NEW DELHI (SI) – Bajaj, sepeda motor,Vespa, mobil, truk, dan bus yang saling berlomba satu sama lain di jalanan New Delhi menjadi pemandangan sehari-hari di ibu kota India itu.
Tetapi, semua pengendara kendaraan bermotor kini harus ekstra hati-hati.Alasannya, jika melanggar lalu lintas,foto mereka bakal dipajang di Facebook. Polisi di New Delhi menggunakan Facebook untuk mendisiplinkan para pengguna jalan yang semaunya sendiri.Mereka yakin,melalui situs jejaring sosial tersebut, warga New Delhi akan merasa malu jika tampil sebagai pelanggar lalu lintas.
Halaman Facebook itu juga menerima foto-foto pelanggar lalu lintas dari masyarakat umum. Dalam kurun waktu dua bulan, akun Facebook tersebut telah memiliki anggota 18.000. Penduduk New Delhi telah mengunggah lebih dari 3.000 gambar yang menunjukkan moda transportasi kelebihan muatan, kendaraan salah memilih tempat parkir,pengendara sepeda motor tak memakai helm, dan polisi yang melanggar aturan.
Menurut Satyendra Garg, Komisioner Bersama Polisi Lalu Lintas New Delhi, sebanyak 700 surat tilang dilayangkan kepada pelanggar lalu lintas yang telah ditayangkan di Facebook sejak Mei lalu.Dia menuturkan, polisi menggunakan nomor kendaraan di gambar untuk melacak para pelanggar lalu lintas. Sebenarnya akun Facebook itu bertujuan untuk mendorong masyarakat umum agar terlibat dalam manajemen lalu lintas.
Masyarakat dapat ikut berpartisipasi dengan selalu mengaktifkan kamera mereka ketika mengendarai kendaraan di jalanan. Otoritas pun akan menilang siapa pun yang melanggar lalu lintas. “Meskipun banyak yang mengkritik masalah privasi dan keaslian dari foto,respons masyarakat sudah sangat positif,” kata Garg. Dia mengatakan, Facebook memudahkanpolisimengamatipelanggarlalu lintas.
“Kami ingin sebuah forum,di mana orang bisa mengekspresikan pandangan mereka dan menyarankan perubahan,”papar Garg. Polisi Lalu Lintas New Delhi pun menempatkan empat petugas untuk memonitor halaman Facebook tersebut setiap jam. Dalam akun tersebut,polisi juga bertukar informasi mengenai penutupan jalan dan kemacetan lalu lintas.Polisi juga memberikan tips jalanjalan yang harus dilewati untuk mengatasi kemacetan dan menjawab pertanyaan masyarakat.
Penduduk New Delhi pun menyambut gembira langkah itu.“Itu bakal dijadikan sumber polisi untuk menilangparapelanggarlalulintas,” ujar Vijyant Jain, 27, manajer pelayanan bisnis Orange,yang pernah mengunggah sebuah foto mengenai kemacetan lalu lintas.“Hingga saat ini siapa pun pengendara yang akan melanggarlalulintas, termasuk saya, akan selalu melihat sekelilingnya.
Siapa kira ada yang membawa kamera,”ujar Jain.Dia menegaskan, semua orang bisa menjadi polisi dengan akun Facebook milik polisi New Delhi, “Delhi Traffic Police”. Jumlah pengguna Facebook per Juli 2010 di India mencapai 12 juta orang.Hanya satu dari empat orang di India yang mampu mengakses internet. (NYT/CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/345595/
Tetapi, semua pengendara kendaraan bermotor kini harus ekstra hati-hati.Alasannya, jika melanggar lalu lintas,foto mereka bakal dipajang di Facebook. Polisi di New Delhi menggunakan Facebook untuk mendisiplinkan para pengguna jalan yang semaunya sendiri.Mereka yakin,melalui situs jejaring sosial tersebut, warga New Delhi akan merasa malu jika tampil sebagai pelanggar lalu lintas.
Halaman Facebook itu juga menerima foto-foto pelanggar lalu lintas dari masyarakat umum. Dalam kurun waktu dua bulan, akun Facebook tersebut telah memiliki anggota 18.000. Penduduk New Delhi telah mengunggah lebih dari 3.000 gambar yang menunjukkan moda transportasi kelebihan muatan, kendaraan salah memilih tempat parkir,pengendara sepeda motor tak memakai helm, dan polisi yang melanggar aturan.
Menurut Satyendra Garg, Komisioner Bersama Polisi Lalu Lintas New Delhi, sebanyak 700 surat tilang dilayangkan kepada pelanggar lalu lintas yang telah ditayangkan di Facebook sejak Mei lalu.Dia menuturkan, polisi menggunakan nomor kendaraan di gambar untuk melacak para pelanggar lalu lintas. Sebenarnya akun Facebook itu bertujuan untuk mendorong masyarakat umum agar terlibat dalam manajemen lalu lintas.
Masyarakat dapat ikut berpartisipasi dengan selalu mengaktifkan kamera mereka ketika mengendarai kendaraan di jalanan. Otoritas pun akan menilang siapa pun yang melanggar lalu lintas. “Meskipun banyak yang mengkritik masalah privasi dan keaslian dari foto,respons masyarakat sudah sangat positif,” kata Garg. Dia mengatakan, Facebook memudahkanpolisimengamatipelanggarlalu lintas.
“Kami ingin sebuah forum,di mana orang bisa mengekspresikan pandangan mereka dan menyarankan perubahan,”papar Garg. Polisi Lalu Lintas New Delhi pun menempatkan empat petugas untuk memonitor halaman Facebook tersebut setiap jam. Dalam akun tersebut,polisi juga bertukar informasi mengenai penutupan jalan dan kemacetan lalu lintas.Polisi juga memberikan tips jalanjalan yang harus dilewati untuk mengatasi kemacetan dan menjawab pertanyaan masyarakat.
Penduduk New Delhi pun menyambut gembira langkah itu.“Itu bakal dijadikan sumber polisi untuk menilangparapelanggarlalulintas,” ujar Vijyant Jain, 27, manajer pelayanan bisnis Orange,yang pernah mengunggah sebuah foto mengenai kemacetan lalu lintas.“Hingga saat ini siapa pun pengendara yang akan melanggarlalulintas, termasuk saya, akan selalu melihat sekelilingnya.
Siapa kira ada yang membawa kamera,”ujar Jain.Dia menegaskan, semua orang bisa menjadi polisi dengan akun Facebook milik polisi New Delhi, “Delhi Traffic Police”. Jumlah pengguna Facebook per Juli 2010 di India mencapai 12 juta orang.Hanya satu dari empat orang di India yang mampu mengakses internet. (NYT/CNN/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/345595/