BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Putus Hubungan dengan Nikotin

Putus Hubungan dengan Nikotin

Written By gusdurian on Selasa, 28 Juli 2009 | 10.50

Putus Hubungan dengan Nikotin
Dari 70 persen perokok yang ingin berhenti, hanya 5-10 persen yang mampu berhenti tanpa bantuan.
Suatu malam, saat berdua dengan suaminya, Irna mencoba menggoda suaminya. Ibu rumah tangga dengan dua anak itu tak bersungguh-sungguh karena ia sadar yang ia sarankan kecil peluangnya dilakoni suaminya yang perokok berat. Ia pun hanya melontarkan pernyataan, "Tidak merokok itu lebih sehat lho!" Apa jawabannya, "Basi dah, jangan harap aku berhenti, ya!" Pasangannya itu benar-benar tersinggung. Suasana malam itu pun menjadi tegang.
Spesialis kejiwaan dari Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, dr Tribowo T. Ginting, menyebutkan bila perokok tidak mempunyai keinginan untuk berhenti, ketika ia dibawa ke Klinik Stop Merokok di RS Persahabatan pun, ia akan sulit menjalani prosesnya. Salah satu kunci keberhasilan untuk berhenti merokok ialah adanya keyakinan dari si perokok, selain dukungan dari keluarga.
Tri pun menjabarkan, diperlukan keinginan kuat karena berhenti merokok merupakan suatu proses yang memerlukan waktu panjang. Lantas, perlu juga dukungan dari orang lain untuk membantu dan memotivasi. Selain itu, bisa dengan dibantu oleh farmakoterapi. Gabungan pola ini bisa meningkatkan peluang keberhasilan menjadi 35 persen. Spesialis paru, dr Ahmad Hudoyo SpP(K), pun menyatakan dari 70 persen perokok yang ingin berhenti, hanya 5-10 persen yang mampu berhenti tanpa bantuan.
Tri menyebutkan nikotin pada rokok memiliki zat adiktif tinggi, zat psikoaktif poten yang mencetuskan euforia dan menyusut bila tidak digunakan. Bagi perokok, nikotin pun mempengaruhi suasana hati dan penampilan. "Hingga jadilah sumber ketergantungan," ujarnya. Hudoyo pun menjelaskan bahwa nikotin diserap dalam darah dan diteruskan ke otak. Di otak, reseptor alpha4beta2 menerima nikotin, kemudian otak melepas dopamin dan dopamin membuat rasa nyaman pada perokok. "Ketika zat dopamin berkurang, rasa nyaman pun hilang dan timbul lagi keinginan untuk merokok," katanya.
Tri menyatakan efek nikotin sama dengan kokain meski dalam kadar yang ringan dan dalam waktu sebentar. Namun, memicu penurunan sensitivitas. Bila reseptor itu kembali aktif, timbul keinginan untuk merokok lagi.
Sudah lama kecanduan nikotin ini dikaitkan dengan sederet penyakit kronis, sedikitnya ada 20 jenis penyakit yang didorong oleh kebiasaan buruk ini. Orang mula-mula memang sekadar mencoba, biasanya pada usia remaja, kemudian dalam dua sampai tiga tahun, sekitar 30-50 persennya menjadi perokok reguler. Lantas, kata Tri, dari total perokok reguler itu, sebanyak 70-90 persen mengalami adiksi nikotin.
Begitu kompleksnya masalah yang melingkari perokok, saat melangkah untuk berhenti pun perlu bantuan berbagai ahli. Di Klinik Stop Merokok ini, tak hanya ada spesialis paru dan ahli jiwa yang membantu klien. Berhenti merokok merupakan suatu langkah panjang, sedikitnya lima tahapan. Ketika berhenti, perokok pun mengalami gejala putus nikotin seperti ketagihan tembakau, tersinggung dan marah, cemas dan gelisah, konsentrasi terganggu, tidak tenang, nyeri kepala, mengantuk, serta mengalami gangguan pencernaan.
Sederet kondisi itu bisa membuat perokok gagal menjadi nonperokok. Di sinilah para ahli dan orang di sekelilingnya berperan, termasuk memotivasinya dan melakukan intervensi dengan beberapa langkah. Di antaranya dengan terapi farmakologi yang melakukan intervensi langsung dalam kerja otak, seperti bersentuhan dengan reseptor alpha4beta2 nikotinik asetilkolin sehingga bisa mencegah timbulnya keinginan untuk merokok. Bisa juga dengan bantuan permen karet sebagai ganti rokok. Biasanya dikunyah selama 30 menit satu buah, dengan selang waktu 1-2 jam dan berlangsung selama 1-3 bulan. Bisa juga dengan bantuan spray dan inhaler. Akupunktur pun bisa menjadi pilihan dengan tusukan pada titik STg6 untuk menghambat keinginan mengisap rokok kembali. Lantas, telah hadir pula vaksin yang diharapkan dapat mengikat nikotin yang berada dalam darah. RITA
Tip Berhenti
1. Harus yakin dapat berhenti merokok.
2. Hindari berkumpul dengan perokok untuk beberapa waktu.
3. Jauhi rokok dan hal-hal yang terkait.
4. Lakukan kesibukan setiap hari agar lupa terhadap rokok.
5. Minum air putih, sedikitnya delapan gelas/hari untuk membersihkan tubuh dari nikotin.
6. Konsumsi makanan sehat, tanpa bumbu pedas dan kurangi minuman bersoda serta kopi.
Solusi dari Olahraga
1. Olahraga dapat membantu saat orang dalam proses berhenti merokok.
2. Olahraga mengurangi dorongan untuk merokok karena tubuh terasa segar dan nyaman. Sebaliknya, rokok memicu penumpukan karbon monoksida pada sistem pernapasan sehingga bisa mengakibatkan kejang otot dan susah bernapas saat berolahraga.
3. Menekan nafsu makan. Saat berolahraga, lemak dihancurkan dan dilepas ke aliran darah dan aksi ini menekan nafsu makan. Biasanya, saat berhenti merokok, indra pengecap akan kembali normal dan nafsu makan meningkat.
4. Atasi stres dan kebosanan. Saat berhenti merokok, orang akan merasa stres, bosan, dan tegang, dengan olahraga kondisi ini bisa dipupus. Lagi pula, olahraga bisa memperbaiki tekstur kulit, kekuatan, dan tonus otot.
5. Kemudian, sudah pasti olahraga membakar kalori. Berjalan, lari, dan berenang membakar 200-600 kalori per jam. Metabolisme tubuh juga meningkat hingga 24 jam setelah berolahraga sehingga kalori terbakar lebih cepat. l
Gejala Putus Nikotin
Gejala Pemicu Durasi (minggu)Solusi
1. Gangguan tidur seperti insomnia. Fungsi gelombang otak kembali normal2-4 Relaksasi untuk menghindari kafein.
2. Rasa ingin sekali merokokLevel dopamin turun > 10 Hindari situasi yang memicu keinginan merokok
3. Sakit kepala Kadar CO turun, kadar O2 naik1-2 Telan analgesik dan minum air
4. Emosi tak stabil Ketagihan nikotin 2-4 Jalan-jalan, hindari kafein
5. Susah konsentrasi Hilangnya rangsangan dari nikotinBeberapaHindari stres tambahan
6. Nafsu makan naikIndra pengecap berfungsi normal Beberapa Minum dan makan rendah kalori

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/07/28/Gaya_Hidup/krn.20090728.172186.id.html
Share this article :

0 komentar: