Sinyal Bakal Lengsernya Megawati Semakin Menguat
Bentuk Tim Kajian Pelaksana Kongres
JAKARTA - Suasana menjelang pergantian pucuk pimpinan di DPP PDIP
mulai menghangat. DPP PDIP telah membentuk Tim Kajian Pelaksana
Kongres PDIP untuk mempersiapkan kongres transisi yang berlangsung
sekitar Maret tahun depan. Tidak hanya itu, sinyal bakal lengsernya
Megawati Soekarnoputri juga semakin menguat.
Tim kajian tersebut sengaja dibentuk jauh-jauh hari. Itu dimaksudkan
untuk mempersiapkan secara matang langkah partai berlambang banteng
moncong putih tersebut ke depan.
Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengakui kongres PDIP kali ini sangat
strategis. Bahkan, dia menyebutnya sebagai kongres transisi. ''Maka,
Megawati ingin merekam berbagai masukan dari pendiri, senior, dan
penerus partai dengan membentuk tim tersebut,'' kata Tjahjo kepada
Jawa Pos di Jakarta kemarin (9/8).
Ketika disinggung apakah kongres era transisi itu Mega bakal lengser?
Tjahjo tidak menjawab secara terbuka. ''Belum ada sinyal (bakal
lengser, Red). Tapi, sebagai kader, beliau tentu harus taat dan tunduk
pada partai,'' ujarnya.
Sejumlah nama yang masuk di Tim Kajian Pelaksana Kongres PDIP itu,
antara lain, Ketua DPD PDIP Bali A.A. Ngurah Oka Ratmadi, Ketua DPD
Jatim Sirmadji, Ketua DPD Jabar Rudy Harsa Tanaya, Ketua DPD Sulawesi
Utara Freddy Harry Sualang, dan Ketua DPC PDIP Kebumen yang juga Wagub
Jateng Rustriningsih.
Dari jajaran ketua DPP PDIP, terdapat Theo Syafei, Tjahjo Kumolo, dan
Sutjipto. Ada juga Sekjen DPP PDIP Pramono Anung, Wasekjen Mangara
Siahaan, dan mantan Sekjen DPP yang ikut sebagai pendiri PDIP Alex
Litaay. ''Kami akan terus mengadakan rapat rutin seminggu dua kali,''
jelas Tjahjo.
Menurut dia, tim itu bertugas menyiapkan skenario kongres sekaligus
susunan steering committee (SC) dan organizing committee (OC).
Termasuk, membahas tempat pelaksanaan kongres yang memang belum
diputuskan.
Tim yang dipimpin Sekjen DPP PDIP Pramono Anung itu juga akan
membicarakan perkembangan partai mulai dideklarasikan pada 1999 sampai
sekarang. Sebagai partai yang punya ideologi, ungkap Tjahjo, PDIP
harus membangun pandangan-pandangan yang jernih. Meski, realitas
masyarakat semakin pragmatis.
''Kami tidak mau terjebak pada pilihan oposisi atau koalisi. Karena
punya tujuan politik, partai tidak hanya punya target jangka pendek,
seperti pemilu legislatif dan pilpres, tapi juga jangka panjangnya
seperti apa,'' kata Tjahjo.
Ketua DPP PDIP Bidang Eksternal Daryatmo Mardiyanto menambahkan, Tim
Kajian Pelaksana Kongres PDIP akan mengumpulkan masukan dari
narasumber di luar partai. Terutama para pakar yang mempunyai
kualifikasi di bidang ketatanegaraan, pemerintahan, konstitusi, dan
kepartaian.
Mengapa tim itu dibentuk sangat awal? ''Kami ingin merajut seluruh
pemikiran yang bernuansa ideologis dan nature (jernih, Red) dalam
menapak jalan sebagai partai modern,'' jawabnya.
Isyarat bakal lengsernya Megawati telah diungkap sejumlah kader muda
PDIP kepada Jawa pos. Di antaranya, Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi
(Repdem) Budiman Sudjatmiko dan anggota DPR dari PDIP Hasto
Kristiyanto.
Meski lengser, mereka berharap Megawati tetap berada di struktural
partai. Ruang yang bisa diisi adalah Ketua Dewan Pertimbangan Pusat
(Deperpu) PDIP dengan tambahan kewenangan khusus sesuai tantangan yang
dihadapi PDIP. (pri/tof)
http://jawapos.com/halaman/index.php?act=detail&nid=84772
Sinyal Bakal Lengsernya Megawati Semakin Menguat
Written By gusdurian on Senin, 10 Agustus 2009 | 09.52
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar