Manuver King Maker Menjelang Pemilu
Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas menjadi duet politik yang saling mengisi. Di satu sisi, pada diri Mega mengalir darah politik dari sang ayah, Bung Karno, yang membuatnya diterima kalangan luas, terutama kaum nasionalis. Di sisi lain, dengan pengalaman politik yang panjang sejak jadi aktivis Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) sewaktu kuliah di Universitas Sriwijaya, Palembang, Taufiq mewarnai langkah politik sang istri.
Kini, ketika Mega memburu kembali kursi Presiden RI yang ''direbut'' Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lewat pemilu presiden (pilpres) 2004, Taufiq kembali memainkan peran penting. Ia menjadi jangkar sekaligus jembatan bagi jalinan komunikasi politik Mega dengan kekutan politik lainnya. Satu di antara sederet perannya, tokoh yang pernah ditahan karena membakar surat kabar di Palembang yang anti-Soekarno itu juga tak henti bergerilya politik guna mendapat mitra politik bagi Mega.
Adalah Taufiq yang berada di balik serangkaian penjajakan koalisi antar-partai nasionalis (baca: PDI Perjuangan dan Partai Golkar) sejak 2007.
Dalam kancah politik, peran yang dimainkan Taufiq lazim disebut ''king maker'' atau sosok yang memiliki kemampuan memberi pengaruh pada proses pemilihan pemimpin politik. Mereka tak harus tampil ke permukaaan, tapi cukup berada di balik layar. Memang selama ini tak ada yang menyebut langsung Taufiq sebagai king maker.
Sebutan lain yang hampir bermakna sama kerap tertabal pada pria berbadan tinggi besar itu. Sabam Sirait, politikus senior PDI Perjuangan, misalnya, menyebutnya ''the man behind the scane''. Sedangkan politikus muda dari partai berlambang banteng gemuk itu, Arif Budimanta, menyebut Taufiq sebagai senior advisor. ''Nasihat-nasihatnya sangat kental pada keputusan-keputusan strategis,'' kata Arif.
Selain mencari pendamping Mega dan membangun koalisi partai yang kokoh, menurut Arif, Taufiq juga berperan dalam pembangunan citra Mega menghadapi kontes politik lima tahunan ini. Tema kampanye Mega dan PDI Perjuangan, ''Sembako Murah'', tak lepas pula dari sumbang saran Taufiq. Termasuk membangun citra Mega dan PDI Perjuangan yang ''hijau'' lewat serangkaian kunjungan ke pesantren dan pembentukan Baitul Muslimin, sayap organisasi PDI Perjuangan.
Di Partai Golkar, sebagai partai yang sarat pengalaman, politikus penyandang sebutan king maker boleh dibilang bertebaran. Hanya saja, kalau melihat manuver politik teranyar Jusuf Kalla (JK) dan Partai Golkar, sangat kentara bahwa kini yang bermain adalah Surya Paloh, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar. Bos Media Group ini jauh-jauh hari mendesak Wakil Presiden JK untuk berani melepaskan diri dari Presiden Susilo ''SBY'' Bambang Yudhoyono.
Selanjutnya ia mendorong JK untuk mengajukan diri sebagai calon presiden (capres) pada pilpres 2009, berhadapan dengan SBY yang diusung Partai Demokrat. Desakan Surya terwujud ketika JK menyatakan siap mencalonkan diri, menyusul insiden ucapan Ahmad Mubarok, Wakil Ketua DPP Partai Demokrat, yang berandai-andai Golkar jeblok pada pemilu mendatang.
Adalah Surya Paloh juga yang menjadi arsitek di balik serangkaian silaturahmi politik antara Partai Golar dan PDI Perjuangan sejak 2007. Mulai pertemuan Golkar-PDI Perjuangan di Medan dan Palembang hingga sowan politik JK-Mega di sebuah rumah di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, dua pekan lalu. ''Kedua partai punya platform yang sama, yakni nasionalis. Maka, tidak ada salahnya untuk menyatukan dalam satu model yang bersinergi,'' kata Surya Paloh kepada Anthony dari Gatra.
Menanggapi penyebutan dirinya sebagai king maker, pria berjambang dan berkumis lebat itu hanya tertawa. ''He, he, he.... saya hanya menjalankan apa yang seharusnya dikerjakan sebagai ketua dewan penasihat,'' ujar Surya Paloh.
Hidayat Gunadi, Taufik Alwi, dan M. Agung Riyadi
[Laporan Utama, Gatra Nomor 20 Beredar Kamis, 26 Maret 2009]
http://gatra.com/artikel.php?id=124373
Manuver King Maker Menjelang Pemilu
Written By gusdurian on Kamis, 26 Maret 2009 | 11.57
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar