Lingkungan 27 Provinsi Masuk Kategori Parah

Lingkungan 27 Provinsi Masuk Kategori Parah


JAKARTA (SI) – Kementerian Lingkungan Hidup menilai status lingkungan di Indonesia makin parah.Dari 33 provinsi di TanahAir, 27 provinsi mengalami kondisi yang sangat parah.


Deputi Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Manusia Kementerian Negara Lingkungan Hidup (Kemeneg LH) Hendri Bastaman pada pembukaan Pekan Lingkungan Indonesia 2009 di Jakarta kemarin, mengatakan, 27 provinsi lumayan parah, di antaranya terkena peristiwa longsor dan banjir. Ini yang harus kita carikan solusinya.

Menurut Hendri,tiap tahunnya kondisi lingkungan hidup cenderung menurun. Bahkan ada beberapa kawasan kondisinya melorot drastis, misalnya mengalami perubahan cuaca yang ekstrem. ”Mungkin alamnya masih bisa menopang, tapi karena ada eksploitasi yang cukup besar sehingga menimbulkan bencana,”paparnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup (Meneg LH) Rachmat Witoelar berpendapat,apabila kondisi ini terus berlangsung,Indonesia akan dilanda berbagai krisis seperti krisis energi dan krisis pangan. Saat ini saja,krisis air bersih sedang melanda dunia.

”Kini masyarakat dunia tidak hanya terancam kelaparan,namun juga kehausan,” tambahnya. Kelangkaan air paling parah berlangsung di kawasan Afrika. Untuk Asia Tengah adalah Indonesia, khususnya di Jawa dan sepanjang pantai utara, Rachmat menambahkan, air sudah melewati batas wajar penggunaan.

Keadaan ini diperparah rusaknya pasokan air karena kerusakan hutan. Air hujan pun tak tertangkap akar-akar tumbuhan, tapi hanya menggelontor begitu saja ke laut.”Kondisi ini tidak menguntungkan bagi Indonesia dan bagi dunia,”ungkapnya. Karena itu, lanjut dia, perlu adanya upaya mengubah perilaku menjadi perilaku ramah lingkungan. Tindakan ini perlu dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, pelaku usaha,dan pemerintah dengan menjalankan pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.

“Menghargai lingkungan bukan hanya untuk saat ini,tetapi juga pembangunan untuk masa depan. Kalau untuk hari ini,tentunya jauh lebih sederhana.Pembangunan lingkungan harusnya memikirkan keberlangsungan anak cucu kita para generasi mendatang,” tandas Rachmat.

Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup 2009 yang jatuh pada 5 Juni, Kemeneg LH akan mengadakan berbagai acara. Di antaranya Pekan Lingkungan Indonesia pada 28–31 Mei. Selain itu, akan digelar renungan suci di dua tempat berbeda, yaitu Kepulauan Seribu dan kaki Gunung Gede Pangrango. (rendra hanggara)


http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/224116/