kian giat merespons dukungan mayoritas DPD Golkar yang menginginkan
dirinya maju menjadi calon presiden (capres) pada 2014.
Dia semakin rajin bersafari politik ke berbagai daerah.“Ya,selaku
ketua umum,Pak Ical memang terus keliling ke daerah-daerah. Di situ,
tambah banyak saja masyarakat yang meminta agar Pak Ical nanti maju
capres,” kata Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham kepada
SINDOkemarin. Menurut Idrus,saat berkeliling ke daerah-daerah,Ical
tidak hanya menemui para kadernya atau menghadiri acara seremonial
partai.
Lebih dari itu,Ical juga berkunjung ke beberapa pesantren, organisasi
masyarakat, serta terlibat dalam beragam kegiatan bersifat
partisipatif membangun bangsa. Atas dukungan dari berbagai elemen dan
para tokoh masyarakat di daerah, Ical maupun Golkar belum memberi
tanggapan resmi.Namun, lanjut Idrus, terus mengalirnya dukungan kepada
Ical membuktikan bahwa Golkar sebagai partai dan Ical sebagai ketua
umum salah satu parpol besar kian dekat di hati berbagai lapisan
masyarakat.
”Di Golkar ada mekanisme tersendiri dalam menentukan capres. Tapi kami
tentu mendengarkan dan terus menyerap aspirasi masyarakat serta
dukungan yang muncul,”kata Idrus. Dia mengungkapkan, Golkar akan
menggandeng sedikitnya empat lembaga survei independen untuk melihat
sejauh mana popularitas dan tingkat elektabilitas Ical. Hasil survei
tersebut akan sangat menentukan apakah Ical akan diajukan sebagai
capres atau cukup menjadi calon wakil presiden mendampingi capres dari
parpol lain.
Langkah Golkar yang sejak dini melakukan penggalangan dukungan
mendapat apresiasi positif dari parpol lain. Sekjen DPP Partai Amanat
Nasional (PAN) Taufik Kurniawan menyatakan, dalam berpolitik tidak
aneh bila parpol menginginkan kadernya bisa menduduki puncak
pemerintahan di negara ini. Dengan begitu, parpol dapat
mengaplikasikan ideologi dan visi-misinya dengan pembangunan bangsa.
”Jadi, kami sangat mengapresiasi bila Golkar mulai mengerucutkan
pencapresan pada figur Pak Ical,”katanya.
Soal konsolidasi dan keliling ke berbagai daerah, Taufik mengatakan
bahwa hampir semua pimpinan dan kader parpol melakukan hal itu. Meski
begitu, tidak semua sudah mengarahkan agenda mereka pada upaya
menggalang dukungan untuk Pilpres 2014. Ketua Umum DPP PAN Hatta
Rajasa,kata salah satu wakil ketua DPR ini, dalam setiap kali
kunjungan ke daerah juga kerap menerima pernyataan dukungan untuk
menjadi capres.
Namun, saat ini PAN masih lebih fokus pada upaya kaderisasi di desa-
desa. Apresiasi juga disampaikan Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Anis Matta. Menurut dia,bermunculannya bakal capres lebih awal
akan memberi kekayaan referensi bagi rakyat untuk lebih mengenal calon
pemimpin mereka di masa datang.Pencapresan sejak dini, kata Anis, juga
sangat positif karena partai dan calon sama-sama memiliki waktu
relatif panjang untuk persiapan.
”Silakan. Bagus kalau (Ical) sudah menyosialisasikan diri sejak
sekarang.Biar masyarakat semakin mengenal,”katanya. Di tempat
terpisah,Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menyatakan
partainya tidak akan ikut-ikutan dengan Golkar soal capres. Menurut
dia, meski Demokrat memiliki banyak figur yang berpotensi dan
berpeluang, saat ini masih dianggap sebagai tahun produktif dan tahun
kerja. ”Biarkan saja kalau Golkar sudah mulai kampanye dan sudah punya
capres,”tegas Sutan.
Dia menekankan, Demokrat akan konsisten dengan pencanangan 2011
sebagai tahun kerja,bukan tahun politik.Namun, bukan berarti Demokrat
tidak memiliki strategi politik.Menurut Sutan,dalam iklim politik
seperti di Indonesia, memunculkan capres terlalu dini justru akan
kontraproduktif. ”Figur yang dimunculkan akan terus jadi sorotan,
diusik-usik kekurangan dan masalahnya.
Mendekati pilpres, strategi yang sudah disusun justru hancur. Kami
tidak ingin seperti itu,”terangnya. Pengamat politik dari Indo
Barometer M Qodari menilai apa yang dilakukan Ical adalah investasi
untuk mengukur sejauh mana kekuatannya di lapisan bawah. Menurut
Qodari, Ical adalah salah satu nama yang berpeluang besar menjadi
capres di 2014 karena memiliki dukungan yang penuh dari partainya.
(rahmat sahid)
http://www.seputar-indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar