Bambang Widjojanto: Saya Nggak Berharap Deh Ada lagi Tawaran Presiden
RMOL. Bambang Widjojanto tetap ingin berbuat sesuatu demi perbaikan
penegakan hukum. Semangatnya sedikit pun tidak pudar setelah gagal
menjadi pimpinan KPK.
“Tapi saya nggak berharap ada lagi tawaran dari Presiden. Yang
penting, apa pun yang dikerjakan bisa bermanfaat bagi kemaslahatan
bangsa ini,’’ ujar aktivis hukum yang vokal itu kepada Rakyat
Merdeka, di Jakarta.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kenapa Anda nggak berharap tawaran dari Presiden?
Ha ha ha, sudahlah. Babak ini sudah selesai. Saya nggak berpikiran
tawaran berikutnya dari Presiden.
Tawaran itu kan sebagai ‘obat’ rasa kecewa Anda?
Ya, tawaran itu kehormatan bagi saya. Hanya saja dalam posisi sekarang
ini, saya merasa lebih baik tetap membantu di dalam posisi yang
tidak ditawarkan Bapak Presiden.
Barangkali tawaran itu kurang menantang, seperti tawaran menjadi
Ketua Komisi Kejaksaan?
Saya kan pernah menjadi pansel Komisi Kejaksaan. Jadi, kalau tiba-tiba
masuk di situ kan nggak etis. Di mata politik, itu juga nggak baik.
Tapi saya ingin mengatakan, kalau tawaran itu sebagai kehormatan bagi
saya. Karena jarang-jarang Pak Presiden menawarkan posisi itu. Coba
saja Anda hitung 6 tahun ini, mana ada Presiden yang menawarkan posisi
terhormat.
Banyak kalangan menginginkan Anda yang terpilih?
Saya menghormati pandangan dan pendapat banyak kalangan tersebut. Cuma
ini kan dunia nyata yang tidak semua diharapkan menjadi kenyataan.
Tapi yang lebih penting adalah bahwa kita bisa berlomba-lomba untuk
berbuat kebaikan. Bukan mengharapkan saya menjadi ini dan itu. Tapi
berbuatlah sesuatu sekecil apapun untuk kemaslahatan bangsa ini. Itu
mungkin jauh lebih baik daripada mengharap saya di situ. Sebab yang
terpenting adalah bisa bermanfaat untuk memberikan kontribusi yang
baik bagi bangsa ini.
Apa Anda mau berbuat sesuatu untuk membantu Busyro Muqoddas
memperbaiki KPK?
Saya orang yang ingin bergerak ke depan, tentu berharap agar Pak
Busyro bisa membawa perbaikan di KPK. Jadi, harus mendorong dan
membantunya agar semua kehebatan Pak Busyro betul-betul bisa
diwujudkan.
Berarti Anda optimistis?
Saya ingin Indonesia lebih maju. Dan saya ingin siapapun yang memimpin
bangsa ini betul-betul menggunakan seluruh energi potensialnya. Jadi,
saya juga harus optimistis untuk memberikan support kepada Pak
Busyro.
O ya, bagaimana sih perasaannya saat menjalani fit and proper test
di DPR?
Di forum terhormat itu punya banyak cara untuk mengorek, dan untuk
konfirmasi. Saya menikmati saja. Itu kan pengalaman pertama saya.
Jadi, ini juga bagian dari pembelajaran.
Saya oke-oke saja. Tadi saya bilang, saya tidak berpikir mengenai
fit and proper test. Saya mikirnya ke depan saja, apa sih yang bisa
dilakukan tanpa harus memikirkan macam-macam.
Sudah bisa membangun silaturahmi saja dengan teman-teman DPR itu
sudah luar biasa bagi saya.
Ah masa sih?
Ya, bisa berdiskusi dalam forum yang terhormat bersama 55 orang
anggota DPR itu sudah hebat, bisa share, gagasan, dan macam-macamnya.
Adakah pertanyaan yang sulit untuk menjawabnya?
Ada. Kalau pertanyaannya yang teknis agak-agak susah menjawabnya.
Mungkinkah pertanyaan itu sebagai jebakan agar Anda tidak terpilih?
Oh nggak, saya nggak mikir kayak gitu. Saya berpikir konstruktif
saja. Bahwa semua pertanyaan pasti punya makna. Biarlah yang memaknai
orang yang bertanya. Tapi saya sudah sungguh-sungguh menjawabnya.
Ada yang beranggapan DPR hanya cari aman, makanya Busyro yang
dipilih?
Nggaklah, saya nggak mikir seperti itu. Saya mikirnya sudah selesai.
Dan sekarang apa yang bisa kita lakukan untuk membantu semua pihak
dan bisa membangun bangsa ini menjadi lebih baik.
0 ya, bagaimana pandangan Anda tentang Jaksa Agung yang baru Basrief
Arief?
Pak Basrief bagus, dia kan terakhir menjabat Wakil Jaksa Agung. Saya
sempat berkomunikasi agak intensif. Saya ingin melihat kekuatannya
yang memahami situasi di sana. Jadi, Pak Basrief harus punya teman-
teman terbaiknya untuk bersama-sama membangun Kejaksaan yang lebih
baik.
Tapi banyak kalangan yang meragukannya karena tidak sukses saat
menjadi Ketua Tim Pemburu Koruptor?
Saya nggak tahu persis soal itu ya. Saya hanya membantu sebentar
mengenai program-program Tim Pemburu Koruptor, itu memang bukan hal
yang mudah. Tapi sekarang kesempatan beliau sebagai Jaksa Agung maka
keleluasaannya sangat tinggi. Memang mengejar koruptor itu tidak
bisa sendirian sih.
Berapa lama Anda bekerja sama dengan Basrief?
Yang intensif waktu zaman Pak Abdurrahman Saleh, karena saya masuk di
tim pembaharuan sebagai tenaga ahli. Yah, sekitar dua tahun.
O ya, bagaimana hasil Tim Investigasi MK, Anda kan salah satu
anggotanya?
Kan itu sudah ada jubirnya (Saldi Isra). Jadi, jangan saya yang bicara
dong. Saya lebih senang menjawabnya nanti pada saatnya. [RM]
http://www.rakyatmerdeka.co.
0 komentar:
Posting Komentar