Miliarder Sumbangkan Rp1.380 Triliun
NEW YORK (SI) – Sebanyak 40 miliarder Amerika Serikat (AS) berkomitmen menyerahkan separuh kekayaan mereka ke lembaga amal.
Langkah itu pun bakal diikuti para miliarder lain di dunia. Aksi amal dalam jumlah luar biasa besar ini dipimpin pendiri Microsoft, Bill Gates, dan investor saham kenamaan,Warren Buffett.Majalah Forbes memperkirakan dana yang terkumpul bakal mencapai lebih dari USD150 miliar atau Rp1.380 triliun, bahkan dalam hitunganWallStreetJournaldanaamal yang terkumpul bisa mencapai USD600 miliar atau Rp5.451 triliun. Aksi filantropi itu digalakkan Gates dan Buffett melalui program The Giving Pledge. Aksi amal itu digelar kedua miliarder ternama itu sejak Juni lalu.Tujuannya hanya mengajak.
Program itu tidak mengumpulkan dana dari para miliarder, tapi hanya menagih komitmen filantropi semata. Buffett,Gates bersama istri Melinda Gates, telah berbicara di depan 20% orang terkaya di AS yang berjumlah sekitar 70 hingga 80 orang. Jumlah ini belum seberapa karena berdasarkan data Forbes, terdapat 403 taipan yang tinggal di AS.Baik Buffett dan Gates membujuk orang kaya itu untuk menyumbangkan separuh hartanya.Dalam setiap makan malam bersama para miliarder, Buffett meminta keluarga kaya untuk berbicara tentang apa yang akan mereka lakukan dengan kekayaan tersebut. “Dalam banyak kasus,saya memiliki alasan yang dipercaya bahwa orang-orang itu punya kepentingan untuk beramal.
Hingga kini 40 pengusaha telah menandatangani kesepakatan,”ujar Buffett. Target Buffett dan Gates bukan hanya orang kaya di AS.Mereka juga mengincar para miliarder di China dan India. Mereka bakal bertemu para miliarder China September mendatang. Setelah itu mereka akan bertemu para pengusaha India pada bulan Maret tahun depan. Buffett membantah bahwa aksi filantropi itu untuk menghindari pajak. Menurut dia, tak ada seorang pun yang ingin mendapatkan pengurangan pajak.“Saya pikir motivasinya lebih jauh, bukan masalah pajak,”ujarnya. Menurut Melinda Gates,tujuan The Giving Pledge adalah membantu menciptakan harapan di masyarakat bahwa orang kaya harus memberikan harta kekayaan mereka.
Lembaga itu juga menciptakan kelompok orang kaya yang dapat memberikan bantuan filantropi. Di antara mereka yang menyumbangkan harta terdapat nama Wali Kota New York Michael Bloomberg, pendiri CNNTed Turner, dan eksekutif perusahaan hiburan Barry Diller.Kemudian,produser film George Lucas,filantrop David Rockefeller,dan pengusaha minyak T Boone Pickens. Ada beragam alasan para miliarder itu bergabung dalam “The Giving Pledge”. “Saya menyumbang kekayaan saya untuk membantu kualitas pendidikan. Karena itu adalah kunci manusia untuk bertahan hidup,”ujar Lucas.
Lain lagi dengan alasan Picken, “Sejak lama saya mengatakan kalau saya menikmati membuat uang dan saya juga menikmatinya saat saya menyumbangkan uang tersebut.” Dia mengaku bukan penggemar berat kekayaan warisan. Nama lain yang menyumbangkan hartanya adalah pengusaha konstruksi Eli Broad, investor John Doerr,pengusaha media Gerry Lenfest dan mantan komisaris Cisco Systems John Morgridge. Broad dan istrinya,Edythe, misalnya, berjanji menyumbangkan 75% dari kekayaan. Majalah Forbes memprediksi nilai kekayaan Broad mencapai USD5,7 miliar. Adapun Lenfest telah memberikan lebih dari USD800 juta atau Rp7,26 triliun, sekitar 65% dari kekayaannya.
George Soros juga merupakan salah pengusaha yang bakal memberikan separuh kekayaannya. Wali Kota New York Michael Bloomberg telah pula menyumbangkan USD254 juta atau Rp2,30 triliun kepada 1.400 lembaga nirlaba di seluruh dunia. ”Saya orang yang sangat percaya bahwa memberi dan selalu memberi adalah rencana keuangan terbaik,”paparnya. Tidak semua miliarder mendukung aksi amal besar-besaran ini. Miliarder asal Jerman Peter Kramer mengkritik bahwa The Giving Pledge merupakan sebuah inisiatif yang sangat sarat masalah. “Ada dapat menuliskan janji beramal seiring tingginya pajak di AS.
Orang kaya di AS pun memiliki pilihan: apakah saya akan menyumbang atau membayar pajak?” ujar Kramer yang terkenal dengan program sekolah untuk Afrika itu. Kramer menganggap aksi filantropi itu hanya pengalihan uang dari negara kepada para miliarder. Jadi bukannya negara yang menentukan uang para miliarder itu, justru mereka sendiri yang bakal memutuskan ke mana uang tersebut akan mengalir. “40 miliarder itu ingin mengalirkan uang mereka untuk melawan negara yang memiliki legitimasi.
Pada akhirnya para miliarder itu akan sekehendak hati mengalirkan uang itu sesuai kehendak hati mereka, tetapi itu urusan yang sangat personal,” katanya kepada Spiegel. (Rtr/WSJ/Spiegel/andika hm)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/343909/
Miliarder Sumbangkan Rp1.380 Triliun
Written By gusdurian on Kamis, 12 Agustus 2010 | 13.34
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar