BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Anwar Ibrahim: TKI Disiksa Karena Hukum Diskriminatif

Anwar Ibrahim: TKI Disiksa Karena Hukum Diskriminatif

Written By gusdurian on Jumat, 29 Januari 2010 | 10.48

Akan mentransformasi pemikiran Gus Dur.
­ Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan,
penyebab seringnya para tenaga kerja Indonesia mendapat penyiksaan di
Malaysia adalah hukum di negeri jiran tersebut yang masih
diskriminatif. Sanksi pelanggaran hukum berat diberikan kepada TKI,
adapun sanksi hukum untuk warga asli Malaysia tidak berat.

"Seringnya TKI mendapat penyiksaan karena hukum masih zalim. Semisal
masih adanya hukum cambuk bagi TKI,"kata Anwar seusai ziarah ke makam
presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur,
di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, kemarin.
Seharusnya, kata Ketua Partai Keadilan Rakyat Malaysia ini, pemerintah
Malaysia membuat kebijakan yang manusiawi terhadap TKI. Sebagai
contoh, kata dia, para TKI ilegal dipulangkan secara bersama-sama. Ia
berpendapat, para TKI adalah kelompok orang tidak mampu yang ingin
mencari rezeki secara halal.

"Kasihan jika orang yang tak mampu itu mendapat penyiksaan."Itu
sebabnya, ia menambahkan, dirinya telah berusaha mendesak pemerintah
setempat untuk mengubah hukum yang merugikan TKI. Namun upaya itu
sampai saat ini belum mendapat respons. Dia meminta agar undang-undang
yang sarat dengan kekerasan itu dicabut. "Kami sudah mengusulkan
kepada pemerintah Malaysia,"katanya.

Perihal aksi kekerasan agama di Malaysia, Anwar menilai, penyebabnya
adalah politisasi agama. Menurut dia, pendangkalan pemikiran tentang
agama telah meracuni otak sebagian politikus di negeri tersebut.
Hanya, Anwar tidak bersedia tunjuk hidung.

Itu sebabnya, kata Anwar, agar pemikiran kerukunan antarumat beragama
yang getol diperjuangkan Gus Dur bisa ditransformasikan kepada
masyarakat Malaysia, Anwar sendiri berjanji akan mempelajari ajaran
nilai-nilai beragama yang dipercayai Gus Dur dan membawanya ke
Malaysia.

"Kami akan terus berupaya melakukan dialog antaragama, dan meminta
pemerintah melakukan itu, untuk meminimalkan kekerasan antaragama di
Malaysia," ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid alias Gus
Solah, mengatakan, dalam pertemuan dengan Anwar, Anwar mengeluhkan
kasus kekerasan antarumat beragama di negerinya, dan menyatakan akan
mentransformasikan pemikiran Gus Dur. "Gus Dur memang dekat dengan
Anwar,"katanya.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Syed Munsid, enggan berkomentar.
Dia meminta Wakil Duta Besar Malaysia Amran Mohammad Zein memberi
keterangan. Namun Amran, yang menghubungi Tempo, menyatakan Kedutaan
Besar Malaysia belum dapat memberikan pernyataan resmi mengenai
pernyataan Anwar tersebut. Alasannya, dia belum mengetahui pernyataan
Anwar."Kedutaan belum tahu pernyataan yang dibuat Anwar Ibrahim dan
belum ada arahan dari pemerintah Malaysia,"kata Amran.

MUHAMMAD TAUFIK | FEBRIYAN | ALI ANWAR

http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/01/29/ArticleHtmls/29_01_2010_008_002.shtml?Mode=1
Share this article :

0 komentar: