BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » TAJUK, Waspadai Kenaikan Harga Barang Pokok

TAJUK, Waspadai Kenaikan Harga Barang Pokok

Written By gusdurian on Selasa, 18 Agustus 2009 | 08.58

TAJUK, Waspadai Kenaikan Harga Barang Pokok

SUDAH menjadi tradisi menjelang bulan Ramadan hingga Lebaran, harga
sejumlah barang pokok mulai menari-nari.


Dari pengalaman selama ini, setiap terjadi kenaikan harga barang pokok
yang signifikan dan cenderung menimbulkan gejolak di pasar, pemerintah
selalu mengambil tindakan agresif melalui operasi pasar. Namun, kali ini
operasi pasar bakal tak terdengar lagi.Apakah hal ini bisa diterjemahkan
bahwa harga barang pokok tak akan melonjak signifikan? Kita berharap
demikian.

Kenaikan harga barang menjelang puasa memang tak bisa dimungkiri, tetapi
pemerintah tetap harus wajib memonitor perkembangan hargaharga tersebut.
Kita tidak ingin kenaikan harga barang pokok tersebut di luar kisaran
wajar mengingat permintaan barang-barang tersebut memang sedang tinggi.
Batas toleransi berada pada level 5% hingga 10% untuk barang-barang yang
tidak bisa distok untuk jangka waktu tertentu.

Bila menyimak beberapa pernyataan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu
seputar harga barang pokok menjelang bulan puasa tahun ini, rasanya
cukup mendinginkan suasana.Mari membeberkan stok sejumlah barang pokok
dalam kondisi aman terkendali. Stok beras yang selalu membingungkan
sudah diatasi sedemikian rupa sehingga kecil kemungkinan terjadi
gangguan yang berarti.

Lalu, tindakan apakah yang akan ditempuh pemerintah bila terjadi gejolak
harga menjelang bulan puasa pekan depan? Seperti diakui sendiri,
pemerintah dalam hal ini Departemen Perdagangan sudah menyiapkan
tindakan antisipatif lewat pasar murah. Yang menarik, apa bedanya
operasi pasar dengan pasar murah? Dua istilah yang cukup merakyat di
telinga masyarakat ini tak perlu diperdebatkan.Yang pasti,kita berharap
pasar murah akan mampu menekan kenaikan harga-harga barang pokok bila
terjadi lonjakan harga yang signifikan.

“Tali pengaman” ini hendaknya bisa memberi kontribusi langsung terhadap
masyarakat mengingat daya beli mereka sampai saat ini belum pulih betul
sebagai dampak dari gejolak ekonomi dunia yang melumpuhkan target
pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan sejumlah hasil pantauan media
nasional terhadap harga bahan pokok di pasar tradisional, terutama di
wilayah DKI Jakarta, memang sudah terjadi kenaikan meski sebagian
pedagang masih terkesan malu-malu dan para pembeli mempertanyakan
perubahan harga barang pokok tersebut.

Sebenarnya, salah satu faktor penting yang selalu harus mendapat
pengawasan dari pemerintah adalah persoalan distribusi. Masalah
distribusi sering menohok atas kenaikan harga barang pokok. Karena itu,
persoalan distribusi barang yang teramat penting jangan sampai lepas
dari pengawasan.Selain persoalan distribusi,masalah kualitas barang
jangan sampai diabaikan, misalnya soal kualitas barang, terutama yang
menyangkut makanan dan minuman yang sudah kedaluwarsa.

Tak kalah penting adalah ketersediaan pasokan bahan bakar minyak (BBM).
Berdasarkan data versi Pertamina, stok BBM nasional rata-rata cukup
untuk 23 hari ke depan.Tengok saja stok BBM pada 16 Agustus 2009 untuk
jatah premium tersedia stok yang cukup pada level 18,5 hari, solar
sebanyak 23 hari,dan minyak tanah aman hingga usai lebaran atau sekitar
42 hari.

Masih berdasarkan data perusahaan pelat merah itu, selama ini konsumsi
normal untuk solar tercatat 63.000 kiloliter per hari, diikuti premium
sebanyak 56.000 kiloliter,menyusul minyak tanah sekitar 13.000
kiloliter. Lalu avtur mencapai 7.000 kiloliter. Dengan mengacu pada data
pemakaian tersebut,pihak Pertamina berani mengklaim bahwa stok BBM cukup
terjamin.

Meski telah terjadi kenaikan harga barang pokok di sejumlah pasar
tradisional,sampai saat ini pemerintah masih tenang-tenang saja.Apakah
hal itu mengindikasikan bahwa pemerintah telah mempersiapkan betul
berbagai kemungkinan tindakan bila terjadi hal terburuk? Selain
itu,pemerintah juga harus terus memonitor ulah spekulan yang sering
memicu terjadinya kenaikan harga barang pokok menjelang puasa.

Selama ini berbagai modus spekulan tak sulit untuk dimonitor, misalnya
soal penumpukan stok untuk sejumlah barang pokok. Bila memang terbukti
mempermainkan harga, kita berharap pemerintah tak segansegan mengambil
tindakan.(*)


http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/263274/
Share this article :

0 komentar: