BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Membangkitkan Rasa Kebangsaan lewat Dunia Maya

Membangkitkan Rasa Kebangsaan lewat Dunia Maya

Written By gusdurian on Sabtu, 01 Agustus 2009 | 11.59

*Ke depannya, gerakan Indonesia Unite yang dimotori oleh anak muda bisa
menjadi budaya, yang tidak cuma memerangi terorisme, tetapi aksi-aksi
lain, seperti halnya korupsi. Semangat bersatu yang membangkitkan rasa
kebangsaan itu dituangkan di social networking, seperti Facebook,
Twitter, dan Plurk. Cara yang banyak dipakai saat ini adalah dengan
memberikan nuansa merah putih pada avatar profil.*

ENTAH siapa yang memulai lebih dulu, kini simpatisan #Indonesiaunite
(IU), yang mencuat tidak lama setelah terjadinya insiden berdarah bom
bunuh diri di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz-Carlton, Kuningan Jakarta,
sudah mencapai ratusan ribu orang.

Di Facebook saja, sampai kemarin (Kamis, 30/7) siang simpatisannya sudah
mencapai 181 ribu orang. Itu belum termasuk simpatisan di situs web dan
Twitter. Gerakan tersebut cukup dahsyat karena dalam waktu dua minggu
aktivitas di dunia maya itu mampu membangkitkan rasa kebangsaan di
kalangan anak muda.

Maka tidak mengherankan kalau banyak kalangan, termasuk dari luar negeri
memberi respons positif. `'Menjadi perhatian juga di Australia,
Pakistan, Afghanistan, Nepal, Vietnam, dan Singapura,'' ujar Pandji
Pragiwaksono, penyiar radio Hard Rock FM, yang aktif mencuatkan
Indonesia Unite.

Menurut Pandji, yang juga menciptakan lagu Kami Tidak Takut, IU bukanlah
organisasi, melainkan sebuah gerakan. Jadi tidak ada pengurusnya,
seperti ketua, wakil ketua, atau sekretaris. Siapa saja boleh
berpartisipasi asalkan mengemukakan hal-hal positif tentang Indonesia.

`'Roh gerakan ini mirip Serangan 1 Maret yang berhasil menduduki
Yogyakarta selama 6 jam. Tujuan serangan itu kan bukan untuk mengusir
penjajah saat itu juga, melainkan mau menunjukkan kepada dunia bahwa
Indonesia tetap bertahan. Dari peristiwa itu muncullah simpati dunia
atas Indonesia,'' jelas Pandji.

Gerakan IU, lanjutnya, juga seperti itu.
Para simpatisan bukan mau ikut-ikutan terjun langsung mencari para
teroris, melainkan mau mengajak orang untuk tidak takut. Minimal dapat
menyuarakan semangat bersatu.

`'Sekarang ini banyak pihak mengajak supaya gerakan IU tidak cuma di
online, tetapi juga menjadi sebuah gerakan offline,'' tambah Pandji.

Gerakan budaya Jika melihat tingginya antusias anak muda berpartisipasi
dalam gerakan IU, Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh
mengatakan ke depan gerakan-gerakan yang dilakukan anak muda, seperti
IU, perlu dikembangkan menjadi suatu budaya baru.

`'Di teori permainan (game theory), dikenal istilah zero-zum,
positive-sum dan negativesum. Yang diperlukan di Indonesia adalah
positive-sum, artinya harus ada aksi-aksi bermuatan positif,'' ujar Nuh.

Saat dihubungi secara terpisah, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero
Wacik mengharapkan, komunitas Indonesia Unite tidak hanya ada di
kota-kota besar, seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya,
yang notabene melek teknologi informasi. Jadi bisa lebih dikembangkan ke
kota-kota kecil, yang sebagian masyarakatnya tidak melek teknologi
informasi.

`'Saya mendukung, apalagi jika komunitas Indonesia Unite tidak hanya
online, tapi juga dilakukan offline secara massal dalam lingkup
menekankan peran masyarakat. Dan ini harusnya juga masuk ke
masyarakatmasyarakat yang tingkat pendidikannya relatif rendah, karena
di daerah-daerah seperti itulah, otak-otak dan pelaku teroris muncul
secara sembunyi-sembunyi,'' kata Menbudpar.

Lebih lanjut, Pandji menambahkan bahwa saat ini gerakan IU yang offline
sudah terjadi, misalnya memakai t-shirt atau pin bertulisan `Kami Tidak
Takut', memasukkan semangat IU dengan program Jakarta Great Sale, pentas
musik, dan lain sebagainya.

`'Bahkan ada komunitas yang menyediakan sablon gratis bertuliskan `Kami
Tidak Takut' atau `#Indonesiaunite', mereka cuma suruh orang membawa
kausnya,'' ujar Pandji lagi.

Gerakan IU adalah sebuah gerakan yang muncul tidak lama setelah
terjadinya insiden berdarah bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan
Ritz-Carlton sebagai reaksi dari tindakan terorisme tersebut.

Indonesia Unite menyatakan ketidaktakutan atas serangan terorisme
tersebut dan mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu melawannya.

Semangat bersatu yang membangkitkan rasa kebangsaan itu dituangkan di
social networking, seperti Facebook, Twitter, Plurk dan lain sebagainya.
Cara yang banyak dipakai saat ini adalah dengan memberikan nuansa merah
putih pada avatar profil.

Jika tidak pandai mengedit foto, di website Indonesia Unite ternyata
sudah tersedia fitur untuk overlay avatar. Sesudah itu, bisa langsung
dipasang di profil Facebook, Twitter, Plurk dan sebagainya. Cara
berikutnya adalah dengan memberikan hashtag #indonesiaunite pada setiap
update status terutama di Twitter.

Gerakan IU memang baru langkah awal atau cara minimal dalam menyuarakan
perdamaian, persatuan, dan nasionalisme.
Namun, bila sudah menjadi budaya, gerakan IU tidak cuma memerangi aksi
teroris, tetapi dapat juga aksi-aksi lain, seperti korupsi.

http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/MI/MI/2009/07/31/ArticleHtmls/31_07_2009_023_002.shtml?Mode=0
Share this article :

0 komentar: