Kekuatan Militan Bangkit di AS
Negara Berpotensi Menuju Bahaya
Washington, Selasa - Kekuatan militan mulai bangkit dan meluas ke
sejumlah daerah di AS. Krisis ekonomi dan pemerintahan liberal yang
dipimpin presiden berkulit hitam menjadi salah satu penyebab. Temuan itu
dipaparkan dalam laporan the Southern Poverty Law Center, Selasa (11/8).
Menurut agen khusus di Biro Alkohol, Tembakau, Senjata, dan Bahan
Peledak, Bart McEntire, pertumbuhan militansi sangat pesat dalam 10
tahun terakhir ini. Gejala yang terjadi saat ini mengingatkan pada era
1990-an ketika kelompok milisi sayap kanan mulai bermunculan dalam
jumlah besar. Tak hanya itu. Pada era 1990-an itu pula banyak warga AS
yang secara ideologis tidak mau membayar pajak apa pun.
Dalam laporan SPLC, lembaga nonpemerintah pejuang hak sipil, juga
diungkapkan penyelidikan sejumlah kelompok penyebar kebencian. Salah
satunya seperti yang terjadi Oktober lalu. Seseorang yang mengaku
sebagai anggota kelompok bernama Milisi Ohio membuka pendaftaran melalui
rekaman video di dalam situs Youtube. Video dengan judul Wake-up Call
untuk AS itu dibuka lebih dari 60.000 kali.
”Segalanya makin parah. Kondisi bahkan akan semakin parah dari hari ke
hari. Negara kita ini sedang dalam bahaya,” kata pria yang ada di dalam
rekaman video itu sambil memegang senjata semiotomatis AR-15. Dalam
video itu pula, pria itu mendorong warga AS untuk membeli senjata.
Meski sentimen antipemerintah meningkat dalam dua tahun terakhir ini,
jumlah ancaman dan tindakan kekerasan pada saat ini tidak sebanyak dan
seekstrem era 1990-an. Salah satu contoh gerakan penyebar kebencian
paling ekstrem terjadi terhadap warga AS, Timothy McVeigh, yang
meledakkan gedung pemerintah Oklahoma City pada tahun 1995 hingga
menewaskan 168 orang.
Mark Potok, anggota staf direksi SPLC, mengatakan, rekaman video
pendaftaran atau semacam penggalangan dukungan seperti di Youtube itu
akhir-akhir ini meningkat pesat. Setidaknya ada 50 kelompok baru yang
melakukan hal yang serupa dalam beberapa bulan terakhir.
Gerakan militan mulai muncul pada tahun 1992 ketika terjadi bentrokan
antara FBI dan separatis Randall Weaver di Ruby Ridge, Idaho. Setahun
kemudian, 1993, terjadi bentrokan 52 hari antara FBI dan pemuja aliran
sesat Branch Davidian di daerah Waco, Texas. Akibatnya, 80 orang tewas.
Kejadian-kejadian seperti ini yang membuat warga AS makin yakin bahwa
pemerintah bisa dengan mudah membunuh warganya sendiri untuk
melanggengkan agenda liberalnya.
*Generasi baru*
Kini, era tahun 2000-an, mulai muncul generasi baru aktivis. Laporan
SPLC menyoroti warga Michigan, Edward Koernke, yang membawakan acara
radio internet yang khusus membahas soal milisi. Setelah diselidiki
latar belakang keluarga Koernke, ayahnya, Mark, adalah tokoh terkenal
dalam gerakan milisi tahun 1990-an. Bahkan Mark juga enam tahun mendekam
di penjara karena menyerang polisi.
”Milisi penyebar kebencian dari warga kulit putih makin tak terkontrol
dan cenderung lebih kejam. Bahkan peristiwa seperti serangan bom di
Oklahoma City bisa terulang,” sebut laporan itu.
Asisten Direktur FBI Anti-Terorisme Michael Heimbach mengetahui lebih
jauh penyebab kemunculan penyebar kebencian dan alasan tindakan
kekerasan yang mereka lakukan. (AP/LUK)
http://koran.kompas.com/read/xml/2009/08/13/03204319/kekuatan.militan..bangkit.di.as.
Kekuatan Militan Bangkit di AS
Written By gusdurian on Kamis, 13 Agustus 2009 | 08.54
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar