BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Selamat Memilih Indonesia!

Selamat Memilih Indonesia!

Written By gusdurian on Rabu, 08 Juli 2009 | 14.49

Selamat Memilih Indonesia!

“Democracy... is a charming form of government, full of variety and
disorder; and dispensing a sort of equality to equals and unequals
alike”(Plato)


KAMPANYE panjang yang melelahkan telah usai beberapa hari lalu.Saatnya
bangsa Indonesia menentukan presiden dan wakil presiden untuk periode
2009–2014.

Dalam sistem demokrasi, penyuaraan hak pilih merupakan hak dasar yang
harus dilindungi, termasuk juga difasilitasi oleh setiap negara.
Karena itu, masyarakat Indonesia merasa lega terhadap kepastian hak
pilihnya setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menyetujui penggunaan kartu
tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) bagi mereka yang belum
terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT). Meski terdapat usaha
pemutakhiran oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), masih banyak kekurangan
yang dirasakan oleh banyak pihak.

Tidaklah mengherankan apabila keputusan MK disambut antusias oleh
semua pihak, termasuk mereka yang sampai sekarang belum terdaftar.
Pemilihan umum merupakan puncak dari proses panjang yang mengawalinya.
Setiap individu (voters) dicoba diyakinkan oleh tiap-tiap pasangan
(kandidat) untuk memilih mereka.Periode kampanye pemilu adalah momen
promosi agar masing-masing menjadi terbaik di mata pemilih.“The law of
large number” adalah penentunya.

Kredibilitas dan legitimasi pemenang dalam demokrasi akan ditentukan
oleh perolehan suara terbanyak. Tentu ini bukan proses akhir.Siapa pun
yang terpilih harus mampu merealisasikan janji-janji politik yang
telah disampaikan semasa kampanye.Menjadi hak juga bagi pemilih untuk
menagih janji politik itu. Indonesia telah memberikan contoh yang baik
bagaimana demokrasi dan stabilitas bisa berjalan beriringan.Dua hal
ini dalam setiap literatur politik dan marketing- politik selalu
menjadi tradeoff.

Demokrasi dikaitkan dengan ketidakstabilan, sedangkan stabilitas
berhubungan positif dengan nondemokrasi. Bangsa ini perlu mensyukuri,
proses pemilu legislatif telah berlangsung secara aman. Terlepas dari
segala kekurangan yang menyertainya, pemilu legislatif telah berjalan
sukses. Harapan yang sama juga akan dibebankan kepada pemilu presiden
kali ini.

Elite dan Sistem Kekuasaan

Pemilu menjadi ajang pembelajaran kolektif bagi semua pihak, termasuk
elite politik. Siap menang dan siap kalah merupakan prinsip yang harus
dijunjung tinggi. Setiap kompetisi dan perlombaan selalu ada
pemenangnya. Namun bukan itu tujuan akhir proses ini. Pemenang dari
proses ini adalah individu atau kelompok yang nantinya mengemban tugas
mulia membawa bangsa ini menjadi lebih maju dan berkembang.

Semangat Bhinneka Tunggal Ika yang melandasi keutuhan berbangsa dan
bernegara perlu terus dijaga. Dengan demikian, siapa pun yang menang
diharapkan dapat terus merangkul semua elemen bangsa ini.Siapa pun
yang kalah akan terus mendukung pencapaian gagasan dan cita-cita besar
republik ini. Tentu hal tersebut hanya akan bisa terselesaikan apabila
sistem kompetisi yang langsung-umumbebas- rahasia (luber) ditegakkan,
sehingga kompetisi kekuasaan terjadi secara transparan dan menjunjung
prinsip fairness.

Tanpa hal ini kekhawatiran saling klaim dan saling gugat akan terjadi
pascapemilu. Kasus di Iran merupakan contoh menarik yang harus kita
hindari. Besar harapan kita, peralihan kekuasaan dalam sistem
demokrasi pascarefomasi yang relatif baru secara substansial di negara
kita dapat berjalan lancar. Elite politik perlu mendudukkan dirinya
tidak di atas sistem, melainkan patuh atas ketentuan yang berlaku.
Idiom klasik menyatakan, pemimpin datang dan pergi tetapi sistem
berbangsa dan bernegara perlu dijaga.

Masyarakat luas berharap bahwa pemilu presiden bukan menghasilkan
individu yang kultus, sakral, dan tidak bisa dikritik; melainkan
pimpinan yang dapat berperan sebagai penghubung (bridge) antara satu
kelompok masyarakat dengan yang lainnya. Kekuasaan dalam demokrasi
tidak mutlak.Kekuasaan yang dipercayakan oleh rakyat bersifat
sementara dan harus siap dikontrol dan dipertanggungjawabkan.

Masyarakat Pemilih

Esensi memilih adalah pendelegasian terhadap hak mengurus
diri,kelompok dan masyarakat kepada seseorang atau partai politik.
Pelimpahan kewenangan ini yang harus disadari oleh para elite politik.
Sumber legitimasi politik adalah dukungan masif masyarakat.

Kekuasaan tidak diwahyukan, melainkan diberikan dan bisa dicabut lagi
mandat dengan cara-cara konstitusional.Kepercayaan (trust) merupakan
perekat antara pemilih kepada yang dipilih. Periode kampanye memakan
biaya mahal dan waktu panjang. Debat calon presiden dan calon wakil
presiden merupakan budaya demokrasi baru di Indonesia. Pemilih bisa
mengukur kualitas calon pemimpin dari banyak aspek seperti leadership,
visi, program kerja, hingga penampilan dan penguasaan panggung.

Tentu berkampanye adalah berjanji! Persoalan berikutnya adalah
merealisasikan dan mengawal janji-janji yang telah disampaikan. Siapa
pun yang terpilih memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk
mewujudkan janji politik, sehingga masyarakat juga akan menjadi
‘subjek’,bukan ‘objek’ bagi para politisi. Dari rakyatlah semua
berangkat dan bagi rakyatlah raison d’etreberpolitik. Saatnya untuk
menentukan pilihan. Proses ini akan menentukan wajah Indonesia lima
tahun ke depan. Setiap proses dan tahapan berdemokrasi telah kita
lalui bersama- sama.

Finalisasi demokrasi kita jalani hari ini.Kita menyampaikan dan
menyuarakan hak pilih untuk menentukan siapa yang
mendapatkanlegitimasiterbesar. Proses ini juga perlu terus kita jaga
dan awasi agar tidak muncul penyimpangan yang dapat mencederai
demokrasi. Kita harap pemilu presiden kali ini menghasilkan pemimpin
yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju, bermartabat dan
disegani di tingkat dunia.Adalah harapan kita semua biaya (cost)
politik, ekonomi, dan psikologi, yang telah dikeluarkan dapat
menghasilkan pemimpin terbaik untuk masa depan Indonesia.

Sebagai penutup, sesuai kutipan Plato,kita memberikan pengharapan,
demokrasi yang telah kita lalui ini adalah proses indah untuk
menghasilkan seorang pemimpin yang akan memperjuangkan semua warga
negara Indonesia,yang beragam dengan hak sama: hak untuk memperoleh
kesejahteraan dan berkehidupan lebih baik. Selamat Memilih Indonesia!
(*)

FIRMANZAH, PHD
Dekan Fakultas Ekonomi UI

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/253129/38/
Share this article :

0 komentar: