SBY: Keberhasilan Diraih Bersama
LAMPUNG (SI) – Calon presiden incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menilai berbagai keberhasilan yang diraih pemerintah merupakan hasil
kerja bersama,bukan hasil kerja masing-masing pribadi.
SBY mengatakan, selama ini bila terjadi suatu masalah maka dirinyalah
yang dituding sebagai penyebabnya. Sebaliknya, bila berbagai capaian
telah berhasil di raih, hal itu diklaim sebagai usaha masing-masing
pribadi. ”Kalau ada yang salah,semua itu SBY.Tapi kalau ada yang
baiknya, semua menunjuk saya, saya, saya.
Saya harus berterima kasih kepada seluruh pihak,termasuk pemerintah
daerah karena semua punya andil,” ujar SBY saat melakukan kampanye
terbatas di GOR Saburai, Lampung, kemarin. SBY bersama rombongan
terbatas pagi kemarin melakukan kegiatan kampanye politik di Lampung,
bersama empat ketua umum partai pendukung koalisi capres SBY-Boediono.
Tidak seperti rombongan pada putaran kampanye pertamanya,kali ini para
ketua partai yang berkesempatan mengikuti kampanye SBY adalah Ketua Umum
DPP PPP Suryadharma Ali, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar,Ketua Umum
PNBK Eros Djarot, Ketua Umum DPP PBR Bursah Zarnubi, dan Sekjen DPP PAN
Zulkifli Hasan.
Di kota Lampung ini, SBY mengajak seluruh rakyat membantu pemerintah
membangun ketahanan pangan dan kemandirian pangan. ”Lampung penyumbang
pangan untuk bangsa ini yang tidak sedikit. Saya bukan hanya punya
cita-cita, tapi kami juga bertekad untuk menuju ke sana. Kita bergerak
cepat dan tepat.
Asal jangan cepat, tapi ngawur, nanti rugi,” tandasnya. Untuk dapat
memajukan ketahanan pangan, pemerintah akan menggunakan tanah seluas 3,7
ha yang masih menganggur. SBY menjelaskan, saat ini di seluruh Indonesia
masih banyak tanah yang tidak digunakan sebaikbaiknya untuk ketahanan
pangan dan energi.
”Saya ingatkan yang punya tanah yang luas, yang tidak digunakan apa-apa,
kembalikan kepada negara agar semua bisa diolah dengan baik.Ke
depan,kita juga akan tingkatkan irigasi dan persawahan yang dilengkapi
dengan irigasi atau pengairan,” kata SBY. Di hadapan pendukungnya, SBY
kembali mengingatkan tentang kemandirian dalam ketahanan pangan.
Kemandirian telah menjadi tekad pasangan SBYBoediono dalam pemerintahan
yang bersih. Dengan demikian, ke depan Indonesia tidak perlu lagi
mengimpor berbagai kebutuhan pokok,seperti beras,gula,minyak, dan
kedelai. ”Kalau itu tumbuh, petani harus mendapatkan penghasilan yang
layak. Jangan kita peras habis-habisan,”tandasnya.
Usai melakukan kampanye rapat terbatas, SBY dan rombongan kembali ke
Jakarta dengan menggunakan jalan darat. SBY menempuh perjalanan selama
hampir dua jam menuju Pelabuhan Bakauheni, Bandar Lampung. Setibanya di
pelabuhan, SBY bersama Ibu Ani Yudhoyono melakukan peninjauan loket
penjualan tiket dan menyapa penumpang kapal feri yang bersandar di
dermaga 2.
Di loket ini, SBY membeli karcis kapal feri Jatra III seharga Rp10.000.
Saat berada dalam perjalanan penyeberangan ke Merak Banten, SBY bersama
rombongan menuju tempat VVIP dan melepaskan lelah sesaat. Selama dua jam
perjalanan, SBY bersama keluarga besar Partai Demokrat bernyanyi bersama
dengan iringan band lokal.
Setibanya di Merak, Banten, SBY disambut ratusan warga sekitar yang
telah menunggu kedatangannya sejak siang hari. Warga yang menyambut SBY
menggunakan kaos berwarna putih biru dan bergambar pasangan capres
bernomor dua tersebut.
Boediono Temui Peternak
Calon wakil presiden Boediono menanggapi keluhan sejumlah peternak sapi
perah di Cijeruk,Kabupaten Bogor, kemarin. Saat ditanya salah seorang
peternak mengenai upaya menjaga stabilitas harga susu, Boediono
mengatakan harus ada kerja sama yang baik antara produsen susu dalam hal
ini peternak sapi dan konsumennya.
”Sehingga petani tidak selalu dirugikan dan dipojokkan,” ujarnya di
hadapan ratusan petani dan warga Cijeruk. Boediono berjanji akan menjaga
keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen. Menurut
Boediono,untuk menjaga keseimbangan harga susu yang menguntungkan
produsen dan konsumen, koperasi harus lebih bekerja keras.
Dalam mekanisme pemasaran susu, menurut Boediono perlu diatur.Peran
koperasi juga dapat dioptimalkan untuk menampung susu dari para peternak
sapi, kemudian membantu mekanisme pemasaran yang lebih baik ke pasar.
”Mekanisme pemasaran perlu ditingkatkan. Untuk masuk ke pasar modern itu
memang ada persyaratan-persyaratan yang mesti dipenuhi,”ungkapnya.
Menjaga harga agar sama-sama mengakomodasi kepentingan produsen dan
konsumen dalam urusan susu, ujar Boediono, juga akan dilakukan melalui
pengaturan impor susu oleh pemerintah. Misalnya dengan kebijakan
pengurangan impor atau pengaturan bea masuknya. ”Karena susu itu
merupakan konsumsi yang dibutuhkan masyarakat banyak, terutama anak-anak.
Jadi, jangan sampai harganya juga sulit dijangkau,” tandasnya. Boediono
juga melakukan kampanye terbatas di Kabupaten Pandeglang,Banten.Dalam
kampanyenya, dia berdialog dengan sejumlah ulama, guru, dan dokter.
Selain itu, dia meminta doa restu kepada ulama dan para santri.Salah
satu isi dialog, Boediono menjelaskan tudingan neoliberalisme yang
selalu dituduhkan kepadanya.
Menurut dia, Indonesia tidak pernah menerapkan paham neoliberal karena
paham tersebut tidak pas untuk Indonesia. Untuk itu, hingga saat ini
pemerintah selalu menerapkan konsep ekonomi yang berpihak kepada rakyat.
(rarasati syarief/helmi firdaus/haryudi/teguh m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/247685/
SBY: Keberhasilan Diraih Bersama
Written By gusdurian on Rabu, 17 Juni 2009 | 14.58
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar