BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Mega Ancam Buka Kecurangan Pemilu

Mega Ancam Buka Kecurangan Pemilu

Written By gusdurian on Rabu, 17 Juni 2009 | 14.56

Mega Ancam Buka Kecurangan Pemilu

MEDAN (SI) – Calon presiden (capres) Megawati Soekarnoputri mengancam
akan membuka semua kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan Pemilu
Legislatif 2009 lalu.

Ancaman ini dilontarkan Mega saat berorasi dalam kampanye terbuka di
hadapan ribuan pendukungnya di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara,
kemarin. Menurut Mega, pemilu presiden (pilpres) merupakan ajang
perwujudan dari kedaulatan rakyat. Karena itu,rakyat harus diberikan
kebebasan untuk memilih.

Jangan sampai memperjualbelikan suara hanya untuk mewujudkan hasil
survei yang dipaksakan untuk memenangkan pihak yang berkuasa saat ini.
Jika hal itu terjadi, Mega berjanji akan membuka semua kecurangan pemilu
yang telah dia ketahui. ”Ingat, jika itu terjadi, saya akan buka semua
kecurangan dalam pemilu,” tegas Megawati.

Dia mengaku heran dengan pemaksaan kondisi untuk memenangkan salah satu
pasangan capres dengan satu putaran. Apalagi, ujar dia, sampai pada
upaya melakukan tekanan dan terkesan dipaksakan. ”Pemilu belum dimulai
kok sudah dibuat menang satu putaran. Saya tegaskan bahwa rakyat tidak
bisa ditekan.Tidak bisa dipaksa untuk satu putaran, ”tandasnya.

Capres nomor urut satu itu menilai, ada pihak tertentu yang terlalu
memaksakan kehendak untuk menang satu putaran sehingga muncul
kekhawatiran ada tekanan politik dan money politic (politik uang) untuk
mewujudkannya.Karena itu, Mega meminta agar masyarakat tidak tergiur
dengan janji manis.

Sebab, menurut Ketua Umum DPP PDIP ini, pemerintahan tidak bisa
dijalankan hanya dengan janji semata. Mega juga mengingatkan calon
incumbent untuk tidak memperalat aparat baik dari kepolisian maupun TNI
demi kepentingan politiknya.

”Di zaman Reformasi ini, jangan lagi polisi disuruh menekan rakyat,
intel disuruh menekan rakyat,Babinsa disuruh menekan rakyat,Koramil
disuruh menekan rakyat, untuk menakutnakuti rakyat agar memilih capres
tertentu,”kata Mega.

Membangun demokrasi, ujar dia,harus dengan proses yang jujur dan adil
sehingga bangsa Indonesia sebagai negara bisa menunjukkan dirinya
bermartabat. Karena itu, tegas dia, pemerintah, dalam hal ini Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) yang maju sebagai incumbent dalam Pilpres
2009,harus bisa menjamin rakyat yang hendak ke tempat pemungutan suara
(TPS).

”Jangan mereka yang sudah mau ke TPS dicegat di tengah jalan oleh
intel,Babinsa,dan aparat lain yang menakut-nakuti bahwa kalau tidak
memilih ini akan begini atau kalau tidak memilih itu akan
begitu,”ungkapnya. Jika hal seperti itu tetap dilakukan, kata Mega,
dirinya tidak akan diam.

Apalagi,dia juga mempunyai pengetahuan serta jaringan yang bisa memantau
apakah kekuasaan menggunakan aparatnya atau tidak dalam pilpres
nanti.”Saya akan tahu jika ada yang begitu. Tapi, dalam pilpres nanti
saya tidak akan membiarkan itu terjadi. Jangan takut.

Saya Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto katakan rakyat tidak
bisa ditekan, rakyat tidak bisa ditakut-takuti oleh yang memegang
kekuasaan. Karena saya juga punya jaring-jaring kalau itu
dilakukan,”tegasnya. Sebelum berorasi, Megawati sempat mendengarkan
aspirasi yang disampaikan berbagai elemen masyarakat mulai dari
permasalahan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi sampai pada persoalan
buruh kontrak.

Menanggapi keluh kesah masyarakat itu,Megawati mengatakan akan berupaya
memenuhi semua harapan masyarakat jika kelak terpilih. Bahkan, untuk
membuktikan komitmennya itu,Mega kemudian menandatangani kontrak politik
tertulis dengan tiap elemen masyarakat. Mega mengatakan, berbagai
aspirasi masyarakat itu sebenarnya sudah diakomodasi saat dirinya
menjabat sebagai presiden.

Namun, ujar dia, pemerintahan selanjutnya justru tidak melanjutkan
program yang telah disusunnya itu. ”Padahal, jika semua program itu
dilaksanakan kembali, tidak akan ada lagi masalah di tengah bangsa
ini,”paparnya. Anggota Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo, Firman
Jaya Daili, menyatakan, apa yang disampaikan Mega adalah untuk
mengingatkan aparat agar tetap mengabdi dan melindungi rakyat.

”Mereka itu bagian birokrasi pelayanan publik.Netralitas adalah faktor
utama,” ungkapnya. Menurut dia, pemerintah dalam hal ini Presiden SBY
sebagai incumbent harus bisa memberikan teladan politik agar para aparat
tetap berjalan sesuai dengan peran dan tugasnya.

Secara terpisah, Gerakan Pro SBY (GPS) terus menggalang kekuatan guna
memenangkan pasangan SBY-Boediono dalam satu putaran pada Pilpres 2009.
Anggota Dewan Penasihat GPS Letjen TNI (Purn) Suyonomenyatakan,langkah
pemenangan satu putaran diperlukan untuk menghemat keuangan negara.

Menurut dia,dengan pilpres satu putaran, negara akan menghemat Rp4
triliun–10 triliun. ”Dalam pilpres ini, kami mengharapkan adanya
efisiensi terhadap anggaran negara. Paling tidak, kalau pilpres
berlangsung satu putaran, negara bisa menghemat sekitar Rp4 triliun–10
triliun,” tegas Suyono. Lebih lanjut Suyono menyatakan, pihaknya
optimistis SBYBoediono bakal menang dalam satu putaran.

Sebab, ujar dia, hasil komunikasi GPS menyebutkan, rakyat di akar rumput
justru menginginkan pilpres berjalan satu putaran. ”Rakyat sudah bosan
dengan pemilu yang berjalan cukup lama ini,”tandasnya.Menurut dia,
keinginan beberapa capres dan cawapres agar pilpres berlangsung dua
putaran justru menunjukkan mereka tidak percaya diri berhadapan dengan
SBY-Boediono. (m rinaldi khair/rahmat sahid/vitrianda siregar)


http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/247601/
Share this article :

0 komentar: