BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » »

Written By gusdurian on Selasa, 16 Juni 2009 | 11.49

Malaysia: Isu Ambalat Hanya Mainan Media RI
Kata Menlu Malaysia, pemerintah Indonesia tidak pernah secara resmi
memprotes Malaysia.

Elin Yunita Kristanti, Harriska Farida Adiati

*VIVAnews* - Menteri Luar Negeri Malaysia, Datuk Anifah Aman,
mengatakan, pemerintah Indonesia tidak pernah secara resmi memprotes
dugaan pelanggaran batas oleh pasukan Malaysia di perairan Ambalat.
Sejauh ini, kata Anifah, tuduhan itu hanya dibuat oleh media di Indonesia.

Seperti dikutip dari laman harian /The Star/, Selasa 16 Juni 2009,
Anifah mengatakan, media Indonesia dikenal memainkan isu, apalagi jelang
pemilihan umum presiden di Indonesia. Anifah yakin, publisitas
berlebihan sekarang terkait dengan pemilihan presiden bulan depan.

Bahkan, nama Ambalat diciptakan oleh media Indonesia, merujuk pada blok
konsesi gas dan minyak di wilayah yang menjadi pertikaian tersebut.
Sedangkan badan maritim Malaysia menyebutnya sebagai Laut Sulawesi.

Malaysia memilih jalur diplomatik untuk membicarakan isu tersebut, kata
Anifah, dan Malaysia telah mengeluarkan 13 nota protes atas pelanggaran
batas oleh pasukan maritim Indonesia. Nota protes telah dilayangkan
sejak 2007, dan yang terbaru adalah nota protes yang dikeluarkan April
lalu.

Dua negara ini berusaha mencari solusi melalui komite teknis gabungan,
kata Anifah dalam konferensi pers, kemarin. Dia menjelaskan, komite
teknis telah bertemu 13 kali sejauh ini. Pertemuan ke-14 yang akan
diadakan di Malaysia bulan depan. Malaysia berharap, pertemuan
berikutnya bisa menemukan solusi.

Kementrian Luar Negeri Malaysia, kata Anifah, telah meminta kementrian
berwenang untuk meminta semua badan maritim Malaysia untuk menjauh dari
perairan konflik itu untuk saat ini.

Pernyataan bahwa kapal perang Malaysia masuk ke wilayah kedaulatan
Indonesia disampaikan rilis TNI Angkatan Laut yang menyebut kapal Perang
TNI Angkatan Laut, KRI Untung Surapati-872 menghalau kapal perang milik
Tentara Diraja Laut Malaysia, KD Yu-308 di perairan Blok Ambalat pada
Senin 25 Mei 2009.

Dalam rilis yang sama, disampaikan selama periode Januari-April 2009
telah ada sembilan kali pelanggaran kapal Malaysia. Beberapa hari
kemudian, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Tedjo Edhy
Purdijatno, mengatakan pelanggaran Malaysia pada 2007 sebanyak 76 kali,
pada 2008, ada 23 kali, sedangkan pada 2009 sudah 11 kali.

Malaysia mengklaim Ambalat sebagai wilayah kedaulatannya berdasarkan
peta sepihak yang dibuat Malaysia pada 1979.

Peta sepihak itu tak hanya memicu sengketa dengan Indonesia, tapi juga
dengan negara tetangga Malaysia lainnya yakni Singapura, Vietnam,
Filipina, dan Brunei Darussalam.

• VIVAnews

http://nasional.vivanews.com/news/read/66946-malaysia__isu_ambalat_hanya_mainan_media_ri
Share this article :

0 komentar: