Boediono: Dunia Perlu Ada Mata Uang Baru

Jakarta (SuaraMedia News) - Merosotnya dolar AS menyusul krisis global
yang terjadi di dunia, cawapres Boediono mengaku setuju dengan pemikiran
ekonom Joseph Stiglitz, yakni perlu dibentuknya mata uang baru dunia.

Mata uang baru ini penting untuk menghindari ketergantungan pada satu
atau dua mata uang dalam perdagangan dunia.

"Gonjang-ganjing krisis global karena mata uang dalam perdagangan dunia
saat ini yakni dolar sedang merosot. Dolar adalah mata uang suatu negara
yang harganya bisa naik atau turun karena kebijakan negara itu," kata
Boediono dalam diskusi Boediono Mendengar bertema dengan tema Ekonomi
Syariah di Restoran Panyawangan Bandung, Jumat, 19 Juni 2009.

Karena itu, dia menambahkan, seharusnya ekonomi dunia mempunyai satu
mata uang sendiri yang tidak tergantung pada satu atau dua mata uang
negara tersebut. "Saat ini dollar merosot, bahkan di PBB sedang
didebatkan apa penggantinya. Oleh karena itu saya setuju dengan Joseph
Stiglitz yang mengatakan perlu adanya mata uang dunia, salah satu
alternatifnya emas," ujar dia.

Meski demikian, Boediono sedikit menyangsikan emas dapat digunakan
secara efektif menjadi mata uang dunia karena masih tergantung pada
produksi emas di beberapa negara kaya emas saja. "Akan cukup berisiko,"
kata dia.

Sehingga, Boediono sepakat jika dalam perekonomian dunia dibentuk
special borrowing right (SBR) yang sempat diusulkan oleh IMF. "Jadi bisa
diterima semua pihak," kata dia.

Boediono juga memimpikan adanya kebijakan moneter dunia sehingga mata
uang stabil. "Oleh karena itu, saya setuju dengan Stiglitz, perjuangkan
standar keuangan dunia yang lepas dari kepentingan nasional dan bukan
pada satu komoditi, tapi sistem keuangan yang bisa dikendalikan
bersama," ujarnya.(vvn)
http://www.suaramedia.com/ekonomi/boediono-dunia-perlu-ada-mata-uang-baru.html>