BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Mega Akui Hashim Dalang Sulitnya Prabowo 'Kawin' dengan PDIP

Mega Akui Hashim Dalang Sulitnya Prabowo 'Kawin' dengan PDIP

Written By gusdurian on Sabtu, 23 Mei 2009 | 10.33

Mega Akui Hashim Dalang Sulitnya Prabowo 'Kawin' dengan PDIP
*Ramadhian Fadillah* - detikPemilu

*Jakarta* - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengakui selama ini
anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djoyohadikusumo-lah yang
membuat duet Mega dan Prabowo Subianto tersendat-sendat. Padahal Prabowo
sudah mengiyakan untuk bersama dengan Mega pada Pilpres 2009.

"Waktu mau ngelamar Prabowo Subianto ini, saya bilang sama Pram. Pram,
kayaknya nggak mau sama kita. Karena saat itu kan orang-orang pada
twist, ketemu orang, ketemu ini itu. Kayaknya mau, jadi tetapi tidak
jadi. Saya pikir republik ini mau dibawa ke mana," ujar Mega.

Hal ini disampaikan Mega dalam sambutannya pada Rakernas Gerindra di
Hotel Grand Kemang, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/5/2009).

Menurut Mega, Hashim juga sempat menghalangi dirinya untuk bertemu
dengan Prabowo. Meski demikian, Mega tidak menyerah, dia terus mendekati
Prabowo.

"Tiap saya mau ketemu Mas Bowo itu dihalangin. Dengan gaya intel, saya
pun kasak-kusuk. Ternyata siapa dalang utamanya, ya yang paling ujung
itu," kata Mega sambil menunjuk ke arah Hashim. Hashim pun tertawa dan
berdiri sambil membungkukkan badannya kepada para peserta Rakernas.
Hadirin pun bertepuk tangan.

Mega juga menuturkan, cara lainnya yang dilakukan untuk menundukkan
Prabowo yakni dengan mengundang mantan Pangkostrad itu ke Rakernas PDIP.
Kemudian luluhlah Prabowo pada satu hari menjelang batas akhir
pendaftaran capres dan cawapres.

"Alhamdulillah kurang dari satu hari batas waktu, eh mau juga akhirnya.
Mungkin mikirnya sayang juga ya, ada bunga cuma satu nggak diambil,"
katanya.

Mega juga berseloroh bahwa bukan hanya Prabowo yang jual mahal. Dia juga
jual mahal ketika ditawari oleh satu partai politik.

"Yang lain pun sebenarnya mau, saya saja yang jual mahal. Itu boleh
tanya, kalau saya bilang mau, itu jadi," ujar Mega sambil tertawa.

* ( nik / asy )

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/05/23/121433/1135925/700/mega-akui-hashim-dalang-sulitnya-prabowo-kawin-dengan-pdip

*Sabtu, 23/05/2009 11:33 WIB

Kalah di 2009, Gerindra Genjot Mesin Partai untuk Pemilu 2014
*Ramadhian Fadillah* - detikPemilu

*Jakarta* - Partai Gerindra akan menggenjot mesin partai untuk Pemilu
2014 mulai minggu ini. Gerindra kecewa dengan perolehan suara yang hanya
mendapat 4,6 persen pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 lalu.

"Kita mulai kampanye untuk Pemilu 2014 hari ini," ujar anggota Dewan
Pembina Partai Gerindra Hashim Djoyohadikusumo di sela-sela Rakernas
Gerindra, di Hotel Grand Kemang, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/5/2009).

Hashim mengaku akan fokus pada upaya pembenahan internal partai
Gerindra. "Kita mulai program penataran dan pelatihan struktur
kader-kader kita," jelas adik Prabowo Subianto ini.

Hashim mengakui, Gerindra juga siap bertarung dalam pilkada-pilkada
mendatang di seluruh daerah di Indonesia. "Jika saya hitung rata-rata
pilkada ada 96 tiap tahunnya di seluruh Indonesia," katanya.

Sementara Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo mengaku akan
memaksimalkan mesin politik partai untuk menyampaikan visi dan misinya
pada kampanye Pilpres 2009.

"Partai akan kita jadikan mesin yang paling efektif untuk menyampaikan
itu (visi misi Gerindra)," tegas mantan menantu almarhum Soeharto itu.

* ( nik / asy ) *


http://pemilu.detiknews.com/read/2009/05/23/113340/1135918/700/kalah-di-2009-gerindra-genjot-mesin-partai-untuk-pemilu-2014

Sabtu, 23/05/2009 10:57 WIB
Rakernas Gerindra
Ketua Umum Beberkan Sebab-sebab Kekalahan Gerindra
*Ramadhian Fadillah* - detikPemilu


*Jakarta* - Partai Gerindra kecewa dengan perolehan suara pada pemilu
legislatif yang cuma 4,6 persen dari suara sah. Padahal sesuai Kartu
Tanda Anggota (KTA) Gerindra, simpatisan partai anyar ini berjumlah 12 juta.

"Kita cuma dapat 4,6 persen, padahal di KTA kita punya 12 juta. Kita
sudah berjuang habis-habisan dan kampanye kita merupakan kampanye
terbesar dan meriah," kata Ketua Umum Gerindra Suhardi dalam sambutannya
di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerindra di Hotel Grand Kemang, Jl
Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (23/5/2009).

Suhardi lantas mengungkapkan sejumlah penyebab kekalahan partai besutan
bekas Pangkostrad Prabowo Subianto tersebut, baik faktor eksternal dan
internal Gerindra. Gerindra meredup akibat munculnya isu-isu seperti
Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan kampanye gelap.

"Kita sudah berjuang habis-habisan kemudian dikalahkan isu BLT, kampanye
gelap lewat kenaikan tunjangan PNS, tunjangan profesi guru," kata Suhardi.

BLT yang merupakan kompensasi kenaikan harga BBM itu, lanjut Suhardi,
seolah-olah menjadi dewa penyelamat bangsa. Alih-alih mengentaskan
kemiskinan, BLT cuma membawa utang yang luar biasa bagi Indonesia.

"Kita kalah oleh money politics, kampanye senyap, dan nama-nama fiktif
di Daftar Pemilih Tetap (DPT)," jelasnya.

Kendati demikian, Suhardi mengakui, kader Gerindra belum mendapat
sentuhan yang maksimal dari partai. Pada pileg 9 April lalu, banyak
saksi dari Gerindra yang tidak mengerti teknologi informasi (TI)
sehingga tidak berani protes atas kecurangan yang terjadi.

"Kita belum punya saksi yang mengerti IT, belum ada yang berani
menggebrak meja," cetus Suhardi yang mengatakan Gerindra juga belum
maksimal menggunakan dana partai.

"Perang udara Gerindra sukses, namun perang darat kita baru mulai,"
pungkasnya.

* ( irw / asy )

http://pemilu.detiknews.com/read/2009/05/23/105736/1135899/700/ketua-umum-beberkan-sebab-sebab-kekalahan-gerindra
Share this article :

0 komentar: