BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Sekarang Menuju Copenhagen Saturday, 18 April 2009 Momentum adalah komoditas yang sangat berharga. Berkumpulnya negara- negara anggota G-20 di London

Sekarang Menuju Copenhagen Saturday, 18 April 2009 Momentum adalah komoditas yang sangat berharga. Berkumpulnya negara- negara anggota G-20 di London

Written By gusdurian on Minggu, 19 April 2009 | 13.17

Sekarang Menuju Copenhagen

Momentum adalah komoditas yang sangat berharga. Berkumpulnya negara- negara anggota G-20 di London awal bulan ini merupakan momentum besar bagi pelestarian lingkungan hidup.

Pertemuan tersebut tidak hanya memberikan komitmen- komitmen substantif,tapi juga menyediakan sebuah jalan menuju forum United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang akan digelar 7-18 Desember 2009 Copenhagen dan perjanjian global lain yang berhubungan dengan lingkungan.

Momentum datang dari poin terpenting bahwa meskipun pertemuan itu membahas ekonomi,sektor lingkungan tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Hal ini dibuat secara eksplisit dalam komunike, yaitu dengan membangun sebuah ekonomi hijau yang berkelanjutan, membuat satu dari enam komitmen penting untuk perbaikan ekonomi.

Negara-negara yang hadir sepakat untuk memanfaatkan investasi yang didanai oleh programprogram stimulus fiskal sebaik mungkin yang mengarah ke tujuan membangun sebuah “perbaikan yang hijau, bertahan dan berkelanjutan”.

Momentum juga tiba dari pengakuan bahwa pemulihan karbon rendah bukan hanya cara untuk menghindari bencana dalam waktu 10 atau 20 tahun mendatang,melainkan merupakan kesempatan yang terbuka pada saat ini.Hal tersebut bukan mengenai keterpurukan, tetapi kesejahteraan.Langkah maju menuju ekonomi rendah karbon dapat mendorong permintaan dan menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus.

Pilihan ekonomi rendah karbon akan menguntungkan kedua belah pihak.Satu di antaranya adalah meningkatkan efisiensi energi hingga dapat menyelamatkan uang keluarga dan bisnis ketika anggaran menjadi semakin ketat. Untuk membantu seluruh warga dunia, tidak hanya yang merupakan anggota G- 20, para peserta diminta oleh bank pembangunan multilateral untuk mendukung negara berkembang dalam upaya mereka bergerak menuju ekonomi rendah karbon. ***

Tetapi di atas semuanya ada komitmen yang eksplisit, komitmen kolektif pertama dari semua negara-negara besar, untuk mencari kesepakatan. Negaranegara bertemu di Copenhagen pada bulan Desember ini untuk mencari pengganti Protokol Kyoto. Dengan komitmen kuat AS saat ini untuk mencapai kesepakatan, untuk pertama kalinya kita dapat yakin bahwa kesepakatan yang kuat dapat tercapai.

AS telah membentuk ulang sebuah kelompok khusus, Forum Ekonomi Utama mengenai Energi dan Iklim,dan nuansa menuju Copenhagen terasa nyata. Di luar pusat konferensi G-20 lalu,Princeof Wales(PangeranCharles) menjadi tuan rumah sebuah a c a r a m e n g e n a i kehutanan bersama para presiden dan menteri luar negeri, termasuk Hillary Clinton.

Mereka mengakui betapa pentingnya hutan bagi masa depan dunia dan penting untuk bertindak saat ini juga. Di luar kelompok elite, pada akhir pekan sebelum dilaksanakannya konferensi, puluhan ribu demonstran damai datang ke London untuk menunjukkan keyakinan mereka mengenai perlunya aksi secepat mungkin atas masalah perubahan iklim. Saya bertemu para pemimpin kelompok keyakinan, kelompok pembangunan, dan perserikatan, membentuk koalisi yang menunjukkan saat ini tidak ada yang dapat mengatakan bahwa masalah lingkungan hidup merupakan isu pinggiran. ***

Masih ada masalah besar yang perlu kita selesaikan.Persetujuan mengenai bagaimana dana mengalir dari satu negara ke negara lain, dan mengenai bentuk keseluruhan ekonomi yang akan dibentuk,lebih sulit daripada menyetujui bahwa kita perlu bertindak mengenai masalah perubahan iklim.

Tetapi sesungguhnya, membawa seluruh kekuatan ekonomi tersebut pada ekonomi rendah karbon, dengan semua investasi dan peraturan baru yang dibutuhkan, merupakan tugas lebih berat yang kita hadapi.Inggris telah berkomitmen secara resmi untuk pemotongan 80% emisi sampai 2050, dan memperkenalkan “anggaran karbon” yang mengikat sebagai bentuk usaha keras untuk mencapainya.

Tetapi kerja keras berada di bawah semuanya,seiring upaya kita untuk meningkatkan ketersediaan energi yang dapat diperbarui,atau melaksanakanGreatBritishReverbuntuk menutup kebocoran energi dari rumah-rumah di Inggris. Ada isu besar, tetapi sepuluh hari terakhir telah membawa kita semakin dekat pada kesepakatan. Jika pemerintah menginginkannya dan masyarakat menuntutnya, meningkatkan fokus mulai bulan ini sampai Desember,kesepakatan global sesungguhnya yang pertama untuk menghentikan perubahan iklim dapat diciptakan ada tahun ini.(*)

Ed Miliband
Menteri Negara Inggris untuk Energi dan Perubahan Iklim

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/230794/
Share this article :

0 komentar: