BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Jeweran untuk Para Penjual Makanan Friday, 17 April 2009 Menteri Kesehatan (Menkes) Singapura Khaw Boon Wan menyebut standar kebersihan stan-stan maka

Jeweran untuk Para Penjual Makanan Friday, 17 April 2009 Menteri Kesehatan (Menkes) Singapura Khaw Boon Wan menyebut standar kebersihan stan-stan maka

Written By gusdurian on Minggu, 19 April 2009 | 13.18

Jeweran untuk Para Penjual Makanan

Menteri Kesehatan (Menkes) Singapura Khaw Boon Wan menyebut standar kebersihan stan-stan makanan di Geylang tidak bisa diterima,sebagai puncak insiden keracunan makanan massal yang terjadi di tempat itu beberapa waktu lalu.

Pada puncak pembukaan stan setelah dua hari dilakukan pembersihan total, sekitar 100 pemilik stan makanan dari Geylang Serai Temporary Market (Pasar Sementara Geylang Serai) menghadiri kursus penyegaran mengenai kebersihan yang dilakukan para petugas dari Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura.

Menurut salah satu pemilik stan di Geylang bernama Ahman,mereka menerima banyak masukan sekaligus jeweran dari salah satu petugas yang memberikan kursus. “Dia bilang pada kami kalau dia (petugas) sudah berada di pasar itu dari pukul 13.00 selama beberapa hari terakhir, dan kembali lagi ke sana tiap pukul 16.00 memeriksa stan-stan kami untuk memastikan bahwa tempat-tempat itu bersih,”ujar penjual nasi ayam berusia 44 tahun ini.

Stan nasi ayam Ahman terletak tepat di seberang stan Rojak Geylang Serai, yang menjadi salah satu pusat insiden keracunan makanan terburuk di Singapura pekan lalu. “Dia memperingatkan kami bahwa dia (petugas) akan mengambil foto-foto stan-stan yang tidak berantakan dan akan memberikan kami surat sehingga dia bisa memanggil kami ke pengadilan,” ujarnya lagi.

Selama briefing selama satu jam di Kampong Ubi Community Centre itu, para pemilik stan di Geylang diingatkan kembali mengenai kerapian dan kebersihan tempat berjualan. Para pemilik stan mengatakan, selama beberapa hari terakhir, para petugas NEA telah membunuh sekitar 60 tikus.

Keberadaan tikus ini tampaknya menjadi poin standar kebersihan yang disebut Menkes Khaw Boon Wan tidak bisa diterima. “Selama menyebarnya wabah SARS (penyakit radang pernafasan akut),kami sangat baik mengatasinya,mungkin 9/10 (angka standar kebersihan). Setelah SARS, saya kira kita (telah) menurun sampai mungkin 5/10 atau mungkin lebih buruk.Anda bisa melihat toilet-toilet saat ini.Ingatkah Anda pada kampanye ‘Toilet OK’? Pada saat itu memang oke, tapi sekarang tidak terlalu oke,” ujar Khaw, sebagaimana dikutip Channel News Asia.

Menkes Singapura itu menambahkan, dia telah menulis surat kepada Menteri Lingkungan Yaacob Ibrahim –yang saat ini sedang keluar kota– yang isinya adalah menyarankan agar NEA menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan standar kebersihan di Singapura.

Di pihaknya sendiri, Menkes mengatakan berencana melarang operator stan makanan yang rating kebersihannya hanya mencapai level C untuk beroperasi di rumah-rumah sakit.Mereka yang saat ini mendapatkan tingkat C akan diberi waktu tiga bulan untuk memperbaiki standar kebersihan mereka. Stan rujak itu tampaknya memiliki rating C menurut beberapa laporan.

Dua orang wanita tewas dan enam korban lainnya masih dirawat di rumah sakit,sementara lebih dari 100 orang jatuh sakit setelah mengonsumsi rujak yang diduga terkontaminasi bakteri di pasar sementara Geylang tersebut.

“Para petugas NEA menunjukkan kepada kami apa yang mereka harapkan dari kami, yaitu menutup makanan, tidak mencampur makanan yang tidak dimasak dan dimasak, tidak meletakkan poci dan wajan di atas lantai.Hal-hal semacam itu bukan hal yang tidak kami tahu selama ini,tapi kadang-kadang,orang bisa ceroboh atau mereka hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak bagaimana (kurangnya kebersihan) dapat mempengaruhi orang lain.Jadi ini adalah pengingat yang baik,” tandas Siti Hasnah dari stan kue Warong SK 2M.

Pasar sementara itu kini memiliki 369 stan makanan, yang 83 di antaranya adalah stan makanan matang. Ahman,yang stannya berada di seberang stan rujak mengatakan, dia merasa “buruk, sedih, dan cemas” sejak insiden keracunan makanan itu terjadi. “Saya merasa sedih dengan meninggalnya dua orang, tapi saya juga cemas karena kami semua punya bisnis yang harus dijalankan,” katanya.

Pemilik stan nasi ayam itu memperkirakan bisnisnya kini turun hingga 15–20% akibat skandal keracunan makanan itu.“Saya tidak bisa mengatakan bagaimana bisnis saya akan berjalan saat ini setelah pusat jajan itu dibuka lagi. Akhir pekan biasanya bagus. Yah, kita akan lihat nanti,”ujarnya.

Menurut Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura, peracik makanan di stan Rojak Geylang Serai biasa menggunakan stan mi siam yang ada di sebelahnya untuk menyimpan dan mencuci perlengkapan mereka.Mereka juga berbagi lemari pendingin dengan stan mi siam.

MOH menerangkan, sekitar 154 orang datang ke rumah sakit akibat keracunan makanan dan 48 lainnya terpaksa dirawat di rumah sakit.Enam korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Tes mengonfirmasikan ada 13 kasus positif terkena bakteri vibrioparahemolyticus. Di antara mereka adalah Nyonya Aminah Samijo, yang meninggal dunia pekan lalu.

Menurut MOH, bakteri yang ditemukan di stan itu ada di dalam rujak akibat lintas kontaminasi antara rujak dan bahan makanan seafoodmentah yang membawa bakteri. Tiga dari lima peracik makanan di Rojak Geylang Serai dites negatif atas bakteri itu dan hasil dari dua pegawai lainnya belum diketahui.(*)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/230735/
Share this article :

0 komentar: