Petinggi PKS Tolak Pencalonan SBY-Kalla
JAKARTA(SI) – Sejumlah petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak wacana pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono -Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2009.
Karena itu, jika Partai Demokrat benar akan menggandeng Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden, PKS mengancam akan menarik diri dari rencana koalisi dengan partai yang dibidani SBY tersebut. ”Kami akan pertimbangkan dukungan koalisi seandainya Pak SBY terima JK lagi,” ujar Sekretaris Jenderal DPP PKS Anis Matta di Gedung DPR,Jakarta,kemarin. Pernyataan Anis tersebut diperkuat oleh mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid.
Kepada wartawan di Gedung DPR, Hidayat menyatakan partainya akan berpikir ulang untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat jika SBY menggandeng Kalla sebagai pendampingnya. Hidayat mengaku partainya tidak mengincar posisi cawapres untuk SBY sehingga menolak kehadiran Kalla.Namun,pihaknya tak ingin duet tersebut dilanjutkan karena perjalanan SBY-Kalla selama ini dinilai tak efektif. ”Seharusnya bukan koalisi daur ulang yang hanya mengulang kegagalan dan kekecewaan,”tandasnya. Hidayat yang juga Ketua MPR ini mengatakan, koalisi nantinya jangan hanya sekadar menghadirkan status quo bagi koalisi lama.
Sebab, hal itu akan menimbulkan preseden buruk. Meski demikian, pihaknya tidak bisa mencampuri urusan masing-masing parpol. ”Sinyal Demokrat mungkin bisa ke Golkar untuk melanjutkan duet SBY-JK,saya tidak berani memberi tanggapan. Tapi, seandainya itu terjadi, PKS mungkin akan berpikir ulang,”ujarnya lagi. Ditanya mengenai posisi yang diincar PKS, Hidayat mengaku tidak dalam posisi meminta-minta. Dia menegaskan bahwa PKS tidak bisa terlalu memaksakan kehendak untuk posisi cawapres karena suaranya hanya sekitar 8%.
”Tapi kalau bagian dari koalisi pasti akan ada pembicaraan mengenai hal itu,”ucapnya. Penolakan PKS yang dilontarkan Hidayat memang tak sekeras Anis Matta. Jika Hidayat menilai kelanjutan duet SBY-Kalla sebagai status quo yang mengecewakan, Anis Matta justru menuding Golkar selama ini tidak konsisten dengan koalisi SBY. Bahkan, dia menganggap Kalla telah bersikap pragmatis soal koalisi. Dia menilai Kalla sebenarnya sudah siap meninggalkan dan bersaing dengan SBY karena menyatakan akan maju sebagai capres Golkar.
Namun karena suaranya melorot pada pemilu legislatif, Kalla berbalik arah dan ingin rujuk lagi dengan SBY bersama koalisi lamanya. Menurut Anis, pihaknya sudah tidak sreg berkoalisi dengan partai yang datang belakangan dan pergi sebelum masa koalisi habis.”Susah bangun koalisi kalau orang datang dan pergi, tidak ada komitmennya,” ujarnya. PKS tidak akan mendukung koalisi yang bersifat pragmatis. Kembalinya Golkar bisa terbaca pragmatis.
Itu karena mencapreskan Kalla yang siap bersaing dengan SBY, tapi kembali saat suara tidak seperti yang diharapkan. Jika SBY tetap menggandeng Golkar dan kembali berdampingan dengan Kalla,Anis mengatakan bahwa PKS bisa saja masih mendukung SBY sebagai capres, tapi tidak ikut koalisi.”Bisa saja kita jadi independen, jadi nanti ada fraksi pemerintah, fraksi oposisi, dan independen,”ungkap Anis. Jika tidak masuk dalam koalisi, PKS tidak akan mengambil posisi menteri.
Mengenai kemungkinan mencalonkan calon sendiri atau berkoalisi dengan partai lain,Anis mengatakan memang kemungkinan itu belum tertutup.Yang jelas, pihaknya belum membicarakan sejauh itu. ”Nanti kita tunggu keputusan dari Majelis Syura (PKS), kan semua keputusan di sana,” katanya. Dalam komunikasi politik koalisi dengan SBY,saat ini PKS masih fokus pada persamaan program dan agenda.Karena itu,Anis membantah jika keberatan pada Golkar dan JK karena faktor cawapres.
”Kalau opsi kita cawapres susah dari partai peserta koalisi,bisa dari kalangan independen,”tandasnya. Anis kembali menegaskan sikap PKS adalah menghindari terbentuknya koalisi yang pragmatis. Dia juga meminta Demokrat tidak perlu takut terganjal di DPR. ”Kalau proposal pemerintah bagus apa mau diganjal, kan tidak,” tandasnya. Di tempat yang sama,PKB kembali menegaskan kecenderungannya berkoalisi kembali dengan SBY.”PDIP nggakundang kita,sih,” kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Islandar bercanda.
Wakil Ketua DPR ini mengungkapkan, pihaknya saat ini masih membuka komunikasi dengan berbagai pihak.Keputusan final koalisi masih berproses. (dian widiyanarko/ ahmad baidowi)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/229462/
Petinggi PKS Tolak Pencalonan SBY-Kalla
Written By gusdurian on Selasa, 14 April 2009 | 11.30
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar