PDIP-Golkar Bangun Koalisi Besar
RAPATKAN BARISAN, Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla bersama sejumlah pimpinan DPD I sebelum memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta kemarin.Kalla menegaskan tidak ada perpecahan di tubuh Golkar dan tetap solid melanjutkan koalisi menghadapi Pilpres 2009.
JAKARTA (SI) – PDIP dan Partai Golkar sepakat membangun koalisi besar dalam pemilu presiden. Kedua partai berharap,Gerindra,Hanura,PAN,dan PPP ikut bergabung. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Pramono Anung mengatakan, koalisi besar yang dibangun bersama Golkar tidak akan terkendala meski antara kedua partai ini masingmasing mengusung calon presiden.
“Kalau posisi sekarang duaduanya calon presiden,nanti harus ada yang mengalah. Sekarang ini adalah fase untuk mengambil keputusan, harus ada kebesaran hati untuk diputuskan,” kata Pramono yang juga koordinator Tim 6 dari PDIP,seusai menemui Tim 6 Golkar di Hotel Nikko, Jakarta, kemarin.
Menurut Pramono,setelah pertemuan antara Tim 6 PDIP dan Tim 6 Golkar,mereka sepakat akan ada pertemuan antara ketua umum masing-masing partai untuk mengambil keputusan siapa yang bakal mengalah dan siapa yang bakal menjadi capres. Bahkan keputusan siapa yang menjadi capres pun akan diketahui dalam dua hari ke depan. “Yang jelas, koalisi besar pasti terjadi,” janji Pramono.
Dalam pertemuan itu, dari Tim 6 PDIP hadir Pramono, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Tjahjo Kumolo, dan Anggota Deperpu PDIP Sabam Sirait.Dari Tim 6 Golkar, selain Sekretaris Jenderal DPP Sumarsono hadir juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu Burhanuddin Napitupulu dan Ketua DPP Syamsul Muarif.
Mereka bertemu di lantai 15 Hotel Nikko yang biasanya digunakan oleh Tim 9 Partai Demokrat saat bertemu beberapa pimpinan parpol yang masuk target koalisi. Bahkan kemarin rencananya Tim 9 mengadakan pertemuan di ruangan tersebut, tetapi akhirnya mereka pindah ke Hotel Sari Pan Pacific karena sudah didahului PDIP dan Golkar. Pramono menambahkan, keyakinan koalisi besar akan segera terbangun dilandasi kemajuan dialog antara Tim 6 PDIP dan Tim 6 Golkar.
Dia berharap nanti ada enam partai yang bergabung dalam koalisi ini, yakni Partai Gerindra, Partai Hanura, PPP, dan PAN.“Kalau itu semua bergabung, maka akan menjadi kekuatan yang cukup luar biasa,”ujar Pramono. Jika Gerindra dan Hanura sudah mengisyaratkan bergabung, suara PPP dan PAN masih belum diketahui.
PPP memberi mandat kepada Ketua Umum DPP Suryadharma Ali untuk membangun koalisi.PAN masih akan menggelar rapat kerja nasional pada 2 Mei, sebelum menentukan koalisi. Sabam Sirait menambahkan, koalisi besar PDIP-Golkar sebenarnya sudah terbentuk. Namun hal itu baru akan diumumkan setelah ketua umum kedua partai melakukan pertemuan dan menentukan siapa yang bakal maju dalam pemilu presiden nanti.
“Koalisi besar PDIP-Golkar sudah terbentuk,” sebutnya. Hal senada diungkapkan Sumarsono. Menurut dia,konsep koalisi PDIP dan Golkar sudah dicapai. “Rumusannya adalah merencanakan suatu koalisi besar Golkar, PDIP, Gerindra, Hanura, PPP, dan PAN.Tapi ini baru rumusan karena decision maker ada di ketua umum,” ungkap Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu.
Menurut dia,pertemuan Partai Golkar dengan PDIP adalah bukti bahwa kesepakatan yang telah dibangunnya untuk menciptakan pemerintahan kuat dan stabil hingga sekarang ini terus ditindaklanjuti. Mengenai keputusan siapa nama yang akan diusung menjadi capres dalam koalisi besar ini,Soemarsono tidak bisa memastikan. “Keputusannya nanti, di ketua umum partai.Kita sudah bertekad membangun koalisi besar.Tinggal penentuannya pada ketua umum,” ujarnya.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla mengatakan, paling lambat 3 Mei partainya akan mengumumkan koalisi. “Jadwalnya, paling lambat 3 Mei harus diumumkan,”kata Jusuf Kalla saat memberikan keterangan pers di Jakarta kemarin. Kalla mengatakan, saat ini partainya sedang dalam proses menuju koalisi dengan parpol lain.
Menurut dia, Tim 6 Partai Golkar itu sedang melakukan pertemuan intensif dengan PDIP. Ketika ditanyakan apakah Partai Golkar tetap bersikukuh mengajukan calon presiden, sama halnya PDIP, Kalla menjawab bahwa dalam negosiasi selalu ada tawar-menawar. “Amanah rapimnas khusus kepada saya seperti itu, saya diposisikan sebagai capres,” kata Kalla.
Kalla juga menjelaskan,Partai Golkar tetap solid untuk mendukung hasil rapimnas yang khusus membahas masalah koalisi beberapa waktu lalu. Tadi malam Kalla menerima banyak tamu di Posko Slipi 2,Jalan Ki Mangun Sarkoro,Jakarta.Selain jajaran pengurus DPP Partai Golkar, hadir pakar komunikasi Effendi Ghazali dan pakar ilmu pemerintahan yang juga Ketua Umum DPP PPDK Ryaas Rasyid.
Seusai pertemuan,Ryaas mengatakan dirinya diajak diskusi Kalla mengenai perkembangan politik terbaru. Sementara, Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Muarif menyatakan, pertemuan lanjutan Kalla dengan Megawati akan digelar hari ini. “Biar beliau berdua yang menentukan,” kata Syamsul setelah bertemu Jusuf Kalla.Walau begitu Syamsul mengungkapkan, bisa saja koalisi besar terjadi setelah pemilu presiden putaran pertama.
Sementara di kediaman Megawati, Ketua Bapilu PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan, Megawati masih akan terus bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Rencana pertemuan keduanya tadi malam batal. Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf menilai koalisi besar antara PDIP dan Partai Golkar akan sulit diwujudkan bila masing-masing parpol belum menyelesaikan sebuah kesepakatan.
Kesepakatan tersebut terkait siapa yang akan diajukan menjadi calon presiden jika benar-benar terbentuk sebuah koalisi besar. Seperti diketahui, kedua parpol tersebut masing-masing telah memandatkan kepada ketua umumnya untuk maju sebagai calon presiden. Maswadi mengatakan agak sulit membayangkan akan terjadi koalisi jika persoalan tersebut belum tuntas.
“Persoalan siapa yang akan diusung menjadi capres dulu yang harus dibicarakan dan diselesaikan dua partai tersebut baru bisa terjadi koalisi,” ujar Maswadi. Menurut Maswadi keputusan dari masing-masing figur untuk mengalah diprediksi tidak mudah untuk direalisasikan. Sangat bisa dipastikan akan muncul penentangan yang justru datang dari internal parpol. ”Akan ada kelompok penentang dari dalam partai sendiri jika salah satu dari dua figur tersebut mengambil posisi sebagai cawapres,” tandasnya. (rahmat sahid/rd kandi/ pasti liberti)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/234005/38/
PDIP-Golkar Bangun Koalisi Besar
Written By gusdurian on Rabu, 29 April 2009 | 12.02
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar