Buku Memuat Hidden Agenda PKS Beredar
Anton Aliabbas
INILAH.COM, Jakarta - Menjelang hari H pemungutan suara, situasi politik kian memanas. Bahkan, kini beredar buku yang menyebut adanya agenda terselubung yang dimiliki PKS. Walah.
Buku tersebut bertajuk "Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia." Buku tersebut tercetak April 2009 yang diterbitkan oleh tiga lembaga yakni The Wahid Institute, Gerakan Bhinneka Tunggal Ika dan Maarif Institute.
Sederet nama beken tertulis dalam buku ini. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid tercatat sebagai editor. Sementara prolog diberikan oleh mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof A Syafii Maarif. Sedangkan bagian epilog disajikan pemimpin pondok pesantren Raudlatuth Thalibin, Rembang
Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus).
Dalam buku setebal 321 halaman ini, PKS dituliskan sebagai agen kelompok garis keras Islam transnasional. Dalam melakukan kerjanya, PKS melakukan infiltrasi ke berbagai institusi yang mencakup pemerintahan dan ormas Islam antara lain Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah (halaman 23). Fakta yang mencengangkan adalah adanya fenomena rangkap anggota antara Muhamamdiyah dan kelompok yang disebut garis keras. Diduga hampir 75 persen pemimpin garis keras memiliki ikatan dengan Muhammadiyah.
Sajian data yang ditampilkan dalam buku ini tertulis merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama 2 tahun terakhir. Penelitian sendiri dilakukan oleh dua tim. Tim pertama dituai oleh Abdurrahman Wahid yang merupakan peneliti konsultasi dan literatur. Sementara tim kedua yakni tim lapangan dikomandani oleh Prof Dr Abdul Munir Mulkhan (guru besar UIN Sunan Kalijaga).
Penelitian yang dilakukan di 24 kota/kabupaten yang tersebar di 17 provinsi dengan menerjunkan 27 peneliti lapangan. Tidak hanya itu, riset ini melibatkan 591 responden yang diambil dengan sengaja (purposive sampling) yang berasal dari 58 organisasi massa Islam. Profesi responden pun beragam, mulai dari pegawai negeri, dosen, mahasiswa, anggota DPRD hingga pimpinan parpol.
Buku ini menyebutkan aktivitas dakwah yang dilakukan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang kemudian melahirkan PKS menikmati dana Arab Saudi. Peneliti buku ini melasir adanya informasi PKS sedang mencari masjid-masjid yang sedang direnovasi. Dana rehab tersebut diperoleh dari Arab Saudi. Syaratnya, penduduk setempat diminta mendukung PKS dalam setiap pemilihan.
Pada bagian ahir, penelitian ini menyimpulkan gerakan Islam garis keras di Indonesia memiliki hubungan dengan gerakan Islam transnasional yang berasal dari Timur Tengah terutama Wahabi, Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir. Tujuannya, dengan mendiskreditkan pancasila, gerakan ini berusaha melakukan formalisasi agama. Dengan menggunakan alasan degradasi moral dan ketepurukan bangsa, mereka berniat mengganti Pancasila dengan negara islam dan mengubah NKRI dengan Khilafah Internasional.
Tidak hanya itu, buku ini juga menjelaskan PKAS terkesan menempuh politik bermuka dua dengan menghembuskan isu partai terbuka pada Mukernas d Bali pada tahun 2008 silam. Untuk ke publik, PKS ingin menegaskan sebagai partai terbuka dan bervisi kebangsaan dengan menerima Pancasila dan UUD 1945. Sementara, ke konstituen, PKS menyatakan sebagai partai dakwah berasas Islam. Selain PKS, Hizbut Tahrir Indonesia juga disebutkan menjadi bagian dari gerakan Islam garis keras.
Buku ini sedianya diluncurkan pada 6 April silam oleh Gus Dur. Namun karena Gus Dur sedang sakit, peluncuran ditunda untuk waktu yang tidak terbatas.[ton]
http://inilah.com/berita/politik/2009/04/08/97108/buku-memuat-hidden-agenda-pks-beredar/
Politik
PKS: Tuduhan Buku Itu Palsu!
Raden Trimutia Hatta
INILAH.COM, Jakarta - Masa tenang jelang pemilu, ternyata tidak setenang yang diharapkan. Aksi menyerang lawan politik masih terjadi. Salah satunya tengah mengintai PKS dengan terbitnya buku berjudul 'Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia' yang menyebutkan PKS sebagai bagian dari gerakan Islam garis keras transnasional.
"Tuduhan-tuduhan dalam buku itu semuanya palsu. PKS itu organisasi resmi yang sudah 10 tahun terbukti bersih. Kenapa tidak parpol Islam lainnya yang sudah terbukti tidak bersih saja yang mereka tuduh," ujar Wasekjen PKS Fahri Hamzah kepada INILAH.COM di Jakarta, Rabu (8/4).
Dalam kata pengantar buku itu yang ditulis oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur), memaparkan bahwa PKS telah melakukan infiltrasi ke Muhammadiyah pada Muktamar Muhammadiyah Juli 2005 di Malang. Saat itu, para agen kelompok garis keras seperti PKS mendominasi banyak forum dan berhasil memilih beberapa simpatisan gerakan garis keras menjadi Ketua PP Muhammdiyah.
Fahri membantah tulisan Gus Dur itu. Menurutnya, PKS sebagai organisasi yang legal sudah tercermin dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya yang jelas. "Kita tidak ada itu hidden agenda apa-apa. Kita dibilang telah melakukan infiltrasi ke Muhammadiyah, padahal kita ini kan resmi. Ngawur juga itu orang yang nulis bukunya," katanya.
Ia juga menyatakan bahwa tulisan-tulisan dalam buku itu tidak ada kaitannya dengan sama sekali dengan PKS. "Tolong dibuktikan kalau memang PKS seperti itu. Mereka itu takut, selama ini mereka yang menulis buku itu tapi tidak ada sama-sekali yang meminta konfrontasi dari kita," ungkapnya.
Buku tersebut diterbitkan atas kerjasama Gerakan Bhineka Tunggal Ika, the Wahid Institute dan Maarif Institute. Buku itu merupakan hasil penelitian yang berlangsung lebih dari dua tahun dan dilakukan oleh LibForAll Foundation. Yang menjadi editor dalam buku itu adalah Gus Dur dan yang menjadi penyelaras bahasanya adalah Mohammad Guntur Romli. [mut/ton]
http://inilah.com/berita/politik/2009/04/08/97113/pks-tuduhan-buku-itu-palsu/
Buku Memuat Hidden Agenda PKS Beredar
Written By gusdurian on Sabtu, 11 April 2009 | 13.19
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar