Sri Mulyani Berpeluang Dampingi Yudhoyono
"Jika bisa meraih 20 persen suara, Yudhoyono gandeng teknokrat."
Jakarta -- Meski Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan belum akan menimang calon wakil presiden, nama Menteri Keuangan Sri Mulyani mulai santer disebut sebagai salah satu calon wakil presiden. "Sri Mulyani punya potensi besar," kata direktur lembaga survei Indo Barometer, Muhammad Qadari, kemarin.
Duet Yudhoyono-Mulyani, kata Qadari, bisa terjadi jika Demokrat memperoleh suara sedikitnya 20 persen dalam pemilihan legislatif. Jika target itu tercapai, Qadari melanjutkan, Yudhoyono tidak akan mencari orang partai untuk mendampinginya sebagai wakil presiden. "Tapi teknokrat murni," katanya.
Sinyal itu, menurut Qadari, terlihat ketika Yudhoyono memberikan sambutan dalam rapat pimpinan nasional Partai Demokrat, Ahad lalu, yang sama sekali tidak menyinggung soal Jusuf Kalla. "Karena tidak disebut, kesannya akan menggandeng tokoh lain," kata Qadari.
Namun, pendapat ini dibantah Yudhoyono kemarin malam. Dalam jumpa pers di rumahnya di Cikeas, Bogor, dia mengatakan partainya tak mau terburu-buru bicara soal calon wakil presiden. "Kami berfokus pada pemilu legislatif lebih dulu."
Wacana duet Yudhoyono-Mulyani mencuat ketika Jaringan Nusantara, salah satu organisasi massa pendukung Demokrat, mengusulkan nama itu. "Saya hanya menyampaikan," kata Ketua DPP Demokrat Ruhut Sitompul. Ia menambahkan, usulan tersebut hanya menjadi masukan bagi partai. Selebihnya, Yudhoyono yang akan memutuskan siapa figur yang akan mendampinginya.
Politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, menganggap wacana itu hanya pendapat pribadi Ruhut yang disampaikan sebelum Yudhoyono memastikan tak akan ada nama calon wakil presiden sebelum pemilu legislatif 9 April.
Menurut Qadari, tandatanda Demokrat ingin maju tanpa Kalla juga terlihat dari sikap partai yang menaikkan target perolehan suara dari semula 15 persen menjadi 20 persen. Target tersebut dinilai wajar karena sejumlah survei menunjukkan popularitas Demokrat dan Yudhoyono terus meningkat. “Kalau suara Demokrat 20 persen (dalam pemilihan legislatif), mereka tak memerlukan banyak koalisi untuk bisa mengusung presiden dan wakil presiden,” kata Qadari. Mulyani dinilai cocok mendampingi Yudhoyono karena pemerintahan ke depan membutuhkan pemimpin yang paham masalah ekonomi.
Partai Demokrat sendiri setelah rapat pimpinan Senin lalu berharap koalisi politik ke depan jadi lebih baik. “Kami harap lebih baik, kami kan belajar selama lima tahun ini,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng.
Tapi, ia menegaskan, Demokrat sama sekali belum membicarakan koalisi. Hal itu, kata dia, baru akan dibahas setelah pemilu legislatif. “Tidak ada lawan atau musuh permanen,” ujarnya. DWI RIYANTO AGUSTIAR | TITIS SETIANINGTYAS
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/02/11/headline/krn.20090211.156486.id.html
Sri Mulyani Berpeluang Dampingi Yudhoyono
Written By gusdurian on Kamis, 12 Februari 2009 | 12.56
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar