BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Hugo Chavez Menang

Hugo Chavez Menang

Written By gusdurian on Selasa, 17 Februari 2009 | 12.23

Hugo Chavez Menang
"Hal ini akan menciptakan sebuah kediktatoran," kata Oposisi.
KARAKAS - Presiden Venezuela Hugo Chavez bersama para pendukungnya kemarin merayakan kemenangannya setelah hasil referendum menunjukkan bahwa rakyat memutuskan untuk mengamendemen konstitusi yang membatasi masa kepresidenan.

Hal ini membuka jalan bagi Chavez untuk berkuasa selama mungkin sepanjang tetap terpilih dalam pemilihan umum presiden. Dengan kata lain, dia berpeluang menjadi presiden seumur hidup di negeri di Amerika Latin itu.

"Siapa yang memilih 'ya' hari ini telah memilih sosialisme, memilih revolusi," teriak Chavez di hadapan ribuan pendukungnya yang memadati jalan-jalan di sekitar Istana Kepresidenan Miraflores.

Kembang api pun menyala di langit Karakas. Seorang pendukung Chavez berjalan di tengah kerumunan massa sambil membawa sebuah lukisan sang Presiden dengan tulisan "Selamanya".

Josefa Dugarte, warga setempat, menatap kerumunan itu dari serambi apartemennya dengan pandangan cemas. "Orang-orang ini tak menyadari apa yang mereka lakukan," dia bergumam.

Referendum pada Minggu lalu meminta rakyat untuk memutuskan "ya" atau "tidak" soal penghapusan batas masa jabatan yang melalui pemilihan publik, yakni untuk jabatan presiden, gubernur, anggota parlemen, wali kota, dan dewan kota.

Hasil sementara dari penghitungan 94 persen suara menunjukkan bahwa 54,36 persen mendukung dan 45,63 persen menolaknya. Hal ini berkebalikan dengan hasil referendum serupa pada Desember 2007, dengan 51 persen suara menolak amendemen.

Presiden Dewan Pemilihan Umum Nasional Tibisay Lucena menyatakan lebih dari 11 juta dari sekitar 17 juta orang yang memiliki hak pilih telah ambil bagian dalam referendum kali ini.

Amendemen konstitusi itu menghapus ganjalan bagi Chavez, yang sudah dua kali berturut-turut memegang jabatan presiden sejak 1998, untuk dipilih kembali sebagai presiden periode ketiga pada 2012. Saat pertama kali terpilih sebagai presiden, dia mengaku ingin berkuasa hingga 2049, saat usianya 95 tahun.

"Pada 2012 akan ada pemilihan presiden, dan jika Tuhan tidak berkehendak lain, jika rakyat tidak memutuskan lain, prajurit ini siap menjadi kandidat," kata Chavez, tentara karier yang kini berusia 54 tahun.

Di markas kelompok penentang Chavez, musuh-musuh sang Presiden saling berpelukan dan sebagian menangis. Mereka mengatakan, hasil referendum ini dicurangi dengan gerakan massal Chavez yang memakai sumber daya negara untuk mengerahkan para pemilih melalui kampanye di media pemerintah, tekanan terhadap dua juta pegawai negeri dan pidato presiden yang wajib disiarkan semua stasiun televisi.

Ketika pengadilan, badan legislatif, dan lembaga pemilihan umum berada di bawah pengaruh Chavez, serta kini tanpa batasan masa kepresidenan, tampaknya Chavez tak mungkin dihentikan.

"Praktis hal ini akan menciptakan sebuah kediktatoran. Dia akan mengendalikan semua kekuasaan, menghapus pemisahan kekuasaan, mengabaikan ketelitian dalam pemakaian sumber daya negara, dan menghambat musuh-musuhnya," kata pemimpin Oposisi, Omar Barboza, kepada The Associated Press.

Tapi Chavez tampaknya tak peduli pada kritik oposisi. Dia mengatakan telah menerima ucapan selamat pertama dari gurunya, bekas Presiden Kuba Fidel Castro. "Kemenangan ini juga milikmu, Fidel, milik rakyat Kuba dan milik Amerika Latin," kata Chavez.

Kemenangan itu memperkuat mandat Chavez dan mendorongnya untuk memperluas gerakan sosialisnya, yang termasuk nasionalisasi berbagai aset swasta dan perluasan kendali negara terhadap perekonomian. AFP | AP | BBC | KURNIAWAN

Chavez Terus Berkuasa

Warga Venezuela memberikan suaranya pada Minggu lalu dalam referendum konstitusi yang memungkinkan Chavez memegang kursi kepresidenan selama mungkin sepanjang dia menang dalam pemilihan umum. Chavez telah berkuasa selama 10 tahun dan mengaku ingin memimpin negara pengekspor minyak di Amerika Selatan itu selama sekurang- kurangnya satu dekade lagi.

BEBERAPA PERISTIWA PENTING

1998: Chavez terpilih sebagai presiden dengan 56 persen suara dan dilantik pada Februari.

1999-2001: Menggalang dukungan dari opini publik untuk meloloskan konstitusi baru yang memperkuat kekuasaan eksekutif.

2002-2003: Setelah berbulan-bulan dilanda unjuk rasa, Chavez lolos dari kudeta militer dan mogok nasional selama dua bulan yang mengguncang industri minyak.

2003: Memulai kampanye sosial besar-besaran dengan memberikan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan makan murah kepada mayoritas rakyat miskin.

2004: Menang dengan 58 persen suara melawan oposisi dalam referendum peninjauan konstitusi.

2005: Menandatangani dekrit reformasi tanah untuk mengurangi pemilikan tanah yang luas.

2006: Terpilih kembali sebagai presiden untuk ketiga kalinya dengan 63 persen suara.

2007: Mengumumkan nasionalisasi sektor listrik dan telekomunikasi. Tapi dia kalah dalam referendum pertama soal perpanjangan masa jabatan kepresidenan.

2008: Menandatangani kerja sama minyak dan gas dengan Rusia dan membahas pengembangan program nuklir sipil.

2009, 15 Februari: Referendum kedua soal penghapusan aturan yang melarang Chavez untuk dipilih kembali sebagai presiden.

Referendum

Presiden Hugo Chavez meraih kemenangan besar dalam referendum pada Minggu lalu. Ini kebalikan dari kekalahannya dalam referendum serupa pada Desember 2007, dengan 51 persen suara menolak amendemen konstitusi.

"TIDAK" 45,63%
"YA" 54,36%

SUMBER: DEWAN PEMILIHAN UMUM NASIONAL



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/02/17/Internasional/krn.20090217.157019.id.html
Share this article :

0 komentar: