BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Pemimpin Arab Saling Tuding di Liga Arab

Pemimpin Arab Saling Tuding di Liga Arab

Written By gusdurian on Kamis, 15 Januari 2009 | 09.58

JAKARTA, RABU — Saat Palestina digempur siang malam oleh tentara
Israel, para anggota parlemen Liga Arab yang tengah berdiskusi di
Kairo untuk membahas serangan Israel ke Gaza malah saling tuding dan
memojokan.

Serangan Israel ke Gaza telah membuat dewan legislatif atau parlemen
Liga Arab terpecah. Demikian laporan mingguan Mesir Al Ahram edisi
terbaru, Rabu (14/1).

Selama pertemuan yang diselenggarakan Liga Arab di Kairo, para anggota
legislatif Liga Arab saling perang kata-kata, sementara sejumlah
negara, seperti Suriah, menolak mengirimkan delegasi ke pertemuan itu.

Jassem El-Sakr, Ketua Parlemen Arab (dewan legislatif Liga Arab),
mendesak negara-negara Arab untuk mengabaikan perbedaan. Ia menyebut
Pakta Pertahanan Bersama Arab yang selama empat dekade beku harus
diaktifkan kembali untuk menghadapi agresi Israel terus-menerus ke
tanah Arab.

Parlemen Arab mendesak negara-negara Arab mengumpulkan lebih dari 35
juta dollar AS sebagai bantuan ekonomi kepada Palestina yang sedang
terkepung dan mendesak dibentuknnya komite parlemen Arab untuk
merekonstruksi Gaza.

"Kami mengimbau Mesir melanjutkan upaya-upaya itu atas dasar peran
kepemimpinannya dan pengalamannya dalam soal itu," demikian bunyi
pernyataan Parlemen Arab.

Namun, delegasi lain menggunakan pertemuan itu untuk menyerang Mesir
dengan menuduh mereka bersekongkol dengan Israel menerapkan blokade
ekonomi ke Gaza.

Mesir Dipojokkan

Ragab El-Towair, Kepala Delegasi Libya, menyayangkan ulah Israel yang
justru memproklamasikan perang terhadap Hamas di Kairo. El-Towair juga
menyalahkan Mesir karena tidak membuka perbatasan Rafah-Mesir.

El-Sakr dan Mustafa El-Feki, Kepala Komisi Hubungan Luar Negeri
Mejelis Rakyat Mesir (DPR Mesir) bereaksi atas tuduhan itu dengan
keluar dari ruang sidang.

El-Sakr mendesak Parlemen Arab tidak menggunakan pertemuan Liga Arab
untuk memperlebar jurang perbedaan di antara Arab, sebaliknya segala
upaya dikonsentrasikan untuk menghadapi Israel ketimbang saling
menyalahkan.

El-Feki bahkan mengingatkan, kecaman berulang-ulang dari negara-negara
Arab terhadap Mesir bisa membuat mereka menarik diri dari Liga Arab.

Dia membela keputusan para pembuat kebijakan di Mesir dengan
menyatakan, mereka berusaha memelihara kontak, baik dengan Hamas
maupun Fatah, demi mendekatkan dan rekonsiliasi kedua kelompok
Palestina berselisih itu.

"Mesir telah berbuat maksimal guna rekonsiliasi Palestina dan membuka
pintu penyeberangan Rafah. Namun, Palestina sendiri terpecah," kata
El-Sakr yang lalu menyeru Fatah dan Hamas menanggapi positif prakarsa
Mesir itu.

Salahkan Hamas

Sementara itu, dalam Majelis Syuro Liga Arab, Ketua Majelis yang juga
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Nasional (NDP) yang berkuasa di
Mesir, Safwat El-Sherif, menuduh Hamas mengipasi rezim-rezim radikal
Arab dengan mempertaruhkan nasib bangsa Palestina.

"Hamas telah memaksa rezim-rezim itu tidak menghadiri dialog
rekonsiliasi Palestina atau pembaruan gencatan senjata enam bulan
dengan Israel yang digagas Mesir yang akibatnya Gaza menjadi target
serangan barbar Israel," kata El-Sherif.

"Para pemimpin Hamas yang mengundang malapetaka di Gaza seharusnya
jangan menyalahkan Mesir atas kekeliruan mereka dan demi apa yang
menjadi ulahnya sendiri."

El Sharif menolak penunjukkan Nabil Louqa Bibawi sebagai anggota dewan
syuro Liga Arab mewakili Palestina karena menganggap penunjuknya,
Khaled Meshaal, yang memimpin Hamas sebagai agen Iran.

"Meshall tinggal di sebuah hotel mewah di Damaskus, alih-alih pergi ke
Gaza untuk memerangi Israel di sana," kata anggota Dewan Syuro Ahmed
Abdel-Halim. Ia menuduh Meshall hidup dalam kemewahan di bawah
penderitaan rakyatnya di satu hotel bintang lima di Damaskus dan
melancarkan kritik pedas terhadap Mesir.

Abdel-Halim juga menyerang pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah,
dengan menyebut, sebaiknya Nasrallah menyerang Israel dari Lebanon
daripada menghabiskan energi dengan mengkritik Mesir.

Mohamed Ragab, juru bicara NDP di Mejelis Syuro, mengingatkan bahwa
pembukaan Rafah akan menciptakan malapetaka keamanan besar. "Baik
Israel maupun Hamas berusaha mengekspor masalah Gaza ke Mesir," kata
Ragab yang juga menuduh Iran dan Suriah telah memobilisasi protes
jalanan di Kedutaan Besar Mesir di Beirut dan Damaskus.

Menteri Kesehatan Mesir Hatem El-Gabali menuduh Hamas mengeksploitasi
pembantaian Israel di Jalur Gaza untuk tujuan-tujuan politik. "Mereka
meraih tujuan-tujuan melalui saluran media massa dan dengan taruhan
penderitaan rakyat Palestina," kata Menteri Mesir yang selama tiga
hari pertama serangan Israel ke Hamas telah melarang rumah sakit-rumah
sakit Mesir merawat korban-korban serangan Israel di Gaza.

Namun, kalangan oposisi Mesir sendiri, di antaranya Nagi El-Shehabi,
Ketua Partai Geel (Generasi), mendesak Mesir mengusir Duta Besar
Israel dari Kairo.

ONO
Sumber : Ant
Share this article :

0 komentar: