BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Lotte Targetkan Jadi Raja Retail di Indonesia

Lotte Targetkan Jadi Raja Retail di Indonesia

Written By gusdurian on Rabu, 21 Januari 2009 | 12.07

Lotte Targetkan Jadi Raja Retail di Indonesia
Investasikan Rp 9 triliun sampai 2013.
JAKARTA -- Perusahaan retail asal Korea Selatan, Lotte Group, mentargetkan menjadi retailer nomor satu di Indonesia dalam jangka lima tahun. Rencana tersebut akan diwujudkan setelah mengambil alih semua saham PT Makro Indonesia dari SHV Holdings N.V. dan pemilik saham lainnya.

Presiden Direktur PT Lotte Shopping Indonesia Moon Young-pyo mengatakan pihaknya akan menanamkan investasi hampir Rp 9 triliun sampai 2013. "Investasi ini sebagian besar untuk mendanai pembangunan 26 gerai baru di beberapa kota di Indonesia dan merekrut karyawan baru," ujar Moon kemarin.

Saat ini gerai Makro yang diambil alih Lotte sebanyak 19 unit. Dengan penambahan 26 unit, maka total gerai Lotte menjadi 45 unit. "Ini merupakan salah satu strategi kami untuk menjadi peretail nomor satu di Indonesia dan Asia," kata Moon.

Mulai Maret mendatang, nama Makro akan berubah menjadi Lotte Mart. Konsep bisnis secara bertahap akan berganti menjadi hipermarket. Selain itu, Lotte Mart akan memperbanyak jenis produk hingga dua kali lipat atau 30 ribu jenis, sehingga pelanggan akan mempunyai banyak pilihan produk dengan berbagai harga.

Meski seluruh dunia sedang dilanda krisis ekonomi global, kata Moon, perusahaannya tidak menunda investasi di Indonesia. Dia menilai Indonesia mempunyai potensi pasar yang besar, dinamika, dan daya saing. Di sisi lain, jatuhnya mata uang Korea, won, membuat pihaknya berhati-hati.

Karena itu, Lotte mentargetkan penjualan tahun ini sebesar Rp 5,7 triliun. Dalam lima tahun ke depan, target penjualannya Rp 17 triliun. Sedangkan target penjualan Lotte Mart dari seluruh dunia Rp 63 triliun

Presiden dan Chief Executive Officer Lotte Mart Noh Byung-yong mentargetkan perusahaannya dapat menggeser posisi Carrefour sebagai perusahaan retail nomor satu dalam lima tahun.

Penanaman modal Lotte Mart 100 persen dari Korea Selatan. Di negara itu Lotte memiliki pusat belanja. Rencananya, bentuk ini juga akan diperluas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Untuk itu, Lotte telah meminta izin kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk membuat department store, hipermarket, dan supermarket. Di Indonesia, untuk sementara Lotte akan berfokus pada hypermarket.

"Kami tidak akan gegabah. Kami melihat kebutuhan konsumen di mana, department store, hipermarket, atau supermarket," kata Direktur Operasional PT Lotte Shopping Indonesia Jusuf Halim.

Menurut Jusuf, Lotte akan tetap mempekerjakan karyawan dari Makro. Sebelumnya, Jusuf merupakan Manajer Operasional Regional PT Makro Indonesia 2004-2007.

Lotte, kata Jusuf, akan mengikuti Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Belanja dan Toko Modern. "Kami akan ikuti," katanya. Dia menambahkan, pihaknya akan berusaha asas kemitraan yang sama-sama menguntungkan (win-win solution). NIEKE INDRIETTA | ALI NY



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/21/Ekonomi_dan_Bisnis/krn.20090121.154452.id.html



Jagoan Retail dari Negeri Ginseng
Di negara asalnya, Korea Selatan, Lotte Group bergerak di berbagai bidang usaha, dari bisnis makanan, retail, hotel, konstruksi, hingga petrokimia. Saat ini, Lotte Mart, salah satu unit usaha di bidang retail, sudah merambah Cina, Vietnam, dan Indonesia.

Sepanjang 2000-2005, Lotte mengakuisisi berbagai perusahaan di Korea, dari makanan, obat-obatan, sampai petrokimia. Kini perusahaan asal Korea itu mulai merambah bisnis retail di Indonesia dengan mengakuisisi perusahaan perkulakan asal Belanda, Makro. Lotte Mart mentargetkan dalam lima tahun akan menjadi nomor satu perusahaan retail di Indonesia dengan investasi Rp 9 triliun.

Saat ini gerai Lotte Mart di seluruh dunia sebanyak 91 unit. Di Korea 63 unit, Cina delapan unit, Indonesia 19 unit, dan Vietnam satu unit. ALI NY | NIEKE

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/21/Ekonomi_dan_Bisnis/krn.20090121.154453.id.html
Share this article :

0 komentar: