BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Karzai Marah atas Keteledoran Amerika

Karzai Marah atas Keteledoran Amerika

Written By gusdurian on Selasa, 27 Januari 2009 | 10.22

Karzai Marah atas Keteledoran Amerika
KABUL — Presiden Afganistan Hamid Karzai kemarin marah atas serangan Amerika Serikat, yang menewaskan 16 warga sipil, termasuk dua wanita dan tiga anak-anak.

Ia juga mengecam insiden yang hanya akan makin melemahkan pemerintahannya dan membuat kubu Taliban memperoleh dukungan kian besar tersebut. “Tujuan kita adalah meningkatkan kemampuan tentara kita dan mampu mempertahankan negara kita dengan kekuatan sendiri secepatnya,” kata Karzai saat melantik lulusan baru akademi angkatan bersenjata negaranya.

Serangan itu terjadi pada Jumat tengah malam lalu di Mihtarlam, sekitar 60 kilometer di sebelah timur Ibu Kota Kabul. Juru bicara militer Amerika di Afganistan, Kolonel Greg Julian, mengklaim pihaknya menewaskan 16 anggota Taliban yang ingin menyerang tentara mereka. Namun, mereka berjanji akan menggelar penyelidikan bersama atas kasus itu.

Ini merupakan kontroversi pertama sejak Presiden Amerika Barack Hussein Obama dilantik pada 20 Januari lalu. Sebelum itu, sudah beberapa kali serangan udara dan darat Amerika membunuh warga sipil Afganistan. Sebanyak 70 ribu pasukan koalisi, termasuk 34 ribu dari Amerika, membantu pemerintah Karzai memerangi kelompok Taliban, yang pernah berkuasa di negara itu pada 1996-2001.

Tewasnya 16 warga sipil ini memicu unjuk rasa besar- besaran di Mihtarlam. Sekitar 1.000 pengunjuk rasa mengecam serangan itu dan meminta Amerika segera keluar dari Afganistan. Warga yang marah juga meneriakkan “mampuslah Amerika” dan melempari kendaraan militer Amerika dengan batu.

Para komandan pasukan koalisi menyebutkan jumlah warga sipil yang tewas dalam kampanye anti-Taliban hanya 200 orang pada tahun lalu. Namun, berdasarkan catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, angka korban tewas warga biasa sekitar 800. AFP | BBC | FAISAL ASSEGAF



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/27/Internasional/krn.20090127.154896.id.html
Share this article :

0 komentar: