BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Gencatan Senjata Israel-Hamas Terancam

Gencatan Senjata Israel-Hamas Terancam

Written By gusdurian on Sabtu, 31 Januari 2009 | 12.23

Gencatan Senjata Israel-Hamas Terancam
"Takkan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa keterlibatan Hamas."
KAIRO -- Utusan Khusus Amerika Serikat di Timur Tengah, George Mitchell, kemarin mengatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas dalam keadaan kritis. Karena itu, dia mendesak agar Mesir terus mendorong upaya perdamaian di wilayah rawan konflik tersebut. Hal itu disampaikan Mitchell selepas bertemu dengan Presiden Mesir Husni Mubarak di Kairo.

"Kondisi gencatan senjata yang akan diperpanjang masa berlakunya ini sangat kritis," tutur diplomat berumur 71 tahun itu. Mitchell tak berlebihan. Maklumlah, menjelang lawatannya ke Timur Tengah, jet-jet tempur Israel kembali membombardir wilayah perbatasan Gaza dan Mesir. Israel mengklaim serangan itu bertujuan menghancurkan terowongan Hamas.

Sehari sebelumnya, seorang tentara Israel tewas akibat ledakan di dekat Gaza. Jaringan televisi Al-Arabiya menyebutkan insiden itu juga melukai tiga serdadu Yahudi lainnya. Bom meledak setelah menghantam satu patroli militer di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza. Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa ledakan itu disusul dengan baku tembak.

Adapun pemerintah Israel mengancam akan melindungi diri dari sejumlah serangan yang datang menyusul tewasnya seorang prajurit mereka. "Israel menginginkan perdamaian di wilayah selatan terus berlanjut," ujar juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev, kepada kantor berita AFP. "Tapi kemarin sebuah serangan mematikan berupaya merusak perdamaian itu."

Regev mewanti-wanti bahwa Israel tidak segan-segan bertindak guna melakukan perlindungan. "Dalam menghadapi provokasi seperti itu, Israel tentu akan bertindak," ujarnya. Komentar itu disampaikan beberapa jam sebelum Mitchell tiba di Israel, sebagai bagian dari lawatan pertamanya setelah diutus Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama.

Sepekan setelah dilantik, Presiden Obama mengatakan bahwa ia tak mau berharap terlalu tinggi terhadap kemajuan yang dicapai setelah serangan Israel ke Gaza. Namun, Obama optimistis kemajuan masih bisa dicapai. "Inilah saatnya untuk kembali ke meja perundingan," kata Obama kepada Al-Arabiya.

Obama juga berjanji akan lebih aktif dalam menjalankan diplomasi Timur Tengah ketimbang pendahulunya, George Walker Bush. Itu sebabnya, Obama mengutus Mitchell berkunjung ke Israel, Tepi Barat Palestina, Yordania, dan Arab Saudi. "Tujuan Senator Mitchell adalah memperkukuh upaya kita mengupayakan kemajuan di Timur Tengah," katanya.

Sementara itu, bekas presiden Jimmy Carter mengatakan bahwa Hamas bisa dipercaya untuk memegang teguh hasil perdamaian. "Takkan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa keterlibatan HAMAS," kata Carter mewanti-wanti dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi NBC. Kata Carter lagi, Hamas tak pernah menyimpang dari kesepakatan. AP | AFP | BBC | HAREETZ | ANDREE PRIYANTO

AKIBAT SERANGAN ISRAEL

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan perlu dana jutaan dolar Amerika guna memberikan bantuan kemanusiaan kepada lebih dari sejuta warga Gaza selepas serangan militer Israel ke wilayah yang dikuasai faksi Hamas itu. Jumlah itu belum termasuk miliaran dolar Amerika untuk pembangunan tempat berteduh bagi pengungsi dan warga yang rumahnya hancur dibombardir roket Israel, termasuk sejumlah fasilitas infrastruktur yang ikut jadi debu manakala Negeri Yahudi tersebut melancarkan serangan bersenjata ke Jalur Gaza selama tiga pekan. Berikut ini perincian kerusakan itu. AP | GRAPHICNEWS | DRE

KORBAN PALESTINA

Tewas: 1.300
Terluka: 5.500
Hilang: 500
HAMAS:
Versi Israel: 100 lebih
Versi Hamas: 48

ISRAEL:

Tewas: 13 (10 di antaranya tentara)
KERUSAKAN:

Bangunan hancur: 4.000
Bangunan rusak: 20.000
Fasilitas medis yang rusak: 21
Fasilitas PBB yang rusak: 50
Kehilangan rumah: 100.000 jiwa
Tanpa air bersih: 400.000 jiwa

GEORGE MITCHELL

KELAHIRAN:
Maine, 20 AGUSTUS 1933
Ayah Irlandia dan ibu Libanon

PENDIDIKAN:
1954: Bowdoin College
1961: Sarjana hukum Georgetown University Law Center

KARIER:

1954-1956: Angkatan Bersenjata Amerika Serikat
1960-1962: Pengacara Divisi Hak Monopoli Departemen Kehakiman
1962-1965: Asisten Eksekutif Senator Edmund S. Muskie
1965-1977: Pengacara di Portland, Maine
1977-1979: Jaksa Federal Distrik Maine
1980-1988: Senator
1989-1995: Pemimpin Mayoritas Senat
1995: Ditunjuk Presiden Bill Clinton sebagai Utusan Khusus untuk Irlandia Utara. Menghasilkan kesepakatan damai Good Friday yang mendamaikan umat Katolik dan Protestan di Irlandia Utara.
2000-2001: Memimpin komisi penyelesaian konflik bersenjata Israel-Palestina dengan kesimpulan diakhirinya aktivitas pendudukan Israel. Sebaliknya Palestina diminta untuk memadamkan serangan militan Islam dan menghukum milisi yang terlibat.
2006-2007: Menyelidiki pemakaian steroid di arena basket yang berujung pada skorsing beberapa bintang lapangan di sana.
2009: Ditunjuk Presiden Barack Hussein Obama menjadi Utusan Khusus untuk Timur Tengah.




http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/29/Internasional/krn.20090129.155118.id.html
Share this article :

0 komentar: