BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Eropa Boikot Impor Buah Israel

Eropa Boikot Impor Buah Israel

Written By gusdurian on Sabtu, 17 Januari 2009 | 13.00

Eropa Boikot Impor Buah Israel
Buah-buahan itu kini tertumpuk dan membusuk di gudang.
TEL AVIV -- Para petani buah Israel kemarin melaporkan terjadinya penundaan dan pengurangan pesanan dari luar negeri karena pemboikotan terhadap produk negeri Yahudi itu sejak operasi militernya ke Gaza pada 27 Desember lalu.

Para petani mengatakan banyak produk mereka kini masih tertahan di gudang-gudang karena pesanan dari luar dibatalkan. Mereka khawatir terjadi penurunan tajam ekspor buah ke negara-negara Eropa dan Timur Tengah, seperti Inggris, Yordania, dan negara-negara Skandinavia.

"Kami mengekspor kesemek, dan, karena perang itu, sejumlah negara serta distributor telah membatalkan pesanannya," kata Giora Almagor, petani di wilayah selatan Kota Bitzaron, kepada media Israel, Ynet.

Almagor mengaku sebagian produknya telah dikirim, tapi sebagian lagi masih menunggu di gudang. Menurut dia, sebagian besar pembatalan pesanan berasal dari Yordania. "Produk masih dalam kemasan di gudang dan ini menyebabkan kerugian besar bagi kami," katanya.

"Makin lama buah-buah itu tertumpuk di gudang setelah disortir, makin turun kualitasnya. Kami juga harus membayar biaya pendinginan barang yang seharusnya sudah dikeluarkan, dan biayanya sangatlah mahal," kata Almagor.

Direktur Organisasi Petani Buah Israel Ilan Eshel mengatakan negara-negara Skandinavia juga telah membatalkan banyak pesanannya. "Kebanyakan dari Swedia, Norwegia, dan Denmark. Di Skandinavia, kecenderungan ini umum, dan boleh jadi termasuk semua rantai distribusinya," katanya.

Dia menambahkan, musim dingin secara khusus merupakan musim yang sulit untuk mengekspor buah, padahal permintaan pasar avokad, kesemek, dan jeruk sedang tinggi.

Eshel menjelaskan bahwa pemboikotan ini tak pernah terjadi sebelum invasi Israel ke Gaza. "Hingga operasi militer itu dimulai, bisnis kami sangat bagus, meskipun resesi ekonomi di Eropa menyebabkan sedikit penurunan di pasar," katanya.

"Sekarang keadaan bertambah buruk dan lebih banyak suara menyerukan pemboikotan terhadap barang dagangan Israel," kata Eshel.

Pemboikotan terhadap bisnis Israel dan sekutunya, Amerika Serikat, merebak belakangan ini. Aksi itu umumnya dinyatakan sebagai protes terhadap invasi Israel ke Gaza dan dukungan kepada Palestina.

Perhimpunan Konsumen Muslim dan Himpunan Pengelola Restoran Muslim di Malaysia telah memboikot produk pabrik pasta gigi Colgate-Palmolive Co, pembuat minuman ringan Coca-Cola, dan jaringan kedai kopi Starbucks untuk memprotes sikap diam Amerika Serikat terhadap serangan itu.

Berbagai seruan pemboikotan juga menyeruak di tengah unjuk rasa menentang Israel di berbagai negara. Serikat pekerja Flaica-Uniti-Cub, yang mewakili 8.000 toko kelontong dan makanan di Roma, meminta anggotanya dan mengajak orang lain memboikot produk serta toko-toko yang terkait dengan Israel.

Kongres Serikat Dagang Afrika Selatan (Cosatu), federasi serikat dagang terbesar yang beranggotakan 1,8 juta pekerja, juga menyerukan pemboikotan produk dan bisnis Israel.

Adapun Serikat Pekerja Publik Kanada (Cupe), yang beranggotakan setengah juta pekerja sektor publik, mengusulkan pelarangan akademisi Israel berbicara, mengajar, dan meneliti di kampus-kampus di Ontario, Kanada, setelah Israel mengebom Universitas Islam di Gaza.

Israel juga menghadapi pemboikotan dari para jurnalis. Kamis lalu Foreign Press Association (FPA) meminta anggotanya memboikot foto dan video tentara Israel sebagai protes terhadap pengeboman sebuah bangunan tempat berbagai media Arab dan internasional berkantor di Gaza.

Israel mengebom menara Al-Shuruq di Rimal, Kota Gaza, yang melukai dua kamerawan yang bekerja untuk televisi Abu Dhabi. Menara itu menjadi markas berbagai media, termasuk AFP, Reuters, Fox, Sky, dan Al-Arabiya. “FPA menolak dan mengecam kebijakan pasukan Israel dalam mengendalikan peliputan berita di Gaza,” kata kelompok yang mewakili jurnalis asing di wilayah Israel dan Palestina itu. YNETNEWS | AFP | IWANK



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/01/17/Internasional/krn.20090117.154082.id.html
Share this article :

0 komentar: