Korban jiwa rakyat Palestina atas kebrutalan dan kebiadaban Israel telah melampaui angka 400 orang. Keadaan sungguh memilukan. Ratusan anak tewas mengenaskan.
Listrik padam, pasokan makanan terhalang, rakyat Palestina terancam kelaparan. Mereka yang terluka bakar dan tergeletak di sejumlah rumah sakit menjadi kritis karena kekurangan obat dan tenaga medis. Hadirnya sukarelawan Indonesia yang lebih mengkhususkan diri memberi bantuan medis dan tenaga dokter yang ahli menangani korban perang patut kita beri apresiasi. Sikap tegas Indonesia yang geram dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono minta agar Dewan Keamanan PBB memberi sanksi berat kepada Israel adalah sangat tepat. Munculnya gerakan masyarakat peduli yang spontan memberi bantuan materi untuk membeli obat atau makanan, bahkan kalau perlu memberi senjata kepada pihak Palestina, adalah bentuk solidaritas yang patut diapresiasi. Teorinya, serangan Israel ditujukan kepada pusat-pusat kekuatan Hamas.Faktanya,rakyat sipil yang tak berdosa menjadi korban. Kelakuan Yahudi semakin menjadi-jadi. Mereka minta pemantau Internasional setelah memorak-porandakan bumi Palestina dan rakyatnya. Alasan klasik adalah membela diri atas serangan Hamas. Hampir di setiap KTT Arab, Pemimpin Puncak Palestina Mahmoud Abbas atau yang sering disapa dengan Abu Mazen menyerukan kepada negara- negara Arab untuk mengirimkan pasukannya guna melindungi rakyat Palestina. Dengan nada pesimistis Abbas menyatakan tanpa bantuan senjata dan amunisi serta logistik yang memadai mustahil dapat mengalahkan Israel yang dibekali Amerika dengan senjata mutakhir yang supermodern. Setiap serangan Israel dengan armada perang yang supercanggih karena Israel juga mampu memproduksi senjata,maka timbul skeptisme atas upaya-upaya perdamaian.Seperti diketahui, faksi Fattah sebagai bagian dari PLO yang sangat taat pada mendiang Pemimpin Palestina Yasser Arafat dan Mahmoud Abbas lebih memilih cara-cara diplomasi dan negosiasi yang diyakini akan mengantarkan Palestina merdeka. Sedangkan Hamas memilih garis keras. Tak ada kompromi dengan Israel selama tanah Palestina diduduki Israel.Pejuang Hamas sudah sangat banyak yang korban. Momen yang dipilih saat transisi kepemimpinan Presiden Bush dengan Barack Obama yang secara yuridis formal-seremonial akan mengambil estafet kepemimpinan pada pekan ketiga Januari 2009.Amerika dibikin seperti tidak berdaya ketika dunia menghadapi tiga event seperti perayaan Natal dan Tahun Baru yang diselingi 1 Hijriah,Tahun Baru Islam. Amerika masih demam menantikan Obama dilantik menjadi Presiden Amerika. Presiden Bush yang pernah berjanji hendak memerdekakan Palestina pada periode kedua masa kepresidenannya ternyata tak membuahkan hasil. Malah lemparan sepatu diterimanya sebagai kado akhir masa jabatan dari rakyat Irak yang nasibnya terkatung- katung seperti rakyat Palestina karena ulah Amerika jua. Tidak mengherankan kalau Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad tak sabar agar Liga Arab dan DK PBB bertindak cepat dan tegas menghentikan kekejaman Israel atas bangsa Arab Palestina. Tindakan membabi buta Israel karena merasa dapat angin dan dukungan Amerika.Rasa benci Israel kepada rakyat Palestina sudah lama terpateri dari ungkapan tokoh agama Yahudi Yitzhak Ginzburg dan penasihat partai ortodoks Shas yang mengatakan bahwa hidup orang Yahudi jauh lebih berharga dari orang Kristen dan orang Islam berbangsa Arab, musnahkan bangsa Arab,tembak dengan roket,mereka tak berguna. (Bernard Wasserstein : Israel & Palestine,Why They Fight and Can They Stop? London 2003 ). Kecaman dunia seperti pada serangan-serangan Israel terdahulu tak pernah digubris Tel Aviv. Kritik dan kutukan dunia Internasional dianggap angin lalu saja.OKI boleh mengecam, Dewan Keamanan PBB boleh merancang sanksi, Liga Arab boleh marah-marah, dan masyarakat dunia silakan berang. Israel suka-suka saja memerangi rakyat Palestina yang tak berdosa.Lebih keji lagi,ratusan anakanak di bawah umur turut menjadi korban. Sekarang ini Israel sedang siap tempur mengepung kawasan Jalur Gaza. Bagi Israel, Jalur Gaza bukan tanah suci. Ia milik Mesir sebelum perang enam hari di tahun 1967. Keangkaramurkaan Jenderal Israel Mosye Dayan ketika dulu mencaplok tanah leluhur Palestina tidak terlepas dari dukungan Amerika. Kini Israel hendak pula menghancurkan terowongan di sepanjang Gaza yang dikuasai otoritas Hamas yang berbatasan dengan Mesir. Israel merasa di atas angin karena pengalaman selama ini.Apabila masyarakat dunia hendak mengajukan resolusi, menekan, dan memberi sanksi berat terhadap Israel,Amerika Serikat sudah dapat diperkirakan pasti memvetonya.Tidak mengherankan kalau Presiden Jimmy Carter dari Partai Demokrat mencatat bahwa banyak pemimpin AS tak mampu mengkritisi tingkah polah Israel.Waktu ia mencoba mengambil inisiatif mempertemukan pemimpin Hamas yang menang dalam pemilu tempo hari dengan pemimpin Israel, Carter dikecam keras petinggi AS. Padahal, Carter mencoba menjelaskan Hamas bukan gerakan terorisme, melainkan hasil pilihan rakyat Palestina yang notabene pemilunya didorong AS. Hamas adalah sebuah gerakan pembebasan Palestina yang militan. Namun, kini kalau dihitung kekuatan Palestina secara keseluruhan termasuk kelompok Jihad dan Fattah bersama Hamas rasanya mustahil melawan kekuatan persenjataan Israel yang sangat luar biasa. Dunia semakin prihatin dan dibuat semakin galau tak berdaya ketika kini para pemimpin Palestina dan Israel tak akan ingin melakukan gencatan senjata dalam waktu dekat. (Al - Jazeera,02/01/09). Kalau tidak terjadi gencatan senjata, yang paling diuntungkan adalah Israel. la leluasa bertindak membabi buta. Segera gencatan senjata, beri peringatan keras dan sanksi melalui DK PBB. Dunia Arab segera bersatu bujuk atau kalau mampu tekan AS untuk segera mengendalikan dan menekan Israel untuk kembali ke meja perundingan. Akankah dunia internasional membiarkanagresiterorIsraelsemakinmenjadi- jadi? Wallahualam Bissawab.(*) Prof. Dr. Bachtiar Aly Guru Besar FISIP UI
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/201460/
Dunia Tak Berdaya Menghadapi Israel
Written By gusdurian on Sabtu, 03 Januari 2009 | 10.35
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar