Demi mengabdi pada kemanusiaan,dokter muda satu ini rela meninggalkan kemapanan yang menggiurkan.Dia pun nyaris menghadapi maut karena pengabdian itu.
TAK selamanya dokter hidup bergelimang harta dan kemewahan. Keiko Akahane, 32, adalah salah satu dokter yang memilih mengabdikan diri untuk masyarakat tanpa pamrih. Pengabdian itu pun menuntutnya berhadapan dengan pemberontak dan risiko kehilangan nyawa karena diculik selama tiga bulan di Somalia.
Akahane mengabdikan diri bersama para sukarelawan dari Medecins du Monde (MDM), salah lembaga nirlaba terkemuka asal Prancis di Somalia. Dia berusaha mengobati para pasien anak-anak yang terkena dampak perang dan kemiskinan. Menurut Presiden MDM (Dokter untuk Dunia) Pierre Micheletti, tidak ada uang tebusan untuk membebaskan relawannya yang ditahan lebih dari 100 hari.
”Saya dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada transaksi keuangan dalam pembebasan ini,”ujarnya kemarin.Akahane bersama perawat asal Belanda, Wilhem Sools, 27, dibebaskan pada Rabu (7/1) dan langsung dievakuasi ke ibu kota Somalia,Mogadishu. Demi mengabdi pada nilai- nilai kemanusiaan, Akahane bersama Sools, rekannya yang perawat, diculik di perbatasan Ethiopia dan Somalia pada 22 September lalu. Mereka diculik dari salah satu klinik antikemiskinan yang selalu berpindahpindah dari satu tempat ke tempat lain.
”Penculikan itu seperti mimpi saja,” katanya dikutip Yomiuri Shimbun. Akahake sendiri mengaku sangat terkejut dan tidak menduga akan diculik. ”Saya sangat khawatir jika para penculik tersebut akan membunuhnya (Sools).Pasalnya,sewaktuwaktu dapat mengambil senjata dan meletuskannya di kepala,” ungkapnya. Apalagi para pemberontak mengancam akan mengeksekusi mereka jika satu bulan sejak penangkapan tidak ditebus. Detik demi detik, hari demi hari,dia merasa berdebar- debar karena ancaman eksekusi telah di depan mata.
”Pada pekan pertama, kita tidak mengetahui kapan akan dibunuh, malam ini atau besok pagi? Pada bulan kedua, hal itu kembali menghantui pikiran dan membuat hidup benar-benar di bawah ancaman kematian,”ujarnya. ”Setiap waktu saya mendengar letusan senjata berulang dan terus berulang.Ketika itu saya pikir saya akan tewas,” ujarnya.Dalam pikiran Akahake, dari satu letusan ke letusan lain jelas menunjukkan bahwa para penculik tidak mengenal kompromi.
Apalagi para penculik Somalia dikenal kejam dan tidak kompromi ketika mengeksekusi para sandera. ”Saya sungguh lemah baik fisik maupun mental,saya butuh istirahat,” ujarnya.Akahake mengaku tidak bebas melakukan aktivitas apa pun, bahkan untuk menyiapkan makanan mereka sendiri.Dia bersama mitra kerja menyuci pakaian dan membersihkan penjara sendiri. Tak ketinggalan,Akahake pun berusaha mengabadikan peristiwa bersejarah melalui tulisan-tulisan.Dia menyebut buku hariannya sebagai ”jurnal kejujuran”. Akankah diterbitkan?
Dia menggelengkan kepala sambil mengatakan bahwa dia hanya akan menunjukkan pengalaman paling menakutkan tersebut pada keluarganya. Akahake dan mitranya hingga kini belum mengetahui motif penculikan mereka. Selama ini mereka hanya meyakinkan para penculik bahwa mereka adalah pekerja kemanusiaan yang tidak bertujuan uang dan keuntungan material. Pada akhir Oktober tahun lalu, setelah penculikan Akahane berbicara kepada media Jepang bahwa dia kaget dan terkejut ketika diculik.”Tapi, saya masih berharap,” paparnya.
”Sejujurnya saya ingin kembali ke Jepang.” Pembebasan Akahake pun disambut haru oleh keluarga dan Pemerintah Jepang.Menteri Luar Negeri Jepang Hirofumi Nakasone mengatakan pemerintah senang dengan bebasnya dokter yang memiliki jiwa pengabdian tinggi ini.”Pemerintah Jepang sepenuhnya mengutuk tindakan jahat atas penculikan dengan alasan apa pun,” katanya dikutip The Japan Today. Rekan-rekannya percaya, Akahane menjadi seorang sukarelawan di medan konflik karena terinspirasi ayahnya, Hiroshige,seorang dokter dan peneliti parasit yang meninggal pada 2005.
”Dia (Akahane) merepresentasikan salah satu bakat yang sedang kita kembangkan,” ungkap Presiden Universitas Nagasaki Shigeru Katamine pada AFP. Akahane telah bekerja selama lima tahun sebagai dokter anak di beberapa rumah sakit di Jepang sejak April 2007. Dia tertarik dengan dunia kedokteran anak setelah lulus dari Institute of Tropical Medicine. Bergabung dengan MDM mulai April 2008, dia ditugaskan di wilayah Ethiopia timur.
”Dia ingin menyelamatkan anak-anak di negara-negara berkembang dari infeksi penyakit yang mematikan,”puji Hideomi Fujiwara, Direktur Rumah Sakit Umum Tsuchiura Kyodo, salah satu tempat Akahane pernah bekerja dan meraih pengalaman. Akahane meraih gelar dokter dari Universitas Toyama dengan konsentrasi pada penyakit yang diderita anak-anak seperti campak, dan AIDS yang ditularkan dari ibu ke putra dan putrinya.”Dia ingin pergi ke sana dan menolong orang-orang di sana (Ethiopia),” ungkap Seiichi Watanabe, dokter yang pernah menjadi atasan Akahane.
”Sebenarnya saya sudah mengingatkan bahwa situasi politik di Ethiopia tidak aman, tapi dia berkeras hati,”ungkapnya. Akahane menguasai bahasa Inggris dan Spanyol.Dia merupakan satu dari 30 dokter Jepang yang dikirim ke berbagai belahan dunia, umumnya di Asia, dan Afrika oleh MDM.Sebanyak 60 dokter,perawat, pekerja medis,dan koordinator dari Masyarakat Palang Merah Jepang juga dikirimke berbagaipenjurudunia. Reuters melaporkan, jumlah warga sipil Jepang yang menjadi korban penculikan dan terorisme di luar negeri terus meningkat.
Dalam catatan Departemen Luar Negeri Jepang, dalam kurun 2003–2007, lebih dari 40 orang warga Jepang menjadi korban di luar negeri. Lima kasus penculikan dan korban terorisme terjadi tahun lalu, termasuk penculikan Akahane.Sebenarnya penculik bersenjata Somalia meminta USD3 juta (Rp30 miliar) sebagai uang tebusan,tapi MDM menyatakan tidak punya uang untuk membayar tebusan itu.
Di Somalia, selain pemberontaknya kerap menculik warga asing, kejahatan juga meningkat tajam.Telah berulang kali, misalnya, para perompak menguasai kapalkapal yang mengangkut minyak, senjata,dan barang perdagangan internasional. (andika hendra m)
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/203842/38/
Berbagi Pengalaman Lewat ”Jurnal Kejujuran”
Written By gusdurian on Senin, 19 Januari 2009 | 12.55
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar