BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Politik Itu Bersih

Politik Itu Bersih

Written By gusdurian on Sabtu, 27 Desember 2008 | 12.32

Politik Itu BersihAbdul Majid K - suaraPembaca


Jakarta - Memang aneh kalau ada yang mengatakan bahwa politik itu bersih. Realita hari ini hampir semua orang mengatakan bahwa politik itu kotor. Politik itu kejam. politik itu menghalalkan segala cara. Itulah yang terjadi pada dunia perpolitikan Indonesia saat ini.Tetapi bukankah setiap 'sesuatu' itu awalnya bersih kemudian dengan berjalannya waktu dan akibat perbuatan manusia 'sesuatu' itu menjadi kotor. Awalnya --dan seharusnya, setiap rumah itu bersih. Tetapi, seiring berjalannya waktu maka rumah itu akan kotor. Apalagi ditambah perilaku penghuni rumah yang tidak cinta dengan kebersihan. Maka rumah itu akan semakin kotor. Namun, ada rumah yang tetap bersih yaitu rumah yang penghuninya cinta kebersihan dan menjaga agar rumahnya bersih dari segala kekotoran.
Begitu pula dengan politik. Awalnya dan seharusnya politik itu bersih. Namun, seiring berjalannya waktu maka politik akan berubah menjadi kotor. Apalagi ditambah dengan perilaku politikus yang memang berpolitik dengan cara-cara yang kotor dan memang tidak punya kemauan dan kemampuan berpolitik secara bersih. Bahkan, politikus yang dari awal berniat melakukan politik yang bersih namun toh akhirnya larut juga karena terlalu besar godaan yang dialami.Seperti saat ini kita banyak disuguhkan oleh media tentang perilaku pejabat dan anggota dewan yang tak seharusnya mereka lakukan. Seperti korupsi, selingkuh, memakai narkoba, dan lain-lain. Dan, lebih parahnya lagi perilaku pejabat dan anggota dewan yang tidak pantas itu menghinggapi hampir di semua partai politik.Namun, sebenarnya di setiap zaman selalu ada politikus yang tetap bertahan dengan cara-cara berpolitik yang sehat. Tidak tergoda untuk berpolitik secara kotor --walaupun jumlahnya sangat sedikit. Politikus bersih seperti ini bisa dikenali dengan penampilannya yang bersahaja. Bukannya dia miskin tetapi memang begitulah pilihan hidup orang yang tetap konsisten dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Yang berjuang demi kepentingan bangsanya. Bukan untuk pribadi atau golongannya.Satu di antara orang yang sedikit itu adalah proklamator RI Moh Hatta. Beliau adalah politikus yang dikenal sebagai politikus yang tetap konsisten dengan cara berpolitik yang bersih dan bermoral. Berbagai media massa mengkampanyekan paling tidak tiga nilai baik Bung Hatta. Santun, jujur, dan hemat.Dalam sebuah situs online disebutkan bahwa sepanjang hidupnya Bung Hatta berperilaku senantiasa menampilkan sikap yang santun terhadap siapa pun. Baik kawan maupun lawan. Terhadap Bung Karno yang pada masa sebelum kemerdekaan melakukan kerja sama cukup erat. Namun, kemudian mereka tidak dapat bekerja sama secara politik. Tetapi, sebagai sesama manusia, Bung Hatta masih menghormatinya. Ketika Bung Karno sakit Bung Hatta menengoknya. Demikian pula sebaliknya. Kesantunan menjadi sikap dalam hidupnya untuk saling menghargai.
Bila ada pejabat negara yang paling jujur semua orang Indonesia akan menyebut nama Bung Hatta. Bukan hanya jujur tetapi ia juga uncorruptable. Tak terkorupsikan. Demikian menurut Jacob Utama wartawan senior Indonesia. Kejujuran hatinya membuat dia tidak rela untuk menodainya melakukan tindak korupsi. Sebagai seorang mantan wakil presiden ternyata tidak mampu hanya untuk sekadar membeli sepasang sepatu bermerek terkenal. Bahkan, dalam berbagai versi disebutkan untuk membayar rekening air dan listrik Bung Hatta yang mengandalkan hidupnya dari uang pensiunan seorang wakil presiden ternyata tidak cukup. Apalagi untuk membeli keperluan lain, seperti sepatu, yang dianggap oleh dirinya sebagai pemenuhan kebutuhan pribadi. Ia masih memikirkan kehidupan keluarga, istri, dan tiga orang anaknya. Dan, sampai akhir hayatnya Bung Hatta dikenal sebagai orang yang tetap sederhana. Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa pernah ada politikus yang bersih danbermoral. Pertanyaannya sekarang adalah masih adakah politikus yang bersih dan bermoral dan bersahaja seperti Bung Hatta. Masih adakah harapan kita mempunyai politikus yang santun, jujur, dan hemat. Saya yakin 'harapan' itu masih ada. Abdul Majid KJl Gotong Royong Pondok Ranggon Jakartaibnuqomar@gmail.com
http://suarapembaca.detik.com/read/2008/12/26/180402/1059779/471/politik-itu-bersih
Share this article :

0 komentar: