BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Bali Ndeso, Tumpakan Yo Ora Ndeso

Bali Ndeso, Tumpakan Yo Ora Ndeso

Written By gusdurian on Sabtu, 20 Desember 2008 | 09.43

Bali Ndeso, Tumpakan Yo Ora Ndeso




Ditulis Oleh Lanang Bagus Dwisandy


Kenyataannya yang namanya kucing dikasih ikan asin ya gak bakalan nolak, tetap saja kalau fasilitas sudah ada, mau nggak mau ya tetap dipakai.Saya tidak tahu perasaan Gubernur bagaimana, yang jelas kenyataan yang ada saat ini nasib rakyat masih banyak yang melarat, minyak tanah mahal, diganti gas malah langka. Sepertinya Bapak Gubernur harus melihat acara reality show tentang keadaan rakyat kecil yang mau makan aja susahnya minta ampun, seperti yang orang pernah bilang "Rakyat Miskin Dilarang Sakit, Rakyat Miskin Tidak Boleh Sekolah".Dengan keadaan rakyat yang masih susah, apa pantas seorang pemimpin yang baik dan adil menggunakan fasilitas yang sangat wah, bernilai miliaran rupiah, hanya untuk kendaraan dinas, sementara masih banyak rakyatnya masih meminta-minta di jalanan hanya untuk sebungkus nasi rames?
Padahal, alangkah bijak dan terpujinya bila anggaran tersebut bisa digunakan untuk menciptakan lapangan kerja bagi rakyat kecil sehingga mereka bisa memperoleh makan dari nafkah yang mereka cari dengan cara yang halal, syukur-syukur kebutuhan primer bisa terpenuhi, seperti papan, sandang, pangan, serta merta kebutuhan lainnya yang sekunder, seperti kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.Kalau rakyat tidak sehat, tidak pintar, bagaimana bisa provinsi ini (umumnya negara ini) akan maju? 60 tahun lebih merdeka, keadaaannya ya itu-itu saja.Bukankah agama mengajarkan, pemimpin yang adil akan dilindungi pada hari kiamat, dan bukankah orang-orang yang bersenang-senang di atas penderitaan orang lain itu berdosa?Pengadaan mobil dinas gubernur ini hanya salah satu contoh yang menggambarkan secara umum tingkah para pejabat, setelah membaca banyak berita di Suara Merdeka bahwa pengadaan aset-aset negara untuk kendaraan dinas para pejabat seperti anggota dewan, dan lain-lain, juga menelan biaya yang tidak kalah 'wah'nya). Hm, enaknya jadi pejabat!

http://citizennews.suaramerdeka.com/index.php?option=com_content&task=view&id=566&Itemid=1
Share this article :

0 komentar: