BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » SBY: WikiLeaks Ancam Keamanan Dunia

SBY: WikiLeaks Ancam Keamanan Dunia

Written By gusdurian on Kamis, 24 Maret 2011 | 15.36

JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan,WikiLeaks telah menimbulkan kesulitan baru bagi pemerintah di seluruh dunia.


Kesulitan itu muncul karena hal yang dibocorkan WikiLeaks berimplikasi pada politik dan keamanan. “Sekelompok kecil orang di WikiLeaksdengan agenda antikemapanan, contohnya, telah menyebabkan kesulitan serius bagi pemerintah di seluruh dunia, dengan segala implikasi politik dan keamanan,” ungkap Presiden SBY saat membuka Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) di Jakarta kemarin. Presiden mengatakan, WikiLeaks telah menjadi bukti nyata bagaimana persoalan geopolitik telah bergeser, baik dari penyebab maupun aktor pelakunya.Pelakunya tidak sebatas negara, tapi juga di luar negara seperti WikiLeaks,teroris, dan kelompok ekstremis. Persoalan terorisme ini bahkan menjadi persoalan besar dalam persoalan keamanan.

Kemampuan sel-sel kelompok terorisme untuk bermutasi serta beradaptasi juga telah menghadirkan tantangan baru seperti teror melalui bom paket seperti apa yang terjadi di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. “Semakin banyak pemain yang ada semakin banyak perubahan yang akan terjadi. Secara signifikan, dalam geopolitik pada abad ke-21, aktor nonnegara mengambil peran lebih besar. Media,masyarakat sipil, LSM,perusahaan,individu-individu, mengubah lanskap strategi dan memaksa kita berpikir secara berbeda,”tandasnya. Presiden juga mengatakan, penyebab ataupun sumber konflik di dunia sekarang sangat beragam dan berbeda dari masa lalu. Di masa lalu perbedaan ideologi maupun persoalan teritorial menjadi pemicu ataupun isu konflik.

Namun, di era modern ada tiga isu besar yakni perbedaan identitas serta kepercayaan, persoalan pemerintahan, hingga persaingan dunia yang semakin ketat. “Saya menyebutnya dengan isu perbedaan, di mana perbedaan identitas dan kepercayaan bisa memicu konflik dan kekerasan.Perdebatan antara kelompok agama bisa mengubah sebuah komunitas yang harmonis menjadi musuh dalam waktu semalam.Krisis intoleransi terjadi di negara maju dan berkembang,”ungkapnya. Isu lain yang disorot Presiden SBY terkait pemerintahan. Kekecewaan politik serta perampasan hak-hak ekonomi dan sosial warga negara bisa membuat kondisi sebuah negara terguncang seperti yang dialami Tunisia, Mesir, dan Libya.

“Isu terakhir adalah persaingan sumber daya karena tidak berimbangnya populasi dan pasokan pangan,” tandas Presiden. Senada diungkapkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Menurut dia, terorisme telah menjadi ancaman serius bagi kestabilan dan dunia. Karena itu, perlu kerja sama internasional untuk menanggulangi terorisme. “Aksi terorisme masih berlangsung. Keinginan banyak negara untuk bekerja sama dalam isu keamanan telah menghadirkan kesempatan yang tidak bisa diabaikan,”katanya. Pertemuan JIDD kemarin dihadiri ratusan delegasi dari 33 negara, termasuk delapan menteri pertahanan dan 10 panglima angkatan dari berbagai dunia.

Beberapa tamu yang hadir di antaranya Perdana Menteri (PM) Timor Leste Xanana Gusmao, Wakil PM Menteri Pertahanan Singapura Teo Chee Hean, Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi,Menteri Pertahanan Polandia Bogdan Klich, serta Menteri Strategi dan Keamanan Internasional Inggris Gerald Gowart.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/388957/
Share this article :

0 komentar: