WAWANCARA
Suswono:
SUSWONO
RMOL. Menteri Pertanian Suswono mengaku tak terpengaruh dengan hiruk pikuk desakan reshuffle kabinet. Yang penting kerja secara maksimal.
“Kalau diganti, itu terserah Presiden SBY. Saya sudah menyiapkan diri untuk diganti,’’ ujarnya kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, belum lama ini dirinya bersama Presiden mengunjungi ke daerah. Ini untuk menyukseskan berbagai program di bidang pertanian.
“Jadi, saya bekerja saja. Sama sekali tidak terpengaruh dengan isu reshuffle kabinet tersebut,’’ ucapnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apa Anda tidak sakit hati bila diganti?
Saya tidak akan sakit hati. Saya sudah siap diganti jika Presiden menetapkan begitu. Sebab, ada atau tidak ada hak angket di DPR, mulai dari angket Mafia Pajak maupun angket Bank Century, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. Kerena itu, semua pihak harus mematuhi dan menghormati keputusan tersebut.
Apa ya sih kinerja Anda tidak terpengaruh isu perpecahan koalisi dan reshuffle kabinet?
Betul begitu. Sama sekali tidak terpengaruh. Sepanjang masih diberikan amanat, saya akan tetap bekerja secara penuh. Sampai saat ini, partai masih mendukung dan memback up saya secara penuh. Jadi apa yang perlu saya khawatirkan. Saya bekerja seperti biasa untuk mencapai target maksimal.
Adakah pesan khusus dari Dewan Pimpinan Pusat PKS terkait situasi saat ini untuk para menterinya?
DPP menegaskan, urusan politik merupakan wilayah DPP dan Fraksi PKS di DPR. Makanya, DPP meminta agar seluruh kader yang ‘diwakafkan’ untuk bekerja secara profesional.
Sejauh ini, saya berupaya menjalankan peran itu secara maksimal. Sebab, sebagai pejabat publik saya tidak boleh membeda-bedakan siapapun dalam memberikan pelayanan.
Bagaimana hasil evaluasi terakhir terhadap kinerja menteri?
Hasil evaluasi pencapaian kerja memang belum diumumkan. Namun, target pencapaian kerja selama ini tidak ada yang meleset. Semua orang dapat ikut memantau hal tersebut, karena ukuran dari pencapaian kinerjanya sangat jelas.
Menurut Anda, evaluasi yang akan dilakukan Presiden berdasarkan data-data tersebut atau lebih mengedepankan pertimbangan politik?
Sebelumnya sudah saya nyatakan. Ada atau tidaknya persoalan politik, reshuffle bisa saja dilakukan. Sebab, hal tersebut merupakan hak Presiden. Menggunakan tinjauan politik, kinerja maupun faktor lainnya, itu merupakan hak presiden. Itu melekat pada beliau. Jadi, apapun keputusannya saya akan tetap menghormati beliau.
Bagaimana jika yang dikedepankan adalah pertimbangan politik?
Bagi saya, jika faktor politik lebih dominan, saya akan merasa bangga. Sebab, saya diberhentikan bukan karena kinerja, bukan karena gagal menjalankan tugas. Kalau pun tinjauannya semata-mata itu, ya tidak ada masalah. Semuanya terserah Presiden saja.
O ya, terkait panen yang dimulai pada bulan ini, apakah Anda sudah meminta Perum Bulog menghentikan impor beras?
Saya sudah mengingatkan, mulai Maret ini tidak ada impor beras. Kalau pun sudah ada komitmen, lebih baik beras itu ditahan saja sebagai cadangan pangan di negara asal, tidak masuk ke Indonesia.
Direktur Utama Badan Urusan Logistik Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya akan menghentikan impor beras 31 Maret 2011, bagaimana menurut Anda?
Saya kan sudah bilang. Sesuai ketentuan, impor beras dihentikan maksimal satu bulan sebelum sampai dua bulan sesudah panen raya.
Apa hal tersebut berlaku diseluruh Indonesia?
Penghentian itu berlaku di seluruh Indonesia. Karena itu, Bulog harus menyerap beras nasional secara maksimal, sehingga pasokan beras tetap aman, sekalipun untuk daerah yang tidak memproduksi beras. Kalau pun ada beras impor yang sudah masuk, itu untuk stok pangan di daerah yang bukan penghasil padi. Misalnya, di Maluku atau Papua.
Berapa target serapan tahun ini?
Bulog menargetkan penyerapan 3 sampai 3,5 juta ton beras. Saya harap, itu betul-betul bisa terserap dari dalam negeri. Sementara itu, pemerintah bertekad terus mengejar target surplus produksi beras nasional hingga 7 persen.
Langkah apa yang akan dilakukan pemerintah?
Sekarang ini pemerintah mengamankan produksi selama panen raya dengan menyebar peneliti di 193 kabupaten dan kota sentra produsen padi. Lalu pengendalian hama, dan menekan kehilangan beras. Saat ini kehilangan beras mencapai 10 persen. Jika berhasil ditekan sampai 5 persen, beras yang terselamatkan bisa 2 juta ton. [RM]
http://www.rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=19995
Saya Sudah Siap Diganti Tidak Akan Sakit Hati
Written By gusdurian on Minggu, 06 Maret 2011 | 09.40
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar