BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Apa Kabar "Islam Liberal 101"?

Apa Kabar "Islam Liberal 101"?

Written By gusdurian on Rabu, 02 Maret 2011 | 13.46

assalaamu’alaikum wr. wb.

Ya, apa kabarnya Islam Liberal 101 yang sempat menghebohkan dunia maya, terutama jagad twitter itu? Cetakan pertamanya konon hanya bertahan sebentar saja, dan cetakan keduanya sudah dipesan orang jauh sebelum selesai cetak. Mari ikuti wawancara dengan penulisnya. Wawancara betulan atau imajiner? Does it matter???

*****

Jadi, bagaimana kabar Islam Liberal 101?
Kabar baik, alhamdulillaah. Akhir Februari yang lalu baru saja rilis cetakan keduanya.

Kabarnya laku keras, nih?
Alhamdulillaah, memang jauh di luar perkiraan sebelumnya. Cetakan pertama (350 eks.) habis dalam dua pekan, kurang lebih sama dengan waktu penulisannya. Cetakan kedua dibuat lebih banyak, yaitu sebanyak 1.000 eks. Doakan semoga cepat habis, ya!

Ada perbedaan antara cetakan pertama dan kedua?
Revisi isinya sih tidak. Hanya saja kami berusaha mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada cetakan pertama dan berusaha mengoreksinya di cetakan kedua. Kualitas cetakan insya Allah lebih baik. Kami juga menambahkan pembatas buku sebagai bonus dan yang memesan secara online juga semuanya mendapatkan tanda tangan asli penulis. Perubahan isi hanya pada Kata Pengantar, yang pada cetakan pertama diberikan oleh ust. Ahmad Sarwat, kini diberikan oleh ust. Hamid Fahmy Zarkasyi. Di belakang, ada juga perubahan endorsement.

Ada apa di balik perubahan Kata Pengantar dan endorsement itu?
Pertanyaannya kok kayak liputan berita politik aja, ha.. ha.. ha.. Tidak ada apa-apa, hanya saja memang sejak awal kami bertekad memberikan sesuatu yang berbeda pada setiap cetakan. Jadi setiap cetak ulang akan selalu ada yang berganti. Pergantian Kata Pengantar memberikan kita kesempatan untuk melihat komentar-komentar dari tokoh-tokoh yang berbeda terhadap buku Islam Liberal 101, dan juga terhadap isu Islam liberal secara umum. Kalau di cetakan pertama kita sudah lihat pandangan ust. Ahmad Sarwat, nah sekarang giliran ust. Hamid Fahmy Zarkasyi yang menyuarakan pendapatnya. Demikian juga endorsement, alhamdulillaah ada tambahan dari ust. Suhairy Ilyas dari Komisi Fatwa MUI Pusat. Pendeknya, kami berusaha melibatkan sebanyak mungkin tokoh umat dalam isu yang kami bawa ini.

Masih ada perubahan lainnya?
Ada. Sekarang di bagian Tentang Penulis ada foto penulisnya, hehehe...

Kenapa isinya tidak direvisi?
Kami akan merevisi isinya jika memang ada kesalahan yang cukup fatal. Penambahan materi sepertinya akan dihindari, karena Islam Liberal 101, sesuai dengan pembubuhan kode “101” itu, memang dimaksudkan sebagai ‘kuliah dasar’. Kalau materinya diperdalam, nanti nggak “101” lagi namanya, mungkin “102” atau “201”. Sejauh ini, materi yang diberikan dalam Islam Liberal 101 kami anggap cukup sebagai kuliah dasar. Bagaimana pun, kami sangat berterima kasih jika ada yang memberikan feedback sebagai bahan pertimbangan kami untuk cetakan-cetakan berikutnya.

Menurut Anda, mengapa Islam Liberal 101 begitu diminati orang?
Mungkin karena cara penuturannya yang sedikit ‘berbeda’. Kebanyakan buku tentang Islam liberal memang terkesan berat dan njelimet, karena mau tidak mau bahasannya harus sedikit filosofis. Buku ini memang berusaha menjelaskan masalah-masalah tersebut sedapat mungkin dengan bahasa yang mudah dicerna.

Jadi sebenarnya tidak ada hal baru yang ditawarkan?
Tentu saja ada. Pertama, buku ini memaparkan bahwa ghazwul fikriy, metode-metode yang digunakan di dalamnya, dan orang-orang munafiq yang merongrong umat Islam, semuanya itu sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Jika mengikuti penjelasan di buku ini, insya Allah kita akan semakin meyakini kebenaran Al-Qur’an, karena semuanya sudah dijelaskan secara tuntas. Kedua, buku ini mengkompilasi modus operandi dan retorika-retorika yang biasa digunakan oleh kalangan liberalis, dari yang golongan elitnya sampai ke akar rumputnya. Modus operandi ini barangkali yang akan membuat kelompok liberalis marah, karena cara-cara kotor mereka diungkap di sini. Teman-teman di Twitter sekarang sudah banyak yang memberikan perlawanan terhadap Islam liberal, karena mereka sudah tahu cara kerjanya.

Sudah ada reaksi dari kalangan liberalis?
Alhamdulillaah, sudah ada. Sayang belum ada perlawanan yang bisa saya kategorikan ‘intelek’ atau ‘akademis’. Kalau dibilang suka memfitnah orang, itu sih sudah biasa. Biarpun kita sodorkan begitu banyak bukti, tetap saja akan dibilang memfitnah. Lucunya, mereka pun tidak bisa membuktikan bahwa apa yang kita katakan itu fitnah. Yang paling blunder adalah seseorang dengan ID @wilsonsitorus di Twitter pernah mengatakan bahwa buku Islam Liberal 101 tidak ada footnote-nya sama sekali, dan hanya berjarak sesenti saja dari sampah. Silakan saja kalau mau dibilang sampah, karena itu opini. Tapi ada atau tidaknya footnote adalah sebuah fakta yang terukur. Sudah ratusan orang membaca buku itu, jadi saya punya ratusan saksi yang bisa membenarkan bahwa buku itu dilengkapi dengan banyak footnote. Dengan kata lain, meskipun niatnya menjelek-jelekkan, toh akhirnya malah kejelekan diri sendiri yang terungkap. Kasihan.

Sama sekali tidak ada sanggahan yang intelek?
Belum ada dan kelihatannya tidak akan ada, sebelum mereka memutuskan untuk membeli bukunya. Atau meminjam dari teman. Atau ada yang membelikan. Tapi masak sih kucuran dana dari luar negeri yang cukup untuk beli BB dan iPad itu nggak bisa mereka gunakan untuk membeli sebuah buku?

Sudah ada liputan dari media?
Sudah ada 1 media online yang mewawancara saya, yaitu situs Islamedia. Pondok Pesantren Sidogiri juga telah memuat wawancara saya dan resensi buku Islam Liberal 101 di Buletin Sidogiri edisi Februari 2011. Ada dua buah majalah lagi yang insya Allah dalam waktu dekat akan memuat wawancara juga, dan salah satu Radio Islam paling terkemuka juga sudah dijadwalkan untuk meresensinya. Alhamdulillaah, ini berkat dukungan yang kuat dari semua pihak.

Apakah Islam Liberal 101 juga akan hadir di perhelatan Islamic Book Fair (IBF) yang akan diadakan di Senayan, 4-13 Maret mendatang?
Insya Allah, silakan mampir ke stand Media Dakwah di Madinah 67-68 dan Mina Utara 85-86. Buku Islam Liberal 101 akan dijual di sana, tentunya dengan harga diskon, minus tanda tangan penulisnya. Tapi kalau ketemu saya di IBF, boleh saja minta tanda tangan hehehe...

Kabarnya didaftarkan juga sebagai kandidat IBF Award 2011?
Iya memang, karena semua buku kan boleh saja didaftarkan untuk IBF Award 2011. Yang penting daftar dulu, kalau nggak menang ya nggak apa-apa.

Tapi kalau menang?
Pantang ditolak!

Sudah cetakan kedua, sudah ratusan kopi terjual, tapi masih banyak yang bertanya-tanya: bagaimana cara mendapatkan buku Islam Liberal 101?
Untuk pemesanan, tinggal kirimkan e-mail ke malami.bookstore@gmail.com, cantumkan nama lengkap, alamat lengkap dan no. telp/HP. Setelah itu akan ada e-mail balasan yang menjelaskan harga buku, ongkos kirim dan cara pembayarannya. Alternatifnya, bisa didapatkan di Toko Buku Media Dakwah, di Komplek Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Jl. Kramat Raya No. 45, Jakarta.

Kenapa tidak beredar di toko-toko buku yang besar-besar dan tersebar luas?
Mulai cetakan kedua ini kami berusaha untuk mendistribusikannya ke toko-toko buku. Hanya saja, kami bersikeras ingin mendistribusikannya hanya kepada toko-toko buku yang secara spesifik menjual buku-buku Islam. Untuk sementara baru ada di Toko Buku Media Dakwah, insya Allah dalam waktu dekat akan hadir juga di Bogor dan Bandung. Mohon doanya, ya!
wassalaamu’alaikum wr. wb.

http://akmal.multiply.com/journal/item/821/Apa_Kabar_Islam_Liberal_101
Share this article :

0 komentar: