BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Cikeusik di Banten dan Temangung di Jawa Tengah Satu Skenario?

Cikeusik di Banten dan Temangung di Jawa Tengah Satu Skenario?

Written By gusdurian on Sabtu, 12 Februari 2011 | 11.18

Ibnu Dawam Aziz
pensiunsn PNS
Konspirasi Biadab, Menjual Nyawa Manusia dan Merusak Agama (Cikeusik di Banten dan Temangung di Jawa Tengah Satu Skenario)



Setelah mencermati perkembangan terakhir dari berbagai Mas Media , semakin nyata bahwa Konspirasi BIADAB telah berjalan di Negeri ini. Konspirasi ini menggiring kearah satu opini bahwa terjadi pergolakan dikalangan Islam Fundamentalis untuk menjadikan Indonesia menjadi Tunisia/Mesir. Sehingga kekuatan Kebangsaan/Nasionalis harus berwaspada. Menggiring pada satu opini bahwa pelaku kerusuhan di Temanggung dan Cikeusik didalangi oleh Ormas Islam Garis Keras.
1297439406650833828



Temanggung yg dulu Bersenyum

Temanggung , Kota kecil di lereng Sumbing itu saya kenal sampai kerumput-rumputnya, karena selama tigapuluh tahun masa Dinas saya , saya habiskan di Temanggung. Bahkan saya kenal di satu kampung di Kecamatan Ngadirejo tinggal seorang mantan Pegawai DepPen yang dia adalah aktivis Kristen Evengelis berskala Nasional seorang konseptor yang wara wiri ke Jepang dan Eropa berbekal Proposal. Satu aliran Kisten yang juga dianut oleh Anthonius Richmord Bawengan

Ø Bahwa para perusuh yang datang keTemanggung dari Desa Sigedong Kec. Tretep itu bukan aktifis Islam, menunjukkan bahwa si penggerak masa tidak dapat menembus basis Islam yang dianggap fundamental.

Ø Bahwa umat Islam di Temanggung didominasi oleh kaum Nahdlyin , Muhammadiyah dan ada PERSIS bahkan di dua Kecamatan berbasis Islam Garis Keras tidak ambil peran. Ini membuktikan bahwa provokatornya dari luar Islam. Karena umat Islam disini hanya bisa digerakkan oleh panutannya. ( Terus terang saya tanyakan per telepon pada salah seorang Tokoh Islam Garis Keras yang menjadi panutan di Kec Tembarak & Parakan yang saya kenal dia seperti dia kenal saya , jawabnya “ Bukan ulah teman-teman kita , tolong cari dalangnya di Jakarta “ saya sekarang memang di Jakarta.

Ø Pemicu kerusuhan , hukuman maksimal 5 th. Bagi penoda Agama Islam pada umumnya telah diterima oleh Tokoh Islam di Temanggung, bahkan yang berhalua keras sekalipun.
12974396481836588949

Kec. CiKeusik mengapa dipilih?

Satu-satunya yang membuat Temanggung layak dijual adalah bahwa Temanggung telah dikenal sebagai tempat tertangkap dan terbunuhnya seorang teroris. Bagaimana dengan Cikeusik ? Apa kaitannya ? Berbagai keanehan yang telah diungkap oleh berbagai Media dimana Polisi seakan melakukan pembiaran terjadinya kerusuhan. Dan Peliputan terhadap kerusuhan yang telah dipersiapkan oleh LSM yang sama.

Hampir semua korban di Cikeusik adalah bukan orang Cikeusik diambil gambarnya oleh seorang Jamaah Ahmadiyah yang datang dalam satu rombongan dengan para korban. Yang langsung diamankan oleh LBH dan Komnasham. Di DesaKecil Ci Keusik yang jauh dari kota dalam waktu yang singkat berkumpul berbagai elemen masyarakat dari berbagai kepentingan proffesi, sungguh tidak akan ada serba kebetulan seperti itu.

Kasus Cikeusik dan Temanggung adalah BUKAN masalah yang dirancang ditempat kejadian , tapi dirancang dari Kota Pusat Pemerintahan . Saya hampir yakin akhir dari cerita ini, yang ditangkap hanyalah pemain lokal yang ikut-ikutan melakukan kekerasan tanpa tahu maksudnya. Kemudian kisah ini akan ditutup dengan satu opini bahwa kaum Islam Fundamentalis telah melakukan PEMBANTAIAN di Cikeusik dan Kekerasan di Temanggung , sehingga Ormas Garis keras harus diberi sanksi . yang akan memunculkan polemik berkepanjangan sehingga orang akan LUPA pada , Jkasus Century, Mafia Hukum, Cirus, Gayus, Rekening Gendut ,Suno Duaji dan Rekayasa Antasari


Disini jatuh korban

http://hukum.kompasiana.com/2011/02/09/cikeusik-banten-temangung-jateng-berbeda-tapi-satu-skenario/

http://hukum.kompasiana.com/2011/02/11/skenario-menjijikkan-di-cikeusik-banten-dan-temanggung-jawa-tengah-kalau-polisi-cerdas-dan-tidak-terlibat-otak-kerusuhan-sudah-ditangan/





KOMENTAR BERDASARKAN :

*

Dedy Riyadi
11 February 2011 23:09:48


Maaf Pak, Saksi Yehova itu bukan denominasi dalam agama Kristen. Mereka sudah seperti agama sendiri karena menganggap Yehova adalah Allah atau Tuhan yang sesungguhnya menurut Kitab Taurat. Karena konsepsi ketuhanannya seperti itu, maka Saksi Yehova bukan saja menyerang iman Kristen tetapi juga Islam. Jika para perusak gereja itu paham akan hal ini, tentulah mereka tidak akan pernah merusak gereja.

Soal para korban yang luka dan meninggal di Cikeusik, saya rasa tidak arif bagi seorang yang sudah sepuh seperti Bapak mengatakan bahwa mereka hanyalah korban suatu itikad buruk untuk mencoreng sebuah ormas Islam belaka. Saya yakin para janda dan anak-anak yang ditinggalkan akan sangat sedih mendengar pernyataan seperti ini.

Perlu Bapak ketahui juga, hampir bersamaan dengan Cikeusik dan Temanggung, di Tasik dilakukan penyisiran terhadap Jemaah Ahmadiyah, sedangkan di Bekasi 16 Ormas Islam bersatu padu menyegel pembangunan Gereja Galilea di Taman Galaxi dengan alasan yang tidak jelas : kecurigaan ijin pembangunan yang tidak sah, adanya kegiatan pembagian sembako berkedok Kristenisasi.

Logikanya, jika bukan sebuah organisasi masyarakat yang besar dan menyebar di seluruh Indonesia, mana mungkin bisa melakukan gerakan serentak di beberapa daerah sekaligus. Di mana letak konspirasinya?

Jika dihubungkan dengan kasus-kasus Century, Antasari Azhar, dll. toh buktinya pemeriksaan dan pengadilan mereka tetap digelar sampai hari ini.

Salam anti konspirasi!

*

Leak
11 February 2011 23:41:17


biadab mungkin itu kata yang tepat…..!!
saya sebagai umat non muslim jadi takut dan was was…!

dan dari pernyataan temanku yang muslim mereka sendiri merasa malu ada saudaranya yang merusak citra islam dengan berbuat biadab…!

apakah memang ormas seperti fpi sengaja membuat image bahwa islam identik dengan kekerasan….??

*

Telo Kaspo
11 February 2011 23:41:25


jika disetujui bahwa ada provokatornya, lalu juga disimpulkan pada kesimpulan kedua bahwa provokator itu di luar Islam: apakah ada gerakan lempar batu sembunyi tangan? menggunakan massa beratribut Islam supaya dikira itu aksi Islam?

*

Robjanuar
12 February 2011 04:05:37


Sekedar sharing ya mas…

Saya lahir n besar di Situbondo dan saya Katolik. Pas kejadian bakar2 gereja tahun 96 di kota saya, itu juga awal mulanya dari sidang penistaan agama. Waktu itu sya sudah SMA, dan sekolah di Malang.

Hari itu juga saya langsung pulang. Ketemu sama keluarga dan keluarga, teman, tetangga baik Katolik, Muslim, maupun agama lain. Kebetulan sy punya bebrapa teman (dari Mudika) yg tugas di Batalyon 514 dan bapak seorang teman (gereja) yg kerja di Polwil Besuki. (sy yakin mereka pnya akses intel dr komando masing2 selain info dr lapangan)

Dari mereka, saya dapet info yg seragam bahwa orang-orang itu “Di-drop” dari luar daerah. Plus, keterangan dari para tetangga (orang-orang etnis Madura, Muslim, tukang becak, petani yang pas kejadian jagain biar gerombolan perusuh ga sampe masuk ke lingkungan kami) bahwa mereka ga pernah lihat orang-orang ini. (sedikit gambaran, pada saat itu di Situbondo seseorang masih bisa “mengenali” orang lain yang tinggalnya 5-10 km dari kampungnya).

Mungkin ada orang lokal yang terpancing untuk ikut bakar2. Nah, orang2 ini yang biasanya “dimakan” aparat, dijadikan tersangka. Kalau gini, bukankah mereka korban juga?

Apakah orang-orang itu MENGAMALKAN Islam/Kristen/dll atau tidak itu urusan (pribadi) mereka masing2, yang jelas mereka TERLIHAT MENGGUNAKAN atribut Islam. Itu dua hal yang sangat berbeda.

Lalu, kenapa mereka mengenakan ATRIBUT Islam? Ilmu kamuflase paling dasar, mas: berbaur secara visual dengan lingkungan dengan cara mengadopsi unsur (warna, bentuk)dominan di suatu lingkungan. Setelah itu baru unsur audio, yel2, teriakan, dsb.

Setelah ada kejadian serupa susul-menyusul, termasuk pembantaian dukun santet di Banyuwangi, th 96 akhir saya sudah bisa memprediksi ini permainan Rezim yang berkuasa waktu itu: politik mengalihkan perhatian. Dan saat itu saya sudah bisa merasakan kalau kejadian2 itu bakalan “hilang” tanpa penyelesaian hukum, seperti banyak kasus berlatar belakang politik lain.

Kesimpulan saya, semua kejadian di atas menggunakan isu2 Agama demi kepentingan/motif politik golongan tertentu, biasanya sih yang lagi berkuasa

Bahkan, OOT ya mas, saya juga yakin, dulu gereja katolik berani mendanai Perang Salib juga karena motif politis: memperkuat legitimasi sebuah INSTITUSI agama, lebih dari sekedar mempertebal iman, atau hal2 lain dari agama yang sifatnya PERSONAL-vertikal

*

Leak
11 February 2011 23:42:58


biadab mungkin itu kata yang tepat…..!!
saya sebagai umat non muslim jadi takut dan was was…!

dan dari pernyataan temanku yang muslim mereka sendiri merasa malu ada saudaranya yang merusak citra islam dengan berbuat biadab…!

apakah memang ormas seperti fpi sengaja membuat image bahwa islam identik dengan kekerasan….??

*

Odi Shalahuddin
12 February 2011 01:33:28


Peristiwa yang terjadi
kekerasan dan pembunuhan
harus dihukum

ada provokator, konspirasi, permainan tingkat tinggi,
itu juga perlu diungkap dan diumumkan secara terbuka

Jangan rakyat hanya menjadi pion-pion yang terus digerakkan
hingga membuat bumi basah dengan darah yang sia-sia
rakyat sama sekali tidak diuntungkan, justru sangat dirugikan

semogalah segera terbuka kesadaran bagi semua
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
menyatukan diri pada alam, mendekatkan diri pada Tuhan
semangat dalam karya dan kerja demi bangsa
Mungkinkah?

*

Henry Multatuli
12 February 2011 03:16:31


rakyat adalah pion, bang. kalau bukan pion, dia adalah pemimpin.

Begitulah realitas yang selalu terjadi.

*

Nyonyo -
12 February 2011 02:06:06
0

“binggung” itu kata kuncinya.

*

Niji No Saki
12 February 2011 03:47:20


Setahu saya Antonius itu tidak hanya melakukan penghinaan agama Islam tapi juga Kristen. Tentang keyakinan Antonius sendiri saya tidak tahu, saya pikir dia di sini adalah oknum. Dengan demikian tindak perusakan gereja itu, selain tidak dapat dibenarkan, juga sangat memalukan dan salah sasaran. Umat Kristen di Temanggung yg agamanya telah disinggung oleh Antonius malah harus menanggung akibatnya.

Saya pun yakin jika dua peristiwa yang terjadi dalam waktu berdekatan ini juga digerakkan oleh pihak tertentu, tapi saya tidak mau menduga2 sebelum ada bukti yg jelas.


“Bahwa umat Islam di Temanggung didominasi oleh kaum Nahdlyin , Muhammadiyah dan ada PERSIS bahkan di dua Kecamatan berbasis Islam Garis Keras tidak ambil peran. Ini membuktikan bahwa provokatornya dari luar Islam..”

Premis bahwa ormas Islam Temanggung tidak terlibat maka ini membuktikan provokator dari luar Islam, menurut saya adalah kesimpulan yang terlalu cepat diambil. Memang benar bahwa ormas Islam di Temanggung menyatakan ketidakterlibatan mereka, dan melihat sejarah kota Temanggung yg adem ayem dan kerukunan antar agamanya terjaga, saya percaya bahwa provokator kemungkinan besar berasal dari luar daerah. Tapi soal apakah provokator berasal dari kalangan Islam atau bukan siapa yg tahu? Bisa jadi provokator tidak beragama dan hanya memainkan isu agama untuk melancarkan aksinya. Perkawinan antara agama dan politik bukanlah barang baru di dunia ini. Dan jika kita sudah jatuh pada dikotomi agama A - agama B dalam menyikapi konflik antar agama, maka misi sang provokator sudah berhasil dalam menyusupkan kecurigaan di benak tiap2 orang pada golongan yg berbeda. Semoga kita tidak jatuh pada pemikiran seperti itu.

Kita sama-sama orang Indonesia. Saya yakin saudara2 di sini baik yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, tidak ingin Indonesia terpecah karena isu agama. Jangan mudah terprovokasi oleh isu2 agama karena sebenarnya kita semua adalah korban, korban dari pihak2 oportunis yg memainkan kartu agama untuk memecahbelah kita semua.

Salam damai,
Niji

*

Selsa
12 February 2011 04:28:39


ijin share di fb buat teman2 ya pak…?
sy warga temanggung yang sangat mengutuk kejadian itu, krn secara tidak langsung kami akan “ikut” menanggung akibatnya yaitu malu, seperti waktu permasalahan teroris. setiap pergi ke luar kota trus ada yg tanya asal kota mana? mereka pasti bilang oh kota teroris ya…?
kalau sekarang mungkin akan mendapat komentar oh kota brutal ya? ….

*

Gilang Pratama
12 February 2011 05:16:16


Memang sulit menebak manuver pialang kebiadaban. Manusia yang tidak berlaku selayaknya manusia. Semoga Tuhan segera menunjukinya ke jalan yang benar, amin.

*

Isaro Tarabhalaga
12 February 2011 06:28:34


Boleh juga share, pada waktu kerusuhan di Ambon juga sama. Ada teman kantor saya yang kebetulan pulang ke Menado untuk merayakan Natal, suaminya tidak ikut hanya mengantarkan ke Tanjung Priok, disamping suaminya beragama Islam. Menurut teman saya di dalam Kapal ada sebuah grup yang mencurigakan kayak preman dan bahasa yang dipakai bukan bahasa Indonesia, mereka turun di Ambon, dan tak lama kemudian terdengarlah berita bakar-bakaran dan pertikaian antar Agama.

Padahal menurut teman saya yang asli berasal dari Ambon, belum pernah ada kejadian seperti itu. Masyarakat yang beragama Kristen bila membangun Gereja dibantu oleh orang Islam, demikian pula orang Islam yang akan mendirikan Mesjid dibantu oleh saudaranya yang beragama Kristen. Mereka sudah ada perjanjian untuk saling tolong menolong karena meskipun beda agama, tapi mereka masih bersaudara.

Dari keponakan saya yang pada saat itu bekerja di Ternate, banyak orang yang kelihatannya bukan penduduk dari daerah Ambon/Maluku berjaket sibuk ber-HP, dan pernah terlihat didalam jaket tsb gepokan uang Rupiah, yang kemungkinan untuk dibagikan ke penduduk yang ikut memancing keributan.

Mungkin saja skenario-nya sama, untuk mengalihkan perhatian…..dan hebat sekali sudah disiapkan Video-nya buat memanasi-manasi masyarakat melalui tayangan TV, pasti ada LSM yang terlibat (karena dapat uang tentunya!). Yang paling rentan sekarang adalah isue agama, gampang diobok-oboknya.

Zaman dulu kan isue Etnis China, sekarang China/Tionghoa sudah merapatkan barisan, dan sudah tahu hanya dijadikan korban Politik, mereka sekarang sudah dewasa tidak mau lagi dijadikan kambing hitam.

Salam

*

Irsyal Rusad
12 February 2011 06:30:37


Tindakan Machiavellis yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Begitu biadab perilaku mereka…akhirnya agama Islam yang rahmatan lilalamin, rahmat bagi seluruh alam menjadi tercoreng..

*

Isaro Tarabhalaga
12 February 2011 06:49:38


Cepat atau lambat, pasti Tuhan Yang Maha Kuasa akan menurunkan Azab-nya, kepada mereka yang suka memancing/membuat skenario keributan. Begitu menjelang tua lihat saja mereka akan kena penyakit yang sukar disembuhkan atau membuat mereka menderita, percayalah Hukum Tuhan atau hukum Karma akan menimpanya kelak….. atas ulah perbuatannya.

Salam

*

Erfan Adianto
12 February 2011 06:58:32


Terima kasih sahabat kompasianer yg sudah share disini, terima kasih pak Ibnu. Saya jadi mengerti bahwa beberapa peristiwa yg lalu2 terindikasi rekayasa tingkat tinggi, sehingga sangat sulit utk dibuktikan. Korban2nya adlh kita semua ini, umat beragama yg biasanya rukun berkecendrungan mjd saling curiga, semoga hal ini tdk terjadi.saya berharap (jika hal ini benar adanya) otak perekayasa yg memanfaatkan isu agama ini segera terungkap dan diganjar hukuman yg setimpal, walaupun hal ini hanyalah utopia belaka.salam.EA

*

Andi Harianto
12 February 2011 07:49:27


kalau dilihat dari pakaiannya, orang-orang itu beratribut Islam. Tetapi caranya sama sekali tidak islami.

Orang Islam maupun agama lain rindu akan surga. Apakah dengan membunuh seperti itu akan masuk surga?
sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

Mereka mungkin orang yang ber KTP Islam. Saya muslim, tetapi tidak pernah diajarkan untuk membunuh, karena membunuh adalah dosa besar. Islam, Rahmatan Lil Alamin, rahmat seluruh alam. Rahmat bagi semua manusia, tidak peduli latar agama, suku dan rasnya. Semua sama.

Tentang apakah mereka dari non muslim, perlu diverifikasi. tetapi kalau tabiatnya, saya sepakat mereka dari non muslim. mereka hanya pereman bersorban yang (mungkin) dimanfaatkan untuk pengalihan perhatian.

Aparat melakukan pembiaran
pemerintah hanya bisa berpidato dan menghimbau
bosan!

Tidakkah mereka belajar dari kasus Ambon, Poso dan kasus-2 lainnya?
hebat benar intelejen bisa mengendus teroris yang bergerak senyap
tetapi bisa mengendus massa yang demikian nyata
apakah ini juga bagian dari gerakan intelejen?

Kalau Iya
ck ck ck ck

sadis betul mereka

*

Telo Kaspo
12 February 2011 08:09:31


tetapi kalau tabiatnya, saya sepakat mereka dari non muslim.
========

kalau tabiatnya tidak sesuai dengan ajaran islam = non Muslim?

*

Isaro Tarabhalaga
12 February 2011 08:16:55


Kagak tahu orang sono Ilmu-nya tinggi, bisa dibikin pusing tujuh keliling itu Andreas Harsono yang meng-upload Video-nya, mengutak-atik masyarakat Banten! saya mengingatkan saja, karena Andreas katanya mengalihkan tanggung jawabnya kepada Elaine yang berada di Perth, dia bekerja di LSM dibawah Elaine.

http://hukum.kompasiana.com/2011/02/11/konspirasi-biadab-menjual-nyawa-manusia-dan-merusak-agama-cikeusik-di-banten-dan-temangung-di-jawa-tengah-satu-skenario/
Share this article :

0 komentar: