BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Percaya Sama Ucapan Gayus Golkar Kalah Pemilu 2014

Percaya Sama Ucapan Gayus Golkar Kalah Pemilu 2014

Written By gusdurian on Sabtu, 22 Januari 2011 | 08.22

RUHUT SITOMPUL


RMOL.Partai Golkar bakal kandas Pemilu 2014. Sebab, partai yang
dikomandoi Aburizal Bakrie itu percaya terhadap ucapan Gayus Tambunan
seusai vonis terhadap dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
Rabu (19/1).

“Siapa pun yang percaya Ga­yus, apalagi partai politik, tanda-tandanya
partai itu tidak akan menang Pemilu 2014,” kata Juru Bicara Partai
Demokrat, Ruhut Sitompul, kepada Rakyat Mer­deka, di Jakarta, kemarin.

Soalnya, kata anggota DPR itu, Gayus itu seorang terpidana ka­sus
pajak kelas kakap yang telah mengelabui banyak lem­baga di negeri ini.
Seenaknya saja keluar masuk penjara, bahkan bisa ngacir ke luar
negeri.

“Gayus itu tidak disukai rakyat. Jadi, kalau Golkar percaya sama
ucapan Gayus, partai itu tidak bakal dapat simpati rakyat. Jadi, bakal
kalah dalam Pemilu 2014,’’ ucapnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kenapa Anda begitu senti­men terhadap Partai Golkar?

Ini bukan sentimen, tapi pre­diksi. Tapi diyakini begitu fakta­nya
nanti. Golkar kan percaya ucapan Gayus, lalu berencana mau menggugat
Satuan Tugas Pembe­rantasan Mafia Hukum (Satgas PMH). Itu berdasarkan
ucapan Gayus. Ini tentu tidak mendapat simpati rakyat. Sebab, rakyat
itu merasa gemes, sebel, dan marah terhadap Gayus yang begitu gam­
pangnya memper­main­kan aparat hukum di negeri ini.

Jadi Anda lebih percaya Sat­gas begitu?

Ya dong. Su­dah jelas ter­pi­dana be­gitu, dan banyak aparat yang
‘dimainkannya’. Ini berarti dia itu licik dan lihai. Padahal, dia kan
sudah jelas bersalah dalam kasus pajak. Gayus juga bukan whistle
blower, tak perlu ada pengam­punan, terang-terangan rampok kok. Saya
sangat percaya 100 per­sen terhadap Satgas. Saya malah sangat sedih
lihat orang yang percaya sama ucapan Gayus.

Kenapa Anda be­gitu per­caya sama Satgas?

Orang-orang di Sat­gas itu kan punya in­tegritas yang memiliki rasa
nasionalisme terhadap bang­sa ini, makanya bersedia mengab­di di
Satgas. Sedangkan Gayus kan sudah jelas terpidana. Jadi, sangat jelas
perbedaannya kan.

Lagipula, saya tidak bisa keba­yang kalau tidak ada Satgas PMH dalam
hal ini Denny Indrayana dan Mas Achmad Santosa. Bisa kebayang nggak,
Gayus nggak bisa dibujuk pulang ke tanah air. Gayus kan begitu lihai,
saat dita­han saja bisa keluar masuk pen­jara dengan mudahnya. Dia
tidak merasa sedi­kitpun sudah meru­sak citra hukum di negeri ini. Uca­
pan­nya pun berubah-ubah. Masa orang seperti itu di­percaya. Saya
tidak tahu siapa yang mengajari dia mencabut semua omongan­nya setelah
men­jadi terpidana.

Golkar bakal menggugat Satgas, komentar Anda?

Silakan saja. Di situ nanti bakal terbongkar siapa yang se­sungguh­nya
yang benar, Gayus atau Satgas. Bagi saya itu yang menjadi pahlawan itu
adalah Satgas.

Anda ingin mengatakan bah­wa gugatan itu menjadi bu­me­rang bagi
Golkar?

Ya, begitulah. Di situ nanti ba­kal terungkap kejahatan-kejahtan Gayus
lainnya. Ini tentunya membuat rakyat kian sebel dan gemes. Rakyat
sudah teraniaya, sudah bayar pajak, tapi kenapa kok ada 151 perusahaan
yang mem­permainkan pajak. Jadi ba­yangkan berapa triliun kita dirugi­
kan. Lihat, Ibu Megawati saja kecewa dengan putusan itu. Bang Taufik
Kiemas bilang, waduh kalau ada yang percaya Gayus, dia heran.
Bayangkan, Gayus bisa dijadikan pahlawan, amit-amit deh. Maling teriak
maling mau dijadikan pahlawan. Gayus masih menunggu putusan-putusan hu­
kum lainnya seperti film Rambo. Sekarang baru putusan Rambo Jilid I,
nanti masih ada kasus paspor, kasus menyuap polisi, me­nerima hadiah,
dan lainnya. Jadi, hukumannya bisa seumur hidup.

Tapi masa dengan percaya ucapan Gayus, Golkar bisa ka­lah Pemilu 2014?

Bayangkan semua rakyat su­dah muak dengan yang namanya Gayus Tambunan
dan semua rakyat mendukung dan mengelu-elukan Satgas PMH. Saya ini kan
anggota account twitter, semua membela Satgas, tak satupun yang acungi
jempol buat Gayus. Anggota twitter itu kan semua cerdik pandai, tokoh-
tokoh yang mempunyai akar rumput. Mereka semua memuji Denny dan Mas
Achmad Santosa. Jadi, rakyat itu tidak simpati sama partai yang
percaya sama Gayus.

Komisi III DPR akan dengar pendapat dengan institusi ter­kait kasus
Gayus ya?

Kemungkinan Kapolri kita undang. Kemudian karena ada bicara Cyrus,
Jaksa Agung kita undang. Menkumham juga, kalau perlu Ketua Mahkamah
Agung kita undang karena terkait dengan putusan hakim. Begitu juga
Dirjen Pajak yang lama dan baru. Kemudian perusahaan-perusa­haan yang
disebut-sebut itu. Jadi, nanti kita kembangkanlah.

Apakah ada rencana me­manggil Satgas?

Boleh saja. Di situ nanti bisa ditanyai semuanya. Yang jelas, se­ka­
rang ini sadar atau tidak sadar, yang namanya Satgas, khu­susnya Denny
dan Mas Achmad sudah dizholimi dengan orang-orang kalap. Kenapa kalap
karena mereka kebakaran jenggot deng­an instruksi presiden di mana
salah satu butirnya meminta ada pembuktian terbalik. Dan saya anggap
pembuktian terbalik ini ide yang sangat cemerlang. Di sini terlihat,
Pak SBY tidak main-main lagi dengan pencegahan dan pemberantasan
korupsi.

Sekarang silakan ngomong apa saja, tapi ingat ada pembuktian terbalik,
mirip di China yang sangat berhasil memberantas ko­rupsi. Saya sebagai
anggota DPR tinggal perkuat dasar hukum pembuktian terbalik itu.

Dipanggil ke DPR, bukannya Satgas bisa dipermalukan?

Ooo nggak dong. Di situ nanti bisa diungkap semuanya. Bahkan sudah ada
beberapa stasiun tele­visi mau siaran langsung, silakan biar rakyat yg
menilai. Seperti pansus Century. Ibu Sri Mulyani nyatanya diambil oleh
Bank Dunia sebagai orang nomor dua. Sedagkan Pak Boediomo sema­kin
berwibawa menjalankan tugas­nya sebagai wapres. Artinya apa? Rakyat
itu cerdas, dia bisa lihat. Begitu juga nanti, silakan berhadapan
dengan kami-kami yang mendukung Satgas. Ayo, kita adu argumentasi.

Nanti biar rakyat yang menilai permainan ini.

Bukannya malah bisa-bisa makin menguat keinginan DPR agar Satgas
dibubarkan?

Yang ingin Satgas dibubarkan, saya hanya bisa mengatakan ’mimpi kali
yee’ karena ada yang kebakaran jenggot. Saya ingin garisbawahi bahwa
Satgas PMH itu bukan lembaga penegakan hu­kum, tapi keberadaannya
sangat penting.

Coba lihat, Satgas bisa mem­buka kasus Ayin yang memiliki ruangan
mewah di penjara. Ba­nyak prestasi satgas. Yang ter­akhir, mengajak
Gayus Tam­bu­nan dengan cara mereka untuk kembali ke tanah air.
Bayangkan kalau tidak ketemu Satgas di Singapura, maka tidak terbong­
kar kasus ini. [RM]

http://www.rakyatmerdeka.co.id/news.php?id=15834
Share this article :

0 komentar: