BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » “Koin untuk Presiden” Marak di Dunia Maya

“Koin untuk Presiden” Marak di Dunia Maya

Written By gusdurian on Senin, 24 Januari 2011 | 09.29

JAKARTA (SINDO) – Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
tentang gajinya yang belum naik selama tujuh tahun memicu munculnya
gerakan iseng penggalangan koin bagi Presiden di sejumlah jejaring
sosial seperti Twitterdan Facebook.


Bahkan, telah muncul logo sindiran untuk gerakan “Koin Cinta untuk
Presiden” di Facebook dengan logo celengan mirip pesawat. Pada
keterangan grup ini, sang admin mengajak Facebooker menyisihkan
uangnya masing-masing Rp1.000 untuk membantu Presiden SBY membeli
pesawat kepresidenan.“ Kalo kira2 penduduk ada 200 juta jiwa, yah
cukuplah tiap orang nyumbang1.000 perak,pasti Beliau akan terharu dan
semakin cinta kepada rakyatnya, malah pahalanya gede lho bikin orang
seneng.Thnx :),” demikian kutipan keterangan grup ini.Hingga pukul
21.00 WIB tadi malam, sudah ada 146 orang yang bergabung. Sementara
itu, di Twitter beredar gerakan “Koin untuk Presiden” yang logonya
mirip sekali dengan logo gerakan “Koin keadilan untuk Prita”.

Pada bagian tengah logo berwarna kuning, hitam, dan putih itu tertulis
“Help Salary Presiden”. Gerakan dengan logo yang sama persis muncul
pula di Facebook dan hingga tadi malam sudah bergabung 2.361 orang.
Dinding pada akun ini penuh dengan olokolok terhadap pemerintah. Pada
info akun ini tertulis ajakan untuk membantu Presiden yang kekurangan
gaji. Presiden SBY mengungkapkan bahwa gaji presiden belum naik selama
tujuh tahun dalam pidato penutupan Rapat Pimpinan TNI/Polri 2011 di
Jakarta,Jumat (21/1).

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa
menyangkal Presiden SBY “curhat” saat mengungkapkan bahwa gajinya
belum naik selama tujuh tahun. “Sebagai seorang menteri yang cukup
sering melakukan rapat bersama Presiden, saya tegaskan bahwa tidak
betul beliau ‘curhat’ tentang kenaikan gajinya,” tutur Hatta di
Bandung kemarin.“Masa Presiden curhat,” tambahnya. Menurut Hatta,pada
beberapa kali pertemuan dengan para menteri terkait, Presiden SBY
sebatas menyampaikan bahwa pemerintah lebih mendahulukan kenaikan gaji
bagi pengawai golongan rendah, guru-guru di daerah, prajurit TNI/
Polri, dan persoalan remunerasi.

”Jadi, inti yang ingin ditekankan Presiden saat berbicara soal gaji
adalah pemerintah mengutamakan kenaikan gaji pegawai rendah,”
tandasnya. Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso memaklumi yang
disampaikan Presiden di hadapan para pimpinan TNI/Polri memang upaya
memberi spirit untuk bekerja keras tanpa terganggu dengan jumlah gaji.
“Jadi, di hadapan prajurit beliau sebagai panglima tertinggi
memberitahukan bahwa gajinya tidak gede-gede amat. Namun, toh tetap
harus bekerja keras,”kata Priyo. Sementara itu, pengamat politik dari
Universitas Paramadina Burhanudin Muhtadi menilai substansi yang
disampaikan Presiden tidak ada salahnya. Sebab, faktanya memang sudah
tujuh tahun gaji presiden tidak naik.Yang menjadi persoalan, kurang
tepat bila hal itu disampaikan langsung oleh Presiden.

“Sayang sekali, kalau untuk memompa semangat prajurit harus diselipkan
informasi ini.Padahal banyak juga rakyat yang gajinya tidak naik-naik,
khususnya di sektor swasta,” papar dosen Ilmu Politik Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini. Sementara itu,aktivis Gerakan
Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menyatakan,pernyataan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku sudah tujuh tahun belum
naik gaji kurang etis. “Urusan Presiden yang ideal adalah pengabdian,
bukan gaji. Jadi,tidak etis bila Presiden mengeluhkan gajinya.Apalagi
untuk pengabdiannya, segala kebutuhan Presiden sudah ditanggung
Negara,” ujar Adhie di Jakarta, Sabtu (22/1).

Memasuki masa purnabhakti, kata dia, seorang Presiden juga mendapat
semacam dana pensiun dan tunjangan untuk membeli rumah sekitar Rp25
miliar. (rahmat sahid/ tantansulthon/ kholil/okezone)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/377718/
Share this article :

0 komentar: