SEBAGAI satu-satunya perempuan yang bertarung dalam seleksi calon Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), advokat Melli Darsa justru emoh diistimewakan. Namun nyatanya, nama Melli mampu tetap berkibar hingga tahap ketiga seleksi tersebut.
Melli mengaku sejatinya dirinya tidak terlampau berharap kelak menduduki posisi bergengsi tersebut. Kendati begitu, dia mengimbau pemerintah agar tidak pernah membiarkan Ketua KPK mendatang berjalan sendirian dalam menumpas aksi para koruptor. "Tapi itu bukan berarti saya tidak serius sebagai calon," imbuhnya.
Dalam wawancara khusus yang dilakukan wartawan Media Indonesia, Sabtu (14/8), pemilik law firm Melli Darsa & Co yang berkantor di Menara Standard Chartered itu kerap menekankan bahwa sejak awal pencalonan dirinya bukan masalah cari jabatan. Melainkan, ia ingin mengekspresikan keprihatinan dan juga kontribusi pada proses itu sendiri.
Bagaimana perasaan Anda lolos tahap ketiga seleksi Ketua KPK?
Sejujurnya senang. Tapi saya juga merasa memiliki tanggung jawab yang tinggi sebagai satu-satunya kandidat wanita dalam memberi kontribusi positif pada proses. Selain itu juga membuka wawasan yang berbeda bagi masyarakat dalam memandang masalah pemberantasan korupsi serta upaya penegakan negara hukum yang kukuh, berwibawa, dan bebas dari korupsi di negeri ini.
Apa yang Anda harapkan ke depannya dari pemilihan itu?
Saya harapkan dari panitia seleksi (pansel), Presiden, dan DPR benar-benar melihat ini sebagai momentum penting bagi masa depan KPK. Mereka selaku pemegang kekuasaan eksekutif dan legislatif harus punya terobosan agar momentum ini tidak jadi sia-sia belaka. Sebab, ini bukan `sekadar' memilih seorang ketua yang terbaik.
Baik pansel, Presiden, mau pun DPR harus menjawab pertanyaan yang lebih strategis.
Yakni, tentang sejauh mana kita sebagai bangsa dan negara masih bertekad menjadi negara hukum yang bebas dari pencemaran korupsi.
Pemilihan pimpinan KPK hanya merupakan satu langkah dari beberapa langkah pokok lainnya. Khususnya, pembersihan korupsi serta pemberdayaan atas lembaga penegak hukum dan pilar utama negara hukum, yaitu kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman, juga lembaga pemasyarakatan.
Apa yang Anda tawarkan bagi KPK mendatang?
Hal paling baik yang dapat diharapkan dari seorang Ketua KPK adalah memperbaiki dan memperkuat citra KPK sebagai lembaga yang benar-benar bersih, independen, dan berani memegang amanah UU Tipikor secara konsekuen dan tanpa pandang bulu. Tapi untuk itu, KPK harus didukung aparat kepolisian dan kejaksaan yang juga bersih dan punya visi sama tentang pemberantasan korupsi.
Kepemimpinan di kepolisian dan kejaksaan juga harus diisi oleh pihak yang punya semangat antikorupsi yang sama dengan pimpinan KPK yang diangkat-termasuk untuk membersihkan korupsi dari tubuhnya sendiri.
Apakah Anda berniat memberi nuansa sentuhan perempuan di KPK? Sebenarnya, tidak ada perbeda an antara lakilaki dan perempuan dari sudut profesionalisme.
Walau begitu, dari sudut citra, menurut sa ya, keberadaan perempuan di tubuh KPK akan berdampak positif dan memberi gambaran yang lebih tepat tentang kepedulian perempuan atas masa lah korupsi.
Selain itu, juga untuk menepis anggapan bah wa perempuan meru pa kan pelaku utama tipikor. (*/S-8)
http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/MI/MI/2010/08/16/ArticleHtmls/16_08_2010_003_017.shtml?Mode=0
Perempuan Dongkrak Citra Positif KPK
Written By gusdurian on Senin, 16 Agustus 2010 | 11.47
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar