BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » UNESCO Putuskan Batik Indonesia Sebagai Pusaka Dunia

UNESCO Putuskan Batik Indonesia Sebagai Pusaka Dunia

Written By gusdurian on Rabu, 05 Agustus 2009 | 09.17

UNESCO Putuskan Batik Indonesia Sebagai Pusaka Dunia


*TEMPO /Interaktif/*, *Yogyakarta * - Meski batik telah bermunculan di
berbagai belahan dunia, Indonesia boleh bernafas lega, karena akhirnya
memperoleh pengakuan dari United Nations Educational, Scientific and
Cultural Organization atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan
Kebudayaan PBB yang memutuskan batik Indonesia sebagai warisan pusaka
dunia. Pengakuan akan diberikan pada 2 Oktober 2009 mendatang. “Sudah
diproses dan diputuskan bahwa batik Indonesia sebagai pusaka dunia, yang
akan diumumkan pada 2 Oktober mendatang,” kata Ketua Umum Yayasan Sekar
Jagad, Suliantoro Sulaiman kepada /Tempo,/ dalam acara peragaan busana
dalam rangka Jogja Fashion Week di Pagelaran, Keraton, Yogyakarta, Rabu,
(5/8).

Yayasan Sekar Jagad adalah salah satu organisasi pecinta batik yang ikut
menyiapkan risalah data dan memberikan pernyataan mengenai keberadaan
batik kepada UNESCO. Pihak lain yang ikut mengajukan dan menandatangani
soal kepemilikan batik Indoneisa ini adalah pemerintah pusat melalui
Kantor Dagang Indonesia dan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku
Buwono sebagai pemilik Museum Batik Indonesia serta berbagai pihak yang
selama ini konsen dengan batik Indonesia.

Hanya saja, Suliantoro memberi catatan, batik yang diakui UNESCO ini
adalah batik tulis. “Jadi batik sebagai pusaka dunia adalah batik tulis,
bukan batik printing,” katanya. Sebab, bila batik printing, maka belahan
negara lain, seperti Hongkong, Malaysia, dan Cina juga telah memilikinya.

Dengan pengakuan ini, dia berharap batik tulis bisa mendunia dan menjadi
cenderamata bagi pariwisata Indonesia, khususnya Yogyakarta. Mengenai
batik Yogyakarta sendiri, Suliantoro menyatakan batik Yogyakarta kaya
akan motif dan salah satu yang unik dan kuno. “Sudah ada sejak zaman
Mataram Kuno dan tetap lestari hingga saat ini,” kata Suliantoro.
Apalagi Yogyakarta selama ini, juga dikenal sebagai kota budaya.

Dengan pengakuan batik tulis mendunia, berarti juga akan mensejahterakan
para pengrajin batik. “Soalnya pengrajin batik tulis sebagian besar
tinggal di pesisir, di desa-desa, dan di kampung-kampung. Semoga kini
bisa lebih sejahtera,” kata Suliantoro.

Terpisah, Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku
belum mendengar soal keputusan UNESCO ini. Namun Sultan mengatakan
pengajuan batik Indonesia sebagai kekayaan budaya Indonesia merupakan
bentuk proteksi terhadap kekayaan asli Indonesia. “Negara lain
berproduksi silahkan saja, tetapi batik Indonesia tetap mendapat
pengakuan dunia,” kata Sultan.

http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/08/05/brk,20090805-190930,id.html
Share this article :

0 komentar: