Tim Besar Pasar Minggu
Sempat retak, biduk Golkar kembali solid mendukung JK-Wiranto.
Gedung Bank Ina, yang memiliki lima lantai, di kawasan Pasar Minggu,
Jakarta Selatan, yang biasanya sibuk oleh kegiatan bisnis, kini tak
ubahnya ruang komando operasi politik. Dinding ruangan seluas 5 x 5
meter persegi semarak oleh ornamen kampanye. Poster lebar tentang hasil
perolehan suara pemilu legislatif 9 April lalu terpampang di sana.
Di bagian bawah poster itu tertera jadwal dan tahapan pemilu presiden.
Poster lain berisi taksiran perolehan suara pasangan calon presiden
tertempel di dinding sebelah kanan meja kerja Iskandar Mandji,
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jusuf Kalla-Wiranto.
Bangunan bekas milik Jusuf Kalla ini memang menjadi kantor utama tim tim
kampanye nasional pasangan calon presiden yang diusung Partai Golkar dan
Partai Hanura tersebut. Di tempat inilah dibicarakan sebagian besar
strategi dan taktik serta jadwal kampanye dan pengaturan logistik untuk
pemenangan Jusuf Kalla-Wiranto. Pertemuan resmi, rapat informal, atau
sekadar ngobrol santai berlangsung di ruangruang di lantai 2, 4, dan 5
gedung ini.
Jumlah anggota Tim Kampanye Jusuf Kalla-Wiranto terbilang gemuk.
Berdasarkan laporan ke Komisi Pemilihan Umum, tim ini punya 795
personel. Timnya juga relatif lengkap: ada tim logistik, advokasi dan
hukum, kajian, pencitraan, serta penggalangan— selain struktur umum yang
berisi penasihat, pengarah, ketua, sekretaris, bendahara, dan
koordinator daerah.
Untuk menggarap pemilih— bagian paling penting dalam kampanye—ada
pembagian tugas cukup jelas. Sebuah tim khusus bergerak menggarap
perempuan, pekerja, nelayan, petani, masyarakat seni budaya, dan tentu
saja pengusaha.
Di daerah, sudah ada tim yang dibagi menjadi 10 zona: Sumatera I dan II;
Jawa I, II, dan III; Bali, NTB, dan NTT; Kalimantan; Sulawesi; serta
Maluku dan Papua.
Di luar itu, ada satu tim penting meski tak tercantum secara resmi dalam
daftar: Tim Garuda. Diisi personel eks tentara, tugas tim ini juga
“bukan hal biasa”. Salah satunya membereskan masalah- masalah yang
membutuhkan campur tangan orang militer.
Wakil Koordinator Bidang Pencitraan Indra J. Piliang memberi contoh
adanya percetakan yang tak berani mencetak atribut kampanye Jusuf
Kalla-Wiranto karena menerima intimidasi. Tim Garudalah yang diminta
maju untuk membereskan. “Militer biar dihadapi oleh orang militer,” kata
Indra. Tim ini, kata Indra, memang dimaksudkan untuk mengimbangi Tim
Echo dan Delta di kubu Susilo Bambang Yudhoyono. Ibarat perang, tugas
tim logistik kampanye adalah menyediakan “perbekalan”, sedangkan tim
kajian menyediakan “amunisi”.
Tugas tak kalah penting tim sukses adalah membentuk citra Jusuf Kalla
dan Wiranto. Menurut anggota Dewan Pengarah Tim Nasional Kampanye, Rully
Chairul Azwar, citra Kalla yang ditampilkan di depan publik selama ini
sebagian besar muncul berkat sentuhan tiga konsultan: Bachtiar Aly,
Ipang Wachid, dan Efendy Ghazali. “Mereka menyarankan agar Kalla tampil
natural, apa adanya,” kata Rully.
Slogan “Lebih Cepat Lebih Baik”, kata Rully, juga ide Kalla—selain ada
masukan dari Hotline Consultant. “Menyingsingkan lengan baju itu
sebenarnya simbol bekerja cepat, meski akhirnya ada yang menafsirkan itu
sebagai tantangan berlaga untuk Yudhoyono.”
Awal Juni lalu, Ketua Tim Nasional Fahmi Idris sempat mengeluhkan adanya
gerakan di dalam untuk perebutan kursi Ketua Umum Golkar. Ia minta
gerakan itu ditunda dulu dan mengajak semua kader “berkonsentrasi” untuk
pemilu presiden.
------------------------------------------------------------------------
*Kandidat:*
» Jusuf Kalla-Wiranto
*Kekayaan:*
*Jusuf Kalla:*
» Rp 314,5 miliar dan US$ 25.668
*Wiranto:*
» Rp 81,7 miliar dan US$ 378.625.
*Dana kampanye:*
» Saldo awal Rp 10 miliar
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/07/03/Laporan_Khusus/krn.20090703.169878.id.html
Sempat retak, biduk Golkar kembali solid mendukung JK-Wiranto.
Written By gusdurian on Minggu, 05 Juli 2009 | 15.20
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar