*Filter situs pornografi dan kekerasan masih menjadi urusan pribadi
*
P EMERINTAH tidak akan memblokir situs yang mengandung muatan pornografi
dan kekerasan. Alasannya, hal itu sulit dilakukan secara teknis
Namun, Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) telah
mengidentifi kasi dua juta situs bermuatan pornografi dan kekerasan dan
mengimbau
masyarakat melakukan penyaringan (fi lter) sendiri
“Pemblokiran yang sudah dilakukan hanya berlaku untuk lingkungan
instansi Depkominfo saja. Kami telah memblokir dua juta situs pornografi
termasuk kata kunci
Jadi lebih dari 300 komputer di instansi kami tidak dapat mengakses
situs-situs tersebut,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Telematika
Depkominfo Cahyana Ahmadjayadi, Kamis (11/6)
Pemblokiran di Depkominfo sendiri, menurut Cahyana, didukung dengan
perangkat teknologi informasi berupa dua server berkapasitas dua
gigabyte (GB) senilai Rp30 juta
“Kami ingin memberi kesempatan kepada ISP dan warnet
untuk membeli server khusus seperti yang dilakukan Depkominfo,” kata Cahyana
Server itu digunakan sebagai tempat penyimpanan semua kata kunci dan
laman situs yang perlu diblokir
Menurut Cahyana, upaya pemblokiran dalam skala nasional melalui gateway
nasional atau Indonesia Internet Exchange belum dapat dilakukan. Secara
teknis, hal itu sulit diterapkan karena penyedia jasa internet atau
internet service provider (ISP) di Indonesia belum tentu memiliki
gateway yang sama. Jaringannya pun bisa mencapai lebih dari ratusan
gateway sehingga berpotensi menyebabkan lalu lintas internet terganggu.
“Ini perlu kerja sama dengan pihak ISP selaku
penyelenggara jasa internet,” katanya
Namun, imbauan pemerintah dinilai sejumlah warga tidak akan efektif.
Triharto, salah satu warga Pondok Gede sekaligus pengguna internet,
menilai imbauan tidak akan menghasilkan langkah yang signifi kan
“Budaya di masyarakat kita, kalau imbauan itu ya hanya sepintas
didengarkan, tapi tidak akan dilakukan. Untuk itu perlu adanya langkah
yang tegas,” ujar ayah dua anak itu
Triharto mengaku, dirinya sudah cukup menerapkan penggunaan internet
sehat di keluarganya dengan membangun komunikasi yang terbuka dengan
anak-anaknya
Dia memberi tahu anakanaknya agar menghindari situs-situs tertentu yang
mengandung muatan pornografi
Namun, ia menilai langkah tersebut belum cukup untuk memproteksi anak
dari situs membahayakan secara utuh
“Kalau menggunakan program proteksi juga, kami kan hanya bisa
mengontrolnya saat di rumah. Lalu bagaimana ketika mereka di luar rumah
atau di warnet? Malah kadang kalau kita membuka satu situs bisa
tiba-tiba muncul situs porno
Hal-hal seperti ini kan di luar maunya kita. Untuk itu perlu ada
proteksi yang lebih,” tutur laki-laki berusia 55 tahun itu
(Ant/P-3)
http://anax1a.pressmart.net/mediaindonesia/MI/MI/2009/06/15/ArticleHtmls/15_06_2009_011_006.shtml?Mode=0
*Filter situs pornografi dan kekerasan masih menjadi urusan pribadi
Written By gusdurian on Senin, 15 Juni 2009 | 14.03
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar