BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Virus Komputer Mewabah Angka pertumbuhannya mencengangkan. Ignatius Widi Nugroho mempunyai menu sarapan baru akhir-akhir ini. Sebelum mulai mengajar,

Virus Komputer Mewabah Angka pertumbuhannya mencengangkan. Ignatius Widi Nugroho mempunyai menu sarapan baru akhir-akhir ini. Sebelum mulai mengajar,

Written By gusdurian on Minggu, 19 April 2009 | 13.03

Virus Komputer Mewabah
Angka pertumbuhannya mencengangkan.

Ignatius Widi Nugroho mempunyai menu sarapan baru akhir-akhir ini. Sebelum mulai mengajar, bapak guru itu mesti membasmi virus komputer yang "gentayangan".

"Setiap hari komputer terkena virus, minimal spam dan pesan pop-up," ujar lelaki 24 tahun yang mengajar matematika di sebuah SMP di Cibubur tersebut. Ini terjadi saban komputernya terhubung ke Internet.

Anehnya, menurut cerita Widi--demikian ia akrab dipanggil--virus yang mampir sebetulnya sama saja. Hanya, si virus berganti nama agar tak dikenali oleh peranti lunak antivirus.

"Virus itu bikin tipe-tipe file tertentu, jadi hidden (tersembunyi)," ujar Widi.

Nathan Wang, Direktur Teknologi Kaspersky Lab Asia-Pasifik, mengatakan ada begitu banyak cara dan perilaku virus komputer dalam menyerang komputer.

Tak mengherankan bila virus (secara umum disebut malware, singkatan dari malicious software alias program jahat) begitu mewabah. Nathan, sambil berseloroh, mengungkapkan data yang mencengangkan.

"Setiap dua detik terdeteksi malware baru, Anda tak akan sempat berkata 'Wow'," ujar Direktur Teknologi Kaspersky Lab Asia-Pasifik itu beberapa waktu lalu di Bandung.

Bandingkan saja dengan kurun 1986 sampai 2005. Pada masa yang panjang itu, hanya tercatat ada 200 ribu malware. Pada 2007 angkanya melonjak menjadi 2 juta.

Setahun kemudian malware menghebat. Lebih dari 20 juta malware yang terdeteksi oleh peranti lunak antivirus.

Ini bukan kebetulan. Peningkatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan komputer, perluasan jangkauan Internet, dan pemakaian perangkat penyimpanan bergerak.

Ironisnya, bukan sekadar jumlah, tujuan malware pun ikut berubah. "Perilaku konsumen diikuti oleh pembuat virus," kata Effendy Ibrahim, Business Lead Regional Asia Selatan Symantec, perusahaan yang membuat antivirus Norton.

Awalnya sekadar produk "iseng", malware kini menjadi salah satu biang kejahatan, mulai pencurian data personal, penyebaran pornografi, hingga pencurian uang.

Sudah saatnya kita lebih waspada. DEDDY SINAGA | KARTIKA CANDRA



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/04/18/iTempo/krn.20090418.162800.id.html
Share this article :

0 komentar: