BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » MOSSAD DALANG TEROR 11/9

MOSSAD DALANG TEROR 11/9

Written By gusdurian on Rabu, 11 Maret 2009 | 13.15

MOSSAD DALANG TEROR 11/9
Pelaku pengeboman menara kembar WTC pertama juga agen Mossad.
Keterlibatan Mossad (dinas rahasia luar negeri Israel) dalam serangan 11 September 2001, yang meruntuhkan menara kembar World Trade Center di Kota New York, Amerika Serikat, kian nyata. Insiden itu menewaskan sedikitnya 2.970 orang.

Menurut sebuah artikel yang dilansir mingguan The American Free Press baru-baru ini, sepupu pembajak pesawat dalam serangan 11 September 2001, Ziad al-Jarrah, merupakan agen Mossad.

Surat kabar The New York Times pun menyebutkan sepupu Ziad, Ali al-Jarrah, yang berkebangsaan Libanon, telah bekerja untuk Mossad selama dua dekade. Ali mengakui tugasnya adalah memata-matai kelompok-kelompok pejuang Palestina dan Hizbullah di Libanon sejak 1983. "Salah satu sepupu Ziad, Ali al-Jarrah, merupakan satu dari 19 pembajak yang melakukan serangan 11 September 2001," tulis koran itu.

Fakta ini memunculkan dugaan Mossad memang sengaja merekrut para pelaku serangan 11 September 2001 dari kalangan muslim. Keterlibatan Mossad, menurut The New York Times, dapat dilihat dari lima warga Israel yang menari dan bersorak kegirangan saat menyaksikan tragedi itu. Kelima orang itu sempat ditahan 71 hari sebelum dibebaskan secara rahasia lantaran mereka agen Mossad.

Mengutip dua mantan agen intelijen Amerika CIA, majalah Forward melaporkan setidaknya dua dari lima orang Israel itu adalah anggota pengintai Mossad. "Tidak ada pemeriksaan, tapi (perintah penghentian penyelidikan) datang dari Gedung Putih," tulis mingguan itu.

Bekas Perdana Menteri Italia Francesco Cossiga pernah menyatakan keheranannya lantaran tidak ada satu pun dari 3.000 orang Israel yang bekerja di sana masuk pada hari kejadian. Komentarnya itu diperkuat oleh pelbagai laporan yang menyebutkan, dua jam sebelum serangan, Odigo, perusahaan telekomunikasi Israel, menerima peringatan melalui pesan pendek.

Lantas Odigo meneruskan pesan itu kepada seluruh warga Israel yang bekerja di menara kembar WTC agar tidak masuk. Kantor pusat Odigo hanya dua blok dari lokasi kejadian.

Mossad juga diyakini terlibat dalam pengeboman pertama menara kembar WTC pada 1993. Pada 3 Agustus tahun itu, reporter investigasi Robert I. Friedman menulis dalam The Village Voice bahwa Ahmad Ajaj, 27 tahun, merupakan agen Mossad. Pria asal Tepi Barat itu didakwa merencanakan pengeboman tersebut. Ia ditangkap di Bandar Udara Kennedy pada 1 September 1992 setelah terbang dari Peshawar, Pakistan. Ajaj membawa paspor palsu Swedia dan buku cara merakit bom. Ia divonis enam bulan pada hari serangan, 26 Februari 1993.

Menurut Friedman, Ajaj direkrut Mossad saat ditahan di Israel lantaran memalsukan dolar Amerika. "Selama dipenjara, Mossad merekrut dia, kata sumber-sumber intelijen Israel," tulis Friedman. ALJAZEERA | NEW YORK TIMES | PAKISTAN DAILY | PRESS TV | FAISAL ASSEGAF

Jejak Teroris

Presiden Amerika Serikat George Walker Bush dan anak buahnya sepakat menunjuk Usamah bin Ladin bersama jaringan Al-Qaidahnya di balik serangan 11 September 2001.

Hubungan Bin Ladin:
Seorang wartawan Arab yang dekat dengan Bin Ladin memperingatkan surat kabar Al-Quds al-Arabi pada Agustus akan serangan tak terduga terhadap beberapa kepentingan Amerika. CIA, FBI, dan Badan Keamanan Nasional menerima isyarat umum soal kemungkinan serangan teror.

Zhawar Kili al-Badr:
Kamp pelatihan milik Bin Ladin dengan kapasitas 2.000 orang. Empat serangan dalam waktu bersamaan itu diyakini direncanakan 20-25 teroris yang dibantu agen “tidur” di Amerika.

Pilihan pesawat:
Semua pesawat menuju California dengan bahan bakar penuh. Saat lepas landas, sebuah Boeing 767 seberat 160 ton, termasuk 45 ton kerosin. Satu Boeing 757 seberat hampir 100 ton, termasuk 30 ton kerosin.

Pembajakan:
Lima anggota tim teroris bersenjata pisau membajak masing-masing pesawat itu. Rekaman radar dari menara pengawas di Boston menunjukkan dua pesawat itu mengubah arahnya tak lama setelah terbang, namun pilot tidak mampu mengaktifkan empat angka kode terjadinya pembajakan.

Bukti:
Nama dari para tersangka pembajak ditemukan dalam daftar penumpang. Intelijen Amerika merekam pembicaraan antar pendukung Bin Ladin yang mengatakan mereka telah berhasil menyerang dua sasaran di Amerika. Buku berlatih terbang dan alat penghitung bahan bakar ditemukan di sebuah mobil yang ditinggalkan di Bandar Udara Logan, Boston.

Kokpit:
Ruang kemudi Boeing 757 dan 767 dirancang sama persis sehingga pilot bisa dengan mudah belajar terbang kedua jenis pesawat itu.

Telepon penumpang:
Sejumlah penumpang menelepon memberitahukan ada lima pembajak dalam pesawat, menusuk beberapa awak, dan mengumpulkan seluruh penumpang ke bagain belakang kabin.

SUMBER: Reuters | AP | CNN | GRAPHIC NEWS

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/03/11/Internasional/krn.20090311.159163.id.html
Share this article :

0 komentar: