BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Hari TB Sedunia, Kita Harus Hentikan TB

Hari TB Sedunia, Kita Harus Hentikan TB

Written By gusdurian on Selasa, 31 Maret 2009 | 11.16

Hari TB Sedunia, Kita Harus Hentikan TB


Pada 24 Maret lalu baru saja kita memperingati hari TB (tuberkulosis) sedunia. Hari itu merupakan peringatan atas keberhasilan Robert Koch yang untuk pertama kalinya menemukan Mycobacterium tuberculosis yang merupakan bakteri penyebab TB pada 24 Maret 1882.


Hari itu menjadi sebagai tonggak sejarah upaya manusia melawan tuberkulosis. Tahun 2009 ini adalah tahun ke-127 diperingatinya Hari TB Sedunia yang kali ini mengambil tema "I am Stopping TB". Masalah TB ini harus selalu menjadi perhatian kita semua karena setiap hari, 219 warga Indonesia meninggal dunia akibat TB atau lebih dari 80.100 orang setiap tahunnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 535.000 penduduk Indonesia juga tertular penyakit ini setiap tahunnya. Angka kematian akibat TB di Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah India dan Cina. Angka statistik yang mencengangkan tersebut menunjukkan bahwa banyak hal yang harus dilakukan untuk menanggulangi TB.

Saat ini, sangat dibutuhkan kepedulian masyarakat yang besar dan komitmen yang kuat pada semua tataran. Hari TB Sedunia yang baru saja kita peringati itu memberikan peluang bagi warga Indonesia untuk melakukan hal tersebut dengan tema: “Kita Bisa Hentikan TB; Kita Harus Melakukannya”. ***

TB tidak hanya menjadi tantangan bagi kesehatan masyarakat. TB juga memengaruhi pembangunan ekonomi karena menyerang orang-orang pada usia yang sangat produktif secara ekonomi. TB menciptakan beban yang besar bagi keluarga, masyarakat, dan negara.

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan oleh Bank Dunia, walaupun pengobatan TB tidak dikenai biaya, tapi biaya diagnosis, biaya laboratorium, transportasi, makanan, dan biaya lain untuk penderita TB dapat menghabiskan dana 8–20% dari pendapatan rumah tangga setiap tahunnya. Pemerintah Indonesia, melalui Program TB Nasional, telah mencapai kemajuan yang luar biasa dalam menanggulangi TB.

Namun, masih banyak yang harus diatasi sebelum kita dapat mengatakan bahwa TB di Indonesia telah dapat dikendalikan, termasuk infeksi ganda TBHIV serta komplikasi resistensi multipel terhadap obat. Meskipun demikian, sejak 2006, Indonesia telah mencapai target angka penyembuhan TB sebesar 85% dan 70% angka pendeteksian kasus TB. Keberhasilan Program TB Nasional Indonesia telah menarik perhatian dan memperoleh pengakuan secara internasional. ***

Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) berperan penting dalam mendukung Program TB Nasional.Pada Hari TB Sedunia kali ini,sekali lagi USAID bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia mengadakan berbagai program sosialisasi guna membantu meningkatkan kesadaran akan TB.

Sejak 2006, Program TB Nasional telah bekerja secara erat dengan USAID untuk menurunkan tingkat morbiditas dan mortalitas dengan meningkatkan laju deteksi kasus dan keberhasilan perawatan untuk pasien TB paru-paru. Dukungan USAID untuk program TB juga membantu memastikan mutu layanan TB, mengembangkan kapasitas bidang kesehatan untuk memperkenalkan dan memperluas standar internasional terbaru dalam memerangi TB, serta untuk menghadapi tantangan baru dari resistensi multipel terhadap obat TB (MDR-TB) dan infeksi gabungan TB-HIV.

Kebijakan USAID selama lima tahun senilai USD30 juta (2009– 2013), yang rampung pada awal Januari 2009,diarahkan pada prioritas utama dari rencana strategis Program TB Nasional.

Kebijakan tersebut mencakup pencapaian tiga tujuan luas yang difokuskan pada daerah geografis tertentu, yaitu pemberitahuan yang cepat dan memadai, diagnosis, dan perawatan semua kasus TB sesuai dengan pedoman nasional,sementara disaatyangsamamelibatkansemua penyedia layanan, mengembangkan jaringan kepastian mutu yang aktif bagi semua layanan klinik dan laboratorium TB,sertamemperkuat komitmen pemerintah untuk pengendalian TB untuk memastikan kesinambungan dan pelaksanaan program pada tingkat lokal.(*)

Walter North
Direktur Badan Pembangunan Internasional AS (USAID)


http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/225321/
Share this article :

0 komentar: