BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Chavez Kuasai Transportasi

Chavez Kuasai Transportasi

Written By gusdurian on Minggu, 15 Maret 2009 | 15.14

Chavez Kuasai Transportasi




HADIRI ACARA, Presiden Venezuela Hugo Chavez hadir dalam acara di kompleks permukiman di Karakas. Salah satu musuh Amerika Serikat itu menyambut anak-anak cacat di panti asuhan.


KARAKAS(SINDO) – Anggota parlemen memberikan kontrol penuh seluruh jaringan transportasi pada pemerintah federal Venezuela. Ini berarti Presiden Venezuela Hugo Chavez memiliki kontrol penuh atas bandara, jalan tol, dan pelabuhan di semua negara bagian.

Langkah ini menurut oposisi merupakan cara menguatkan kekuasaan pemimpin sosialis dan melemahkan kekuatan oposisi.Kelompok oposisi memperingatkan, undangundang yang hendak disetujui parlemen itu bertujuan menghambat pendanaan lawan politik Chavez. Menurut oposisi,ini merusak dukungan dari konstituen yang memilih partai oposisi November silam.

”Mereka (anggota parlemen dari partai berkuasa) telah menyetujui perubahan untuk mempertahankan hak akses dan jaminan pelayanan publik yang penting pada seluruh rakyat Venezuela,” ujar Mario Isea, Pemimpin Partai Sosialis Bersatu (USP).

Berdasarkan undang-undang baru yang disahkan itu, negara bagian dan provinsi tidak dapat lagi mengumpulkan uang retribusi atau tarif di pusat-pusat transportasi, termasuk jalan tol dan bandara di negeri itu. Ini berarti, para gubernur dan wali kota tidak akan memiliki pemasukan uang yang cukup untuk mendanai proyek-proyek daerah.

”Ikan besar ingin memakan ikan kecil,” kecam Henrique Capriles,gubernur oposisi dari Negara Bagian Miranda. Sedangkan anggota parlemen pro-Chavez Carlos Escarra menyebut undang-undang baru itu penting karena bandara udara, jalan raya, dan pelabuhan merupakan lokasi strategis yang harus dikontrol pemerintah pusat.

Keberanian Chavez meluaskan pengaruhnya tidak terlepas dari kemenangan gubernur pendukungnya di 17 dari 22 negara bagian pada Pemilihan Umum (Pemilu) November 2008.Namun,oposisi juga berhasil memenangkan kursi gubernur di lima negara bagian dan merebut posisi Wali Kota Karakas.

Setelah pemilu tersebut, Chavez menandatangani sejumlah dekrit yang memberinya kendali atas rumah sakit, stadium olahraga,dan fasilitas publik lainnya,di negara-negara bagianyangdikuasaioposisi. Langkah tersebut jelas akan mengurangi sumber pendanaan negara bagian tersebut. Para pendukung Chavez telah mengontrol pengelolaan balai kota di Ibu Kota Venezuela, Karakas. Ini efektif menghalangi Wali Kota Karakas Antonio Ladezma di kantor pemerintahannya.

”Saya pikir Chavez ingin mengurangi risiko apapun, melemahkan siapapun yang dapat menjadi tantangan baginya di masa depan,”ujar Michael Shifter dari organisasi Dialog Antar-Amerika di Washington. Chavez semakin percaya diri dengan posisinya saat ini setelah referendum menegaskan bahwa pemimpin Venezuela itu dapat menjadi presiden kembali di pemilu mendatang. Chavez juga menunjukkan ambisinya untuk tetap berkuasa hingga 2021.

Sementara itu,Pemerintah Venezuela berupaya memperbaiki citranya setelah Amerika Serikat (AS) mengklaim Karakas tidak berperan dalam perangterhadapnarkoba. Karena itu,Venezuela kemarin meluncurkan kampanye antinarkoba di perbatasan Kolombia, OperasiCentinela.

”Operasiitu bertujuan melawan perdagangan narkoba di perbatasan Venezuela-Kolombia,” papar Kantor Berita Venezuela,ABM. Garda Nasional Bolivia Venezuela Fredy Alonso menegaskan, pasukan antinarkoba akan menggelar operasi dalam beberapa hari ke depan.

Dalam operasi di perbatasan, Pemerintah Venezuela mengumumkan telah menemukan tujuh laboratorium untuk memproduksi narkoba di dekat perbatasan Kolombia. Dari sana disita 420 kilogram kokain dan bahan bakunya. Menteri Dalam Negeri Venezuela Tarek El Aissami menjelaskan tidak seorang pun ditahan dalam operasi itu.

”Laboratorium itu terletak 300 meter dari perbatasan Kolombia sehingga para pelaku dapat melarikan diri dari penangkapan,” ujarnya. El Aissami menuturkan, operasi itu bukti ”kebohongan” laporan Departemen Luar Negeri AS bahwa Venezuela tidak terlibat dalam perang melawan narkoba. (AFP/Rtr/syarifudin)


http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/220742/38/
Share this article :

0 komentar: