BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Situasi Gaza Memanas Lagi

Situasi Gaza Memanas Lagi

Written By gusdurian on Minggu, 01 Februari 2009 | 12.03

GAZA (SINDO) – Seorang warga Palestina dan seorang tentara Israel tewas di dekat perbatasan Jalur Gaza, Khan Yunis, kemarin, akibat ledakan bom dan baku tembak.


Insiden terburuk sejak berakhirnya agresi Israel di Jalur Gaza itu membayangi rencana perdamaian utusan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah yang segera melawat ke wilayah konflik itu. Akibat ledakan bom tersebut, Israel mengancam akan kembali menyerbu Jalur Gaza.

Padahal gencatan senjata antara Israel dan pejuang Hamas baru memasuki hari ke-10, kemarin,setelah 22 hari agresi tentara Zionis di Gaza yang menewaskan lebih 1.300 warga Palestina.

”Seorang IDF (militer Israel) tewas dan seorang pegawai militer terluka saat sebuah bom meledak ketika pasukan berada di dekat perbatasan Kissufim. Dua tentara lain terluka ringan akibat ledakan tersebut,”ujar seorang juru bicara militer Israel. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak memperingatkan bahwa militernya akan menyerang balik setelah ledakan tersebut.

”Ini serangan serius.Kami tidak dapat menerima ini dan kami akan membalas. Saya tidak berpikir tentang bagaimana caranya,” tegasnya. Warga Palestina yang berada di dekat Khan Yunis melaporkan mendengar tembakan tank dan pesawat tempur Israel terbang di atas daerah tersebut.

”Tentara Israel memasuki Jalur Gaza bagian timur di Kota Khan Yunis setelah ledakan bom. Patroli militer Israel dan para pria bersenjata Palestina baku tembak setelah ledakan tersebut,”ujar warga. ”Seorang warga Palestina, Anwar al-Dreim, 24, tewas akibat tembakan tentara Israel di wilayah itu, beberapa saat setelah ledakan,” papar paramedis di Gaza. Belum ada laporan tentang korban tewas akibat serangan tentara Israel tersebut. Militer Israel juga menolak berkomentar terkait serangan mereka itu.

Insiden itu merupakan kekerasan paling serius sejak kedua pihak mendeklarasikan gencatan senjata sepihak pada 18 Januari. Insiden itu juga memperkeruh situasi menjelang kedatangan pertama utusan AS di Timur Tengah yang baru ditunjuk Presiden Barack Obama,George Mitchell.

Obama memerintahkan Mitchell untuk bergerak cepat mencapai kemajuan nyata antara Israel dan Palestina. Dalam wawancara resmi pertamanya, Obama memilih jaringan televisi satelit Arab, Al-Arabiya. ”Saya yakin ini momen bagi kedua pihak untuk merealisasi keinginan mencapai kesejahteraan dan keamanan bagi warga mereka. Selain itu, ini waktunya kembali ke meja negoasiasi,” ujar Presiden AS yang pernah empat tahun tinggal di Jakarta itu.

Pidato di Indonesia?

Presiden Obama menyatakan bahwa dia berencana memberikan pidato ke dunia Islam secara langsung dari ibu kota sebuah negara muslim.” Saya akan memberikan pidato ke dunia muslim dari ibu kota sebuah negara muslim dalam 100 hari pertama pemerintahan saya,” kata Obama.

Meskipun Obama belum menyebut nama negara tersebut, CNN mengatakan bahwa negara itu kemungkinan adalah Indonesia karena dia pernah tinggal di sana.Di samping itu Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Obama merupakan putra seorang muslim asal Kenya dan seorang perempuan kulit putih Amerika.

Obama pernah bersekolah dasar di Jakarta karena mengikuti ibunya yang menikah dengan pria muslim warga negara Indonesia. Obama menghubungkan dirinya dengan komunitas muslim di penjuru dunia saat menggunakan nama aslinya, Barack Hussein Obama, dalam pengucapan sumpah sebagai Presiden AS ke-44 pada 20 Januari silam. Selama kampanye presiden, Obama selalu diserang lawan yang menggambarkannya sebagai seorang muslim.

Namun Obama menegaskan bahwa dirinya seorang penganut Kristen. Dalam pidatonya, Obama menegaskan bahwa Amerika bukan musuh dunia Islam. Obama menegaskan komitmennya untuk memperbaiki hubungan AS dengan dunia Islam yang menderita selama pemerintahan Presiden George W Bush.

Saat Bush berkuasa, dia melancarkan perang di Irak dan Afghanistan serta menyudutkan dunia Islam. ”Tugas saya pada dunia muslim ialah untuk mengomunikasikan bahwa Amerika bukan musuh Anda.AS telah membuat kesalahan di masa lalu, tapi hubungan Amerika dengan dunia muslim telah berlangsung sejak 20 atau 30 tahun silam sehingga tidak ada alasan bahwa itu tidak bisa diperbaiki,” papar Obama.

Menurut Obama, penting untuk saling menghormati. Obama pun bercerita bahwa dia tumbuh besar di Indonesia dan menyatakan memiliki sanak keluarga muslim. ”Penting untuk bergerak secara benar di Timur Tengah.Saya telah memerintahkan Mitchell untuk bebicara dengan semua pihak yang terlibat,”ujarnya.

”Apa yang saya katakan kepadanya ialah mulai dengan mendengarkan karena seringkali AS selalu memulai dengan mendikte,” tegas Obama. Saat ditanya mengenai jaringan Al-Qaeda, Obama menegaskan bahwa mereka tidak tahu bagaimana menghadapi pendekatan barunya.

”Mereka (Al-Qaeda) tampaknya takut. Ide-ide mereka telah bangkrut,”kata Obama. Obama mengatakan hendak mengulurkan tangan kepada Iran jika pemimpin Teheran mengulurkan tangan terlebih dahulu. ”Seperti saya katakan dalam pidato inagurasi saya, jika negara-negara seperti Iran ingin mengulurkan tangan mereka dahulu, mereka akan mendapatkan uluran tangan dari kita,” tutur presiden kulit hitam pertama AS itu.

”Sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa kita menggunakan semua kekuatan AS, termasuk diplomasi, dalam hubungan kita dengan Iran,”tutur Obama. Sebelumnya, Duta Besar AS di Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) Susan Rice juga menyatakan akan melakukan diplomasi langsung dengan Iran untuk menghentikan program nuklirnya.

”Kita akan melihat, apakah perlu untuk tetap menekan agar Iran menghentikan program nuklirnya. Dialog dan diplomasi harus dilakukan bersama dengan pesan keras agar Iran memenuhi kewajiban seperti disebutkan Dewan Keamanan PBB,”katanya. Sementara itu, Mitchell segera memulai misinya di Mesir,negara yang selama ini memainkan peran penting dalam upaya gencatan senjata di Gaza.

Mesir telah melakukan perundingan terpisah dengan para pejabat Israel dan Hamas serta wakil-wakil kelompok pejuang Palestina. Kairo telah mengusulkan proposal gencatan senjata antara Israel dan faksi-faksi Palestina di Gaza mulai pada 5 Februari.Namun proposal itu belum juga disepakati oleh semua pihak.

”Gencatan senjata itu akan mendorong pembukaan perbatasan (ke Gaza) dan akan berlaku antara Israel dan lima faksi utama Palestina,” papar Saleh Zaidan, pejabat sayap kiri Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP). Lima faksi utama Palestina itu ialah Hamas, Fatah, DFLP, Front Populer Pembebasan Palestina (PFLP),dan Jihad Islam. (AFP/Rtr/syarifudin)


http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/208569/38/
Share this article :

0 komentar: