BERITA DARI ANDA UNTUK MEDIA KLATEN

Home » » Jika Kemarahan Mereka Memuncak

Jika Kemarahan Mereka Memuncak

Written By gusdurian on Senin, 02 Februari 2009 | 10.08

Jika Kemarahan Mereka Memuncak
Puluhan perempuan paruh baya bergotong-royong. Disaksikan camat setempat dan kepala desa, para ibu itu bersama aparat polisi pamong praja membongkar belasan warung yang berjejer di tepi sungai, di atas tanah bengkok, dan ruang sepadan jalan di Desa Bumimulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati.

"Kami membantu memindahkan genting rumah dan bagian warung yang dibongkar," ujar Surati. "Tapi ada juga yang kebagian mengomando agar aparat yang membongkar cepat selesai," tutur Suripah, 35 tahun, tetangga Surati.

Para ibu itu tak hanya ikut mengangkati barang, tapi juga iseng mengorek-ngorek bongkaran warung. Seorang di antaranya menemukan celana dalam lusuh milik perempuan dan karet kondom. Raut wajah ibu muda itu memerah, jengkel tapi juga geli. Untuk meyakinkan, ibu muda yang bernama Aminah itu mengambil celana dalam dan kondom tersebut dengan batang kayu, lalu diperlihatkan kepada semua orang yang hadir di situ. "Ini bukti yang tidak dapat dielak," ujar Aminah, 40 tahun.

Pembongkaran itu dilakukan karena warung-warung tersebut disinyalir sudah disalahgunakan menjadi tempat prostitusi. "Kami sampai malu," ujar Aminah. Kepala Desa Bumimulyo, Suwar, mengatakan bahwa di sepanjang jalan raya itu ada 27 warung. Tapi hanya 12 warung yang dibongkar karena sisanya milik warga setempat.

Tiap hari, puluhan truk, mobil, dan sepeda motor singgah ke warung- warung itu. "Setelah kami telisik, ternyata benar, tempat itu untuk prostitusi," ujar Aminah. Situasi itu lalu dibawa ke rembuk PKK. Kemarahan para ibu pun memuncak kala mengetahui bahwa suami mereka mulai terpikat untuk nongkrong di warung itu. "Sepulang kerja mereka nongkrong di warung itu. Mereka sudah mulai lupa kepada keluarga," ujar Surati.

Sesekali ibu-ibu itu bak komandan pasukan "penggusuran". Mereka berteriak keras jika melihat ada aparat yang semangatnya menurun. Maksudnya adalah untuk memberi semangat. "Warung ini bikin maksiat," ujar Aminah. Hariyana, Camat Batangan, hanya senyum-senyum melihatnya. "Kami tetap berkomitmen membersihkan lingkungan kampung ini dari tempat mesum," ujar Suwar. BANDELAN AMARUDIN



http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/02/02/Berita_Utama-Jateng/krn.20090202.155485.id.html
Share this article :

0 komentar: